Jadwal tayang Let It Snow Mundur

Setelah sebelumnya berencana diputar Desember 2016 ini, Universal Pictures mengumumkan kembali bahwa jadwal tayang film Let It Snow akan mundur hingga November 2017. Film ini diangkat dari cerita pendek milik John Green, Maureen Johnson dan Lauren Myracle. 

Tidak diketahui pasti mengapa Universal mengundurkan jadwal film ini, kemungkinan karena jam kerja Luke Snellin yang juga sedang sibuk menyelesaikan film The Fault in Our Stars dan agar film Let It Snow nantinya bisa selesai tanpa ada tekanan psikologi.

Sinopsis

Di sebuah kota kecil pada Malam Natal, badai salju menyatukan sekelompok anak muda. 

Ringkasan ini diambil dari novel Green oleh Goodread. Cerahnya salju putih, ditambah hadiah yang indah yang terbungkus dan diikat pita, serta kelap kelip cahaya warna warni pada malam turunnya salju. Badai salju Natal mengubah sebuah kota kecil menjadi sebuah tempat yang sangat nyaman dan penuh romantis, sebuah dunia yang hanya terlihat dalam film-film. 

Setelah semua rasa dingin dan basah akibat kereta api yang terjebak di suatu tempat, akhirnya berakhir dengan sajian lezat dari orang-orang asing yang sangat menawan. Dan tidak ada yang berpikir bahwa perjalanan menuju Waffle House dengan empat langkah dari salju akan membawa ke dalam asmara bersama teman lama. Atau bahwa perjalanan kembali ke cinta sejati dimulai dengan rasa menyakitkan di pagi hari.

Kesuksesan Green membawa film The Fault in Our Stars oleh Universal membuat John Green semakin populer, ditambah lagi film Lookin for Alaska oleh Paramount Pictures. Judul ini dikenal juga dengan Let It Snow: Three Holiday Romances.

Ringkasan

Jubilee Dougal dan karakternya.
Perjalanan film ini berkaitan dengan Jubilee Dougal, seorang gadis muda yang terpaksa harus menghabiskan malam Natal bersama kakek neneknya setelah kedua orang tuanya telah ditahan polisi karena ikut serta dalam sebuah aksi keributan melawan kelompok lain. 

Ketika kereta api yang akan membawanya sedang diperjalanan menuju rumah eyangnya di Florida, Jubilee bertemu Jeb, seorang teman yang berusaha menghubungi pacarnya agar pulang namun tak bisa menghubungi nomor ponselnya. 

Wanita itu pergi bersama sebuah grup penari cheerleaders. Si wanita kemudian merasa gusar setelah kereta api tersebut terjebak dalam badai salju di malam Natal. Ketika berusaha menghubungi pacarnya Noah, Jubilee menemui Stuart, seorang remaja yang juga adalah karyawan "Target". Setelah berbicara sebentar, Stuart mengajak Jubilee untuk menghabiskan Natal bersamanya dan keluarganya. 

Jublee setuju dan mereka mulai terjebak dengan rasa dingin yang luar biasa. Akhirnya mereka pulang ke rumah Stuart dan setelah makan malam, ibu Stuart berkomentar bahwa dia belum pernah melihat kebahagiaan di wajah Stuart setelah dikecewakan oleh pacarnya. Sementara itu Jubilee terus bercerita kepada Stuart tentang betapa baiknya Noah, meski dalam hati Jubilee gerah karena tidak dihubungi Noah sepanjang malam. 

Akhirnya Jubilee menghubungi Noah dan mereka mulai adu argumen, dan saat Noah sepertinya tidak bisa menjawab apa yang ditanyakan Jubilee, Noah yang tidak ada menunjukkan rasa peduli kepada Jubilee, akhirnya dia memutuskan Noah saat itu. Setelah itu, Jubilee mengatakan, Noah tidaklah seorang pacar yang baik. Akhrnya Stuart seperti mendapat angin segar, dan keduanya berakhir dalam ciuman. 

Merasa bersalah, Jubilee berusaha mengelak namun ditahan Stuart, mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, dan tidak memberikan kesempatan untuk Noah menemuinya. Ponsel Jubilee berbunyi karena ada panggilan dari Noah, dan Jubilee justru melemparkan ponselnya ke arah salju dan mencium Stuart, lalu keduanya kembali ke dalam rumah.

Tobin dan karakternya.
Tobin dan teman-temannya Duke (seorang gadis tomboy yang nama aslinya adalah Angie) dan JP, yang menonton film di rumah Tobin saat kedua orang tuanya sedang pergi keluar kota. Mereka pergi ke toko/ restoran Waffle House setelah dihubungi oleh Keun, yang menjelaskan kepada mereka bahwa sekelompok penari Cheerleaders sedang memasuki toko itu dan melakukan aksi mereka. 

Karena merasa pergi ke sana akan buang-buang waktu saja, Duke sebenarnya menolak pergi tetapi terus dipaksa Tobin. Namun saat perjalanan ke sana, mereka menabrak timbunan salju yang tak jauh dari restoran itu, dan ban mobil mereka lepas.

Addie dan karakternya.
Cerita ketiga adalah seorang gadis bernama Addie, yang sedang depresi berat setelah putus dengan pacarnya Jeb (dicerita pertama tadi). Suatu malam Addie sedang kedapatan mabuk dan ternyata "jalan" dengan pria lain, dia justru mengatakan bahwa Jeb sudah selesai dengannya. Karena kecewa, Jeb pergi naik kereta api untuk bertemu keluarganya, tidak mengetahui kalau Addie telah mengirimkan sebuah email yang berisi permintaan maaf dan berharap mereka bisa kembali lagi. 

Singkatnya, Addie kemudian kembali bekerja, dimana saat itu dia melihat Stuart dan Jubilee, Tobin dan Angie. Tobin melihat nama yang tertera di dada Addie, dan karena itu Tobin bercerita bahwa dia telah bertemu Jeb dan ada pesan darinya untuk Addie. Setelah mendengar ada pesan dari Jeb, mendadak Jeb sudah hadir di tempat itu, tidak lama setelah yang lainnya tiba. 

Keduanya saling bertatapan, Jeb menjelaskan padanya tentang perjalanan kereta api yang dilakukannya dan usahanya untuk menghubungi Addie. Jubilee menyadari bahwa semuanya telah berakhir dalam kebersamaan dan semua yang terjadi telah merubah mereka menjadi lebih baik. Addie sangat bahagia dan membuang semua apa yang pernah diceritakan orang kepadanya, dan Jeb menciumnya.

مشاركة :