Sinopsis Public Disturbance 2018 (Mike Tyson)

Public Disturbance, film dengan genre comedy diproduksi oleh Lionsgate dibintangi oleh Bobby Lee, Amber Stevens West, SKyler Samuels, Joey Lawrence, DJ Dillon Francis. Pemain utama yang juga ikut bergabung adalah mantan petinju dunia Mike Tyson.

Public Disturbance 2018

Film ini akan digarap oleh Danny Lee dengan skenario ditulis oleh Dan Ahdott, Don Deleon, Paul Davidson dan Tommy Honton. The Janoskians adalah nama kelompok yang adalah merupakan singkatan Just Another Name of Silly Kids In Another Nations yang sering melakukan aksi lawakan dan hiburan mereka lewat YouTube dan film televisi.

Alur Cerita:

Dalam Public Disturbance, karakter The Janoskians diundang untuk melakukan performanya untuk beraksi dalam ulang tahun Alison, putri seorang konglomerat media yang diperankan oleh Tyson. Namun entah mengapa, aksi mereka justru ditunda pada menit-menit terakhir, yang membuat mereka akhirnya merencanakan sesuatu yang buruk -- membajak pesta itu dengan menciptakan kekacauan besar.

Film ini terinspirasi oleh film komedi gila dari The Janoskians. Alexis Krause berperan sebagai Officer Dank, Sara Anne sebagai Beth, Elaine Kratofil sebagai Loud Woman.

Trailer:

Public Disturbance adalah tontonan yang bikin kesal. Namanya komedi, seharusnya sangat jarang terjadi penonton malah sengsara. Tapi itulah kenyataannya. Kualitas konten yang menyebalkan ketika orang-orang menertawakan hal-hal omong kosong yang tidak ada lucunya.

Sutradara: Danny Lee
Penulis: Dan Ahdoot, Don DeLeon, Tommy Honton
Bintang: Beau Brooks, Luke Brooks, Jai Brooks
Tanggal rilis: 28 Agustus 2018 (Amerika Serikat)
Negara Asal: Amerika Serikat

Ulasan Film: Public Disturbance (2018)

Public Disturbance mencoba memanfaatkan popularitas humor berbasis lelucon. Dirilis pada tahun 2018, film ini menampilkan kelompok lelucon YouTube di dunia nyata The Janoskians (Just Another Name Of Silly Kids In Another Nation) saat mereka beralih dari ketenaran internet ke layar lebar. Meskipun premisnya menjanjikan, film ini kesulitan untuk menghadirkan tawa yang konsisten atau cerita yang menarik.

Film ini mengikuti The Janoskians—Beau, Luke, Jai, Daniel, dan James—yang diundang untuk melakukan serangkaian lelucon di pesta ulang tahun seorang miliarder terkenal bernama Chad. Namun, keadaan dengan cepat menjadi tidak terkendali ketika kelompok tersebut mengetahui bahwa pesta Chad lebih mewah dan dikontrol ketat dari yang mereka perkirakan. Dihadapkan dengan penjaga keamanan, pengunjung pesta yang tidak kooperatif, dan jadwal yang ketat, The Janoskians harus menavigasi serangkaian situasi yang kacau untuk melakukan lelucon mereka dan menghibur para tamu.

Pemeran dan Karakter:

Beau Brooks sebagai dirinya sendiri
Luke Brooks sebagai dirinya sendiri
Jai Brooks sebagai dirinya sendiri
Daniel Sahyounie sebagai dirinya sendiri
James Yammouni sebagai dirinya sendiri
Mike Tyson sebagai dirinya sendiri, dalam penampilan singkat yang mengejutkan dan menghibur
Amber Stevens West sebagai Paige, seorang perencana pesta yang menjadi sekutu yang tak terduga
Skyler Samuels sebagai Des, pacar Chad yang memainkan peran penting dalam cerita

Public Disturbance mencoba memadukan humor mentah dan tidak bernaskah dari video YouTube The Janoskians dengan format naratif yang lebih terstruktur. Sayangnya, transisi dari film pendek internet ke film fitur berdurasi penuh tidak berjalan mulus. Alur film terasa tipis dan dibuat-buat, yang berfungsi terutama sebagai kerangka longgar untuk merangkai berbagai lelucon dan adegan komedi.

Keakraban dan chemistry alami di antara The Janoskians terlihat jelas, dan persahabatan sejati mereka menghadirkan nuansa autentik dalam interaksi mereka. Penampilan singkat dan Pemeran Pendukung: Penampilan singkat Mike Tyson menambahkan unsur kejutan dan humor, dan Amber Stevens West serta Skyler Samuels memberikan dukungan yang solid dalam peran mereka masing-masing.

Humor film ini kadang-kadang tidak konsisten, dengan banyak lelucon yang tidak mengena. Sebagian lelucon ada lucunya, namun yang lain terkesan dipaksakan atau kekanak-kanakan.

Ceritanya kurang mendalam dan koheren, sering kali terasa seperti video YouTube yang diperpanjang daripada film yang dikembangkan sepenuhnya. Alur cerita lebih berfungsi sebagai alasan untuk lelucon daripada sebuah narasi.

Nilai produksinya sangat rendah, dengan kurangnya polesan yang mengurangi pengalaman menonton secara keseluruhan. Film ini sering kali terasa terburu-buru dan buruknya pengeditan.