Drama

Novel

Sinopsis High Wire Act 2017 Jon Hamm (Beirut - The Negotiator)

High Wire Act (BEIRUT - THE NEGOTIATOR)  adalah film action thriller dengan jadwal tayang 2017 oleh sutradara Brad Anderson, penuis Tony Gilroy, pemain utama Rosamund Pike, Jon Hamm, Dean Norris untuk Kasbah-Film Tanger, Radar Pictures, ShivHans Pictures.


The Negotiator 2017 Jon Hamm

Sinopsis

Terperangkap dalam baku tembak perang saudara, agen CIA harus mengirim mantan diplomat AS untuk bernegosiasi demi nyawa seorang teman yang ditinggalkannya.

The Negotiator bercerita tentang seorang mantan diplomat yang pernah bekerja di Lebanon, terpaksa harus masuk kantor kembali demi menyelamatkan salah satu rekannya yang terjebak di Beirut. Seorang agen CIA telah terperangkap dalam baku tembak perang saudara, dan karena itu, seorang agen harus mengirim mantan diplomat AS untuk melakukan perundingan terkait rekannya agen lain yang masih berada di lokasi.

Mason Skiles adalah diplomat AS yang memiliki kehidupan yang luar biasa di Lebanon. Pasangan suami istri ini tinggal di sebuah rumah yang mewah dan mengangkat seorang anak remaja Palestina bernama Karim untuk dibimbing. Sebuah pesta sedang diselenggarakan oleh Mason dibantu oleh Karim. Salah satu rekan Mason yang adalah anggota CIA, bernama Cal, mendatangi pesta itu hanya ingin untuk menginterogasi Karim dan membawanya, mempertanyakan tentang kakak Karim yang Mason tak tahu. Apa yang akan terjadi kepada diplomat dan undangan yang hadir di pesta itu akan menjadi sebuah pengalaman tersendiri.

Meski film ini berkaitan dengan Lebanon, namun syuting dilakukan di wilayah Tangier, Maroko. Maroko dengan mengambil kota Tangier sebagai area pengganti Beirut sangat cocok dengan sejarahnya. Gedung-gedung yang terbengkalai dan mesin-mesin buldoser menghancurkan gedung yang rusak menjadi puing-puing menjadi visual luar biasa yang bisa ditemui di Tangier. 

Versi Lain
Saat itu Mason Skiles adalah utusan diplomat AS untuk Lebanon dan tinggal di Beirut bersama istrinya Nadia, seorang berkebangsaan Lebanon. Tahun 1972, keluarga ini baru saja mengangkat Karim, seorang anak remaja dari Palestina berusia 13 tahun yang kini tinggal untuk sekaligus dibimbing oleh mereka. Karim adalah remaja yang mengaku tidak memiliki saudara. 

Suatu ketika dalam perjamuan pesta, Skiles mendadak didatangi agen Cal Riley yang berniat untuk menanyai Karim tentang Rafid Abu Rajal. kakak laki-laki Karim yang sepertinya terkait dengan peristiwa pembunuhan di Munich. Pesta itu mendadak diserang oleh kelompok Rafid yang kemudian menangkap Karim dan di malam baku tembak itu, istri Skiles, Nadia tewas.

Kini telah satu dekade berlalu dan Skiles tak mampu menahan kesedihan, ia menjadi pecandu alkohol dan bekerja sebagai wiraswasta di New England. Skiles cukup kesulitan mempertahankan usahanya yang kecil itu, lalu Sully, yang ada rekan lamanya, atas nama pemerintahan Amerika, meminta Skiles untuk melakukan suatu misi "pengajar" di Lebanon, yang kemudian memberikan uang, tiket dan paspor bagi Skiles.

Skiles enggan untuk menerimanya dan harus kembali lagi ke Lebanon, namun akhirnya sepakat dan terbang ke Beirut. Skiles melakukan pertemuan dengan sejumlah petugas seperti Bernard, pegawai CIA Sandy Crower dan Donald Gaines, Kolonel Gary Ruzak dari keamanan nasional dan dubes Frank Whalen. Skiles baru mengetahui bahwa Cal Riley telah menjadi korban penculikan dan penculiknya telah memberikan permintaan dengan meminta Skiles sebagai perunding.

Akhirnya tim Skiles menemui penculik yang kemudian mengetahui bahwa Karim adalah pimpinan kelompok itu saat ini. Karim menuntut pembebasan saudaranya Rafid sebagai ganti Cal Riley. Sementara pihak AS menyatakan tidak menahan Rafid. 

Skiles kemudian menaruh kecurigaan kepada pihak Israel yang mungkin menahan Rafid. Akhirnya Skiles dan Kolonel Ruzak melakukan perjalanan untuk bernegosiasi. Namun pihak Israel menyatakan tidak menahan Rafid. Skiles pun kembali ke Lebanon dan bertemu istri Riley, Alice. 

Alice menyalahkan Skiles atas apa yang terjadi. 

Ketika Skiles memberikan kuliah umum di sebuah Universitas di Beirut, sebuah bom meledak di depan gedung yang seketika mengubah situasi menjadi kacau. Skiles kemudian diperintah untuk bertemu Karim. Riley yang ditahan oleh Karim dipertemukannya dengan Skiles, dimana Riley mengatakan bahwa Rafid ditahan oleh PLO (Organisasi Pembebasan Palestina).

Sebelum Skiles pergi, Karim mengancam akan menyerahkan Riley ke pihak Iran jika Rafid tak diantarkan hari itu juga. Karena itu, Skiles memasuki apartemen Riley untuk menggali informasi apa saja yang bisa diperolehnya. Disana dia bertemu dengan Crowder yang menjelaskan bahwa Gaines telah mencuri sejumlah uang dari kedutaan dan Riley telah membuat laporan tertulis yang tak terkirim ke CIA. Skiles menjelaskan bahwa Rafid ditahan oleh PLO dan dia mengambil uang dari CIA sebanyak $4juta sebagai jaminan pembebasan Rafid.

Akhirnya Crowder dan Skiles berangkat dan memimpin penyerangan terhadap opsir PLO untuk meminta agar terjadinya transaksi tukar sandera. Mereka pun membayar sejumlah uang, akhirnya Rafid berhasil diboyong menuju Karim. Selanjutnya adalah tukar sandera Rafid dengan Riley. Namun begitu terjadi pertukarang sandera, Riley ditembak mati oleh anggota penembak jitu agen Mossad.

Di akhir film terlihat invasi Israel 1982 ke Lebanon dan pemboman di kedubes AS dan penampungan marinir tahun 1983.




Disutradarai oleh Brad Anderson
Ditulis oleh Tony Gilroy

Diproduksi oleh
  • Tony Gilroy
  • Ted Field
  • Mike Weber
  • Shivani Rawat
  • Monica Levinson
Dibintangi oleh
  • Jon Hamm sebagai Mason Skiles
  • Rosamund Pike sebagai Sandy Crowder
  • Dean Norris sebagai Donald Gaines, CIA
  • Shea Whigham sebagai Gary Ruzak, Kolonel
  • Larry Pine sebagai Frank Whalen, Duta Besar AS untuk Lebanon
  • Mark Pellegrino sebagai Cal Riley, CIA,
  • Yoav Sadian Rosenberg sebagai Karim Abu Rajal (13 tahun)
  • Idir Chender sebagai Karim Abu Rajal (dewasa)

Post a Comment for "Sinopsis High Wire Act 2017 Jon Hamm (Beirut - The Negotiator)"