Professor Marston & the Wonder Women 2017

Professor Marston and the Wonder Women, adalah film biography drama dengan jadwal tayang 2017 oleh sutradara dan penulis skenario Angela Robinson, pemain utama Luke Evans, Rebecca Hall, Bella Heathcote, diproduksi oleh Boxspring Entertainment, Topple Productions.

Luke Evans, Rebecca Hall, Bella Heathcote

Sinopsis

Film ini menceritakan lebih jelas tentang kehidupan tak biasa yang dialami oleh Dr. William Marston, seorang psikolog Universitas Harvard, yang juga adalah orang yang membantu menciptakan perangkat pendeteksi kebohongan modern yang ada saat ini, dan ia juga adalah pencipta karakter Wonder Woman pada tahun 1941. Marston punya ikatan ganda dengan istrinya Elizabeth, seorang psikolog dan Olive Byrne, seorang mantan mahasiswi yang menjadi seorang akademisi. Hubungan mereka ini adalah kunci terciptanya Wonder Woman. 

Marston meninggal akibat kanker kulit pada tahun 1947, namun Elizabeth dan Olive tetap hidup bersama dan membesarkan anak-anak mereka bersama. Film ini akan terfokus pada kontroversi penciptaan Wonder Woman yang dihadapi oleh Marston.

***

Film ini berlatar tahun 1940-an dan dimulai dengan William Moulton Marston (diperankan oleh Luke Evans), seorang profesor psikologi di Radcliffe College, dan istrinya Elizabeth Marston (diperankan oleh Rebecca Hall). Mereka sedang melakukan penelitian tentang perilaku manusia dan konsep teori DISC yang berfokus pada Dominance, Inducment, Submission, dan Compliance.

Penelitian mereka menjadi tidak biasa ketika mereka terlibat dengan seorang siswa muda bernama Olive Byrne (diperankan oleh Bella Heathcote). Olive menjadi asisten peneliti mereka dan akhirnya menjalin hubungan poliamori dengan William dan Elizabeth. Ketiganya membentuk ikatan yang erat dan akrab, hidup bersama sebagai satu keluarga.

Terinspirasi oleh kekuatan dan semangat kemandirian Elizabeth dan Olive, William menciptakan karakter Wonder Woman yang ikonik dalam sebuah seri buku komik. Karakter tersebut mewujudkan tema pemberdayaan perempuan, cinta, dan ketundukan, yang mencerminkan dinamika hubungan unik mereka.

Seiring popularitas Wonder Woman tumbuh, Marstons menghadapi pengawasan publik dan reaksi balik atas gaya hidup mereka yang tidak konvensional dan tema yang digambarkan dalam komik. Mereka menghadapi kritik dan kecaman dari kelompok konservatif dan publik, termasuk upaya untuk melarang komik tersebut.

Tinjauan:

Professor Marston & the Wonder Women adalah drama biografi menawan yang menyelidiki kehidupan Dr. William Moulton Marston yang tidak konvensional dan penuh inspirasi, pencipta Wonder Woman, dan hubungannya yang luar biasa dengan dua wanita yang menginspirasi karakter ikonik tersebut. Disutradarai oleh Angela Robinson, film ini merupakan eksplorasi bernuansa cinta, kreativitas, dan kompleksitas hubungan antarmanusia.

Film ini menceritakan kehidupan Dr. William Moulton Marston (Luke Evans), seorang psikolog dan penemu Harvard, yang bersama istrinya, Elizabeth (Rebecca Hall), dan kekasih mereka, Olive Byrne (Bella Heathcote), hidup dalam hubungan poliamori. Dinamika trio yang tidak konvensional ini menjadi inspirasi terciptanya Wonder Woman, seorang pahlawan super yang mewujudkan gagasan progresif mereka tentang gender, kekuasaan, dan cinta.

Performa:
  • Luke Evans hadir dengan penampilan yang menarik sebagai William Marston, menggambarkannya sebagai pria yang brilian dan penuh gairah yang didorong oleh keyakinan dan cintanya terhadap kedua wanita tersebut.
  • Rebecca Hall bersinar sebagai Elizabeth, seorang wanita yang sangat cerdas dan berkemauan keras yang menentang norma-norma masyarakat dan mendukung visi suaminya.
  • Bella Heathcote menghadirkan kehadiran yang halus namun kuat pada Olive Byrne, menangkap perjalanannya dari seorang siswa yang pendiam hingga menjadi bagian integral dari kehidupan mereka bersama.
Chemistry antara ketiga pemeran utama sangat terasa dan membentuk inti emosional film ini.

Arahan Angela Robinson cekatan dan sensitif, menangani pokok bahasan dengan hati-hati. Skenarionya, yang juga ditulis oleh Robinson, dengan terampil merangkai elemen biografi dengan tema feminisme, seksualitas, dan kreasi Wonder Woman. Struktur naratif, yang bergantian antara kehidupan Marston dan adegan interogasi di mana ia membela ciptaan kontroversialnya, menambah kedalaman dan ketegangan pada cerita.

Meskipun Profesor Marston & Wanita Ajaib unggul dalam banyak bidang, sebagian pemirsa merasa temponya agak lambat. Selain itu, para penonton yang mengharapkan kisah asal usul film biografi, atau pahlawan super konvensional mungkin akan terkejut dengan fokus film tersebut pada aspek pribadi dan kehidupan Marston.

Post a Comment for "Professor Marston & the Wonder Women 2017"