Sinopsis Sam Was Here 2016

Sam Was Here, film horror mystery thriller dengan jadwal tayang 9 September 2016, durasi 1 jam 15 menit, sutradara Christophe Deroo, penulis Clement Tuffreau dan Christophe Deroo, pemain utama Rusty Joiner, Sigrid La Chapelle, Rhoda Pell, untuk KuroKitsu, Vixens, Firm Studio.

Rusty Joiner, Sigrid La Chapelle, Rhoda Pell

Plot

Sam, adalah seorang sales door to door, hidup yang sulit, berkeliling melewati padang pasir demi mencari para klien, namun tetap saja area yang dicapainya ini terlihat sepi. Istrinya juga tidak mau menjawab panggilan telepon.

Rasanya semua orang sepertinya menghindarinya. Satu-satunya penghubung Sam ke dunia luar saat ini hanyalah sebuah stasiun radio lokal. Penyiarnya, seorang pria aneh dengan sebutan Eddy, menerima panggilan telepon dari seorang pembunuh anak, dan mendorong para pendengar radio itu untuk memburunya hingga mati. Saat itulah Sam menyadari jika semua orang berpikir bahwa dialah pembunuhnya.

California, Gurun Mojave, 1998. Ada cahaya aneh yang muncul di langit. Sam, seorang pria berusia empat puluhan ini bekerja sebagai seorang sales, yang pada saat yang sama Sam mulai merasakan tekanan psikologis dari ancaman aneh yang ia terima lewat pager nya. Secara bertahap, orang-orang mulai muncul kembali untuk mencoba membunuhnya. Sam telah menjadi target dan kali ini ia harus berjuang mempertahankan diri. Sedikit demi sedikit ia mulai kehilangan, ia terjebak dalam krisis identitas paranoid. Benarkah Sam adalah si pembunuh, ataukah ia sedang didorong untuk menjadi begitu?

Saat itu adalah tahun 1998 dan kita melihat Sam, seorang penjual door to door, telah berada di sekitar gurun pasir yang panas, menjual, namun tanpa hasil apapun. Dia kemudian telah berada di sebuah kota yang kumuh di mana orang-orang tampaknya tinggal di dalam trailer. Dia mengetuk beberapa trailer namun tak ada jawaban.

Sam sambil berusaha menghubungi istrinya yang tak pernah menjawab, lalu ia meninggalkan beberapa pesan singkat kepadanya. Sepertinya mereka memang sedang bertengkar, dan Sam berupaya minta maaf, dan juga mereka kini punya seorang putri.

Sam kembali memperhatikan semacam cahaya merah di langit, yang muncul ke arahnya bebrapa kali. Dia pun berkendara dari satu lokasi ke lokasi yang lain yang sama-sma sepi, sambil mendengarkan siaran radio lokal yang disiarkan oleh Eddy, yang menerima telepon dari para pendengar radio yang curhat tentang apa yang ada dalam benak mereka masing-masing, dan seorang penelepon membahas seorang pembunuh yang kabarnya berkeliaran di jalanan.

Sam mulai menyadari bahwa sepertinya dia tak benar-benar sendirian. Dia kemudian pergi ke sebuah minimarket untuk membeli sejumlah barang dan terpaksa meninggalkan uang belanjanya di konter sebab tak ada orang yang menjaga di sana. Ketika akan pergi, dia melihat ada kopi yang masih mengepul yang berarti bahwa tentu ada orang lain di toko itu. Dia kemudian pergi ke arah belakang minimarket itu sambil melihat situasi. Tinggal di sebuah motel yang sepi dan tak ada penjualan, tetap saja Sam tak pulang ke rumah.

Saat itu masih menggunakan pager (alat penerima pesan singkat), dan Sam menerima pesan-pesan aneh termasuk pesan mesum di dalam pager itu hingga pada saat ia kembali ke motel, ia melihat pintu kamar di sebelahnya tertutup dan dirantai. Tentu ada sesuatu yang tak normal di tempat itu. Sesuatu yang tak baik.

Di kamar, Sam mencoba menghubungi nomor yang mengiriminya pesan, namun malah diterima oleh mesin penjawab. Saat bercermin di kamar mandi, dia melihat sebuah lobang di dinding belakangnya, yang ketika dilihat semakin dekat, ternyata lobang itu mengarah ke kamar sebelah, yang tempat di tempat tidur, ada sebuah boneka dan cahaya yang indah terlihat di tirainya.

Besoknya, sebelum meninggalkan motel itu, dia masih menyempatkan mengirim pesan untuk istrinya, dan sebuah catatan di atas meja motel tempat ia menginap.

Sam bergerak bersama mobilnya, dijalan, dia melihat sebuah papan reklame dengan iklan acara radio Eddy dan ada nomor telepon untuk dihubungi. Dia berhenti di sebuah telepon umum untuk meninggalkan pesan ke stasiun radio, apakah dia bisa meminta radio itu untuk menyiarkan pesannya lewat radio. Saat berkendara di panasnya cuaca, ban mobil Sam pecah, dan ternyata ada paku jalanan, yang jelas adalah milik polisi yang sering dignunakan untuk mengejar target.

Sam terus menyusuri jalan raya berharap menemukan sesuatu. Sam malah bertemu polisi yang memakai topeng dan mulai menembaki dirinya. Sam berhasil kabur namun malah bertemu dengan sejumlah orang lagi yang juga berusaha membunuhnya. Dan mereka semua memakai topeng. Sam berusaha berjuang di kota yang aneh itu.