Antarctica: Ice and Sky 2017 - La glace et le ciel

Antarctica: Ice and Sky 2017 - La glace et le ciel adalah film documentary nature dengan durasi 1 jam 29 menit, Antarctica: Ice and Sky bercerita tentang ahli glasial, Claude Lorius, yang telah menjadi pelopor penelitian di benua Antartika. Dikenal juga dengan judul La glace et le ciel (judul asli). Jadwal tayang 20 Januari 2017 oleh sutradara Luc Jacquet dan disponsori oleh Music Box Films. Film ini mengangkat pemanasan global. Diperankan ahli glasial Claude Lorius.

Sinopsis

Sebuah film dokumenter luar biasa yang menjelaskan dan menunjukkan bagaimana inti es di daerah kutub menyampaikan pesan-pesan mereka. Jika saja para politisi memiliki satu persen tekad dan integritas serta kerendahan hati dan jiwa kemanusiaan ditunjukkan bersama para ilmuwan, maka planet ini tidak akan berada dalam kekacauan seperti sekarang ini.

Merupakan potret diri seorang glaciologist asal Prancis, Claude Lorius, yang punya terobosan baru di benua Antartika, memberikan bukti jelas perubahan iklim global buatan manusia.

Lorius menemukan takdirnya sebagai mahasiswa yang memutuskan bergabung dengan tim ekspedisi ke Antartika pada tahun 1955. Tanah yang tak pernah tersentuh oleh eksperimen ilmiah apapun. Dia pergi untuk ikut berpartisipasi dalam dua puluh dua anggota ekspedisi dalam jangka waktu yang lama, menghadapi kondisi alam yang tak kenal ampun, tantangan brutal yang dianggap sepadan dengan penemuan yang menakjubkan. Menggunakan inti es ribuan meter, gelembung udara yang kecil tersuspensi dalam es, mengungkapkan komposisi atmosfer bumi selama hampir satu juta tahun.

La glace et le ciel
"La glace et le ciel" menceritakan kisah ahli glasiologi Prancis Claude Lorius dan penelitian perintisnya tentang inti es di Antartika.

Film ini mengeksplorasi karir Lorius yang luar biasa dan kontribusinya terhadap pemahaman kita tentang perubahan iklim. Lorius melakukan studi ekstensif pada inti es, yang merupakan sampel silinder es yang diekstraksi dari gletser dan lapisan es. Dengan menganalisis komposisi es dan gelembung udara yang terperangkap di dalamnya, Lorius mampu merekonstruksi iklim masa lalu dan memberikan wawasan berharga tentang sejarah perubahan iklim Bumi.

"L'homme qui aimait les icebergs" ("Pria yang Mencintai Gunung Es") adalah judul lain yang terkadang dikaitkan dengan Claude Lorius, karena mengacu pada hasrat dan dedikasinya yang mendalam untuk mempelajari gletser dan es.

"La glace et le ciel" menerima pujian kritis atas sinematografinya yang memukau dan pesan pentingnya tentang urgensi mengatasi perubahan iklim. Film ini berfungsi sebagai seruan untuk bertindak, menyoroti dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan perlunya kesadaran dan tindakan global untuk melindungi planet kita.