The Sky is Everywhere, Film Drama Didasari Novel Karya Jandy Nelson

The Sky is Everywhere adalah film drama yang kini sedang dikembangkan oleh Warner Bros. Pictures, sebagai hasil adaptasi dari novel karya Jandy Nelson yang juga menjadi penulis skenario. Merupakan sebuah novel YA karya Jandy Nelson yang dipublikasikan pada bulan Maret 2010. Debut pertama bagi Nelson yang membantu mengkatrol karirnya sebagai seorang penulis. 

The Sky is Everywhere

Sinopsis

Bercerita tentang seorang gadis SMA Amerika, Lennie Walker, cukup kesulitan menghadapi kenyataan setelah kematian mendadak kakaknya. Lennie kemudian terlibat hubungan romantis dengan mantan pacar kakaknya itu, tempat berbagi rasa kehilangan dan kesedihan, dan Lennie juga membangun hubungan dengan seorang remaja yang baru pindah ke kota mereka karena sama-sama menyukai musik. Kini, Lennie berada di persimpangan untuk memilih diantara dua pria itu. 

Lennon Walker, yang lebih akrab dipanggil Lennie, adalah seorang pelajar SMA yang menyukai alam dan musik dalam kesehariannya. Ibu Lennie telah pergi meninggalkannya dan kakaknya Bailey sejak mereka masih kecil. Namun hal itu tidak terlalu dipikirkan oleh Lennie sebab dia masih memiliki Bailey, neneknya Gram, dan pamannya Big. 

Suatu ketika, kakaknya yang menderita penyakit arrhythmia mendadak meninggal ketika Lennie sedang latihan teater Rome and Juliet yang menghenyakkan perasaan Lennie, Gram dan Paman Big. Mereka yang berada dalam kondisi depresi berat harus membutuhkan waktu untuk kembali normal.

Lennie mencoba menghibur diri atas kehilangan itu dengan meninggalkan catatan dan syair yang seringkali berisi percakapan antara dia dan kakaknya sebelum meninggal. Lennie kemudian memulai hubungan yang tak pernah direncanakannya dengan Toby, mantan pacar dan tunangan Bailey, yang awalnya terjadi sebagai dampak kesedihan dan saling berbagi. 

Masih di awal hubungannya dengan Toby, Lennie bertemu dengan seorang pria lagi, Joe, yang ternyata baru pindah itu hampir setiap hari mengunjungi Lennie, menjadi dekat dengan nenek Gram dan Paman Big, dan Lennie pun tak kuasa untuk tidak jatuh cinta dengan Joe.

Lennie tetap mempertahankan hubungan penuh nafsu dengan hubungan rahasianya bersama Toby. Lennie yang jatuh cinta juga dengan Joe, merasa bersalah karena meneruskan hubungannya dengan Toby rasanya adalah sebuah hubungan yang tidak sehat dan salah. Lennie juga menemukan hal-hal lain tentang ibunya dan bagaimana Bailey selama hidup telah putus asa untuk mencarinya, membuat Lennie tetap merasa bingung sebab dia dan Bailey tidak pernah membahas hal tersebut.  

Suatu ketika, Toby mengunjungi Lennie karena sedang merasa tidak enak dan ingin berbicara dengan seseorang. Lennie mencium Toby di bibir demi membuatnya merasa nyaman, namun ternyata Joe melihat hal itu. Patah hati, Joe pergi, mengakhiri hubungan itu dengan Lennie setelah Lennie mengetahui bahwa Bailey pernah hamil karena Toby.

Lennie berusaha menemui Joe dengan membawakan bunga melati, namun tidak berhasil. Gram justru geram karena Lennie mengambil bunganya dan mengkritik Lennie yang terkesan egois. Lennie menyadari bahwa dia harus berubah, meminta maaf kepada neneknya, dan menceritakan keadaan hubungannya dengan Joe.

Gram memastikan kepada Lennie bahwa Joe jatuh cinta kepadanya. Lennie kemudian menulis sepucuk surat yang berisi ekspresi perasaan dalam hatinya, dan Joe yang membacanya, memaafkan Lennie dan mereka baikan kembali. Toby dan Lennie menjadi sekadar sahabat dan mengunjungi pemakaman Bailey bersama-sama untuk meminta maaf. 

Lennie melangkah dari pemakaman dengan senyuman, merasa bahwa kakaknya telah memaafkannya dan satu-satunya cara untuk dapat lepas dari kesedihan itu adalah bahwa itu akan tetap menjadi bagian dari dirimua dan harus memandang ke masa depan.

Post a Comment for "The Sky is Everywhere, Film Drama Didasari Novel Karya Jandy Nelson"