Sinopsis City of God (2002) Dua Sahabat Berakhir Di Jalan Yang Berbeda

City of God (2002), film crime drama dengan jadwal tayang 13 Februari 2004 (USA), durasi 2 jam 10 menit, rating R untuk sejumlah kekerasan dan seksual dan narkoba, sutradara Fernando Meirelles, Katia Lund, penulis Paulo Lins (novel) dan Braulio Mantovani.

City of God (2002) Alexandre Rodrigues, Matheus Nachtergaele, Leandro Firmino

Pemain Alexandre Rodrigues, Matheus Nachtergaele, Leandro Firmino, diproduksi oleh O2 Filmes, VideoFilmes, Globo Filmes, dengan estimasi pengeluaran $3,3 juta dan pemasukan $7,563 juta, membawa judul ini masuk dalam lingkungan box office.

Sinopsis

Brazil, tahun 1960. Perampok telah merampas dan merampok motel-motel dan pengangkut gas. Sementara anak-anak melihatnya dan belajar dengan baik...bahkan terlalu baik. Tahun 1970-an, Li'l Ze telah hidup makmur, kehidupan yang baik dan ia telah menguasai kota. Dia menciptakan kekerasan dan menyebar ketakutan di saat yang sama ia menghabisi semua saingan tanpa belas kasihan.

Sahabatnya Bene adalah satu-satunya orang yang masih tetap menjaga sisi kemanusiaanya untuk tetap sadar. Rocket telah mengawasi kekuatan dan keuntungn dua orang ini selama bertahun-tahun, dan ia tidak ingin menjadi bagian dari itu. namun ia tetap saja terjun dalam kegilaan. Yang ia inginkan adalah menjadi penguasa. 1980-an: situasi sudah berada di luar kendali antara dua geng yang sama-sama kuat itu... apakah ini akan pernah berakhir?

"City of God" didasarkan pada peristiwa nyata dan menggambarkan kenyataan hidup yang keras di lingkungan Cidade de Deus yang miskin di Rio de Janeiro. Berikut rangkuman spoiler lengkap dari film tersebut:

Ceritanya dinarasikan oleh Rocket (Alexandre Rodrigues), seorang anak laki-laki yang tumbuh di City of God pada 1960-an dan 1970-an. Film ini mengeksplorasi kehidupan berbagai karakter, pengalaman mereka, dan siklus kekerasan kejahatan yang melanda masyarakat.

Tokoh utamanya antara lain:

Li'l Zé (Leandro Firmino): Seorang pemimpin geng yang kejam dan mudah berubah yang naik ke tampuk kekuasaan di usia muda dan ditakuti oleh semua orang.
Benny (Phellipe Haagensen): Kakak laki-laki Rocket dan teman masa kecil Li'l Zé. Benny adalah orang yang karismatik, dan dia mencoba menghadapi lingkungan berbahaya dengan menjauhi keterlibatan langsung dalam kejahatan.
Knockout Ned (Seu Jorge): Pria damai yang beralih ke kehidupan balas dendam dan kekerasan setelah ayahnya dibunuh oleh geng Li'l Zé. Dia menjadi pemimpin geng saingan dan mencari keadilan terhadap mereka yang telah merugikan keluarganya.

Cerita terungkap melalui serangkaian peristiwa yang saling berhubungan, mengungkap realitas brutal kehidupan di City of God:

Saat Rocket tumbuh dewasa, dia menjadi fotografer yang bercita-cita tinggi dan mengamati perang geng yang sedang berlangsung, perdagangan narkoba, dan kemiskinan di lingkungan sekitar.
Li'l Zé menjadi semakin kejam, memerintahkan pembunuhan dan mengendalikan perdagangan narkoba. Dia membentuk kemitraan yang erat dengan Carrot (Matheus Nachtergaele), anggota geng kejam lainnya.
Benny mencoba menjauhkan diri dari dunia kriminal, mengejar kecintaannya pada musik dan mengembangkan hubungan romantis dengan Angelica (Alice Braga).
Rocket berteman dengan geng Trio Ternura, yang menawarkan perlindungan tetapi juga melibatkannya dalam aktivitas kriminal mereka.
Kekerasan meningkat saat geng saingan bentrok, menyebabkan banyak kematian, pengkhianatan, dan nyawa tak berdosa terperangkap dalam baku tembak.
Knockout Ned, membalas dendam terhadap geng Li'l Zé, bekerja sama dengan raja obat bius saingan Cabeleira (Jonathan Haagensen).
Film mencapai puncaknya ketika Benny dibunuh oleh geng Li'l Zé dalam kasus tragis kesalahan identitas.
Rocket menangkap kekacauan dan kehancuran melalui foto-fotonya, mendokumentasikan realitas kehidupan yang suram di City of God.

Pada akhirnya, Rocket berhasil keluar dari kekerasan dan kemiskinan, menggunakan kecintaannya pada fotografi sebagai harapan dan pembebasan.