Drama

Novel

Sinopsis Moxie, Seorang Gadis Remaja Terinspirasi Oleh Ibu Sendiri (Amy Poehler)

Moxie adalah sebuah judul novel karya Jennifer Mathieu yang kini akan dijadikan film oleh Amy Poehler dan Brooke Posch lewat bendera mereka Paper Kite. Jennifer Mathieu adalah seorang penulis yang bermarkas di Houston, sekaligus menjadi seorang guru bahasa Inggris dan telah menulis sejumlah novel YA, seperti Afterward, Devoted dan The Truth About Alice.  dilansir pertama kali oleh Variety. 

Moxie

Buku tersebut berisi tentang kisah seorang gadis remaja dari kota kecil di Texas yang terinspirasi dari ibunya sendiri, mengawali revolusi para gadis di SMA tempat dia sekolah.

Amy Poehler dikenal lewat perannya di Inside Out (2015), Parks and Recreation (2009-2015), Mean Girls (2004) dan Sisters (2015). Dia juga disibukkan oleh serial televisi Maya & Marty, Wet Hot American Summer: 10 years Later (serial TV) dan film The House.

Sinopsis

Moxie adalah sesuatu yang berkaitan dengan keberanian (menurut terjemahannya), bercerita tentang seorang gadis yang mendapat inspirasi dari kisah yang pernah diceritakan oleh ibunya yaitu gerakan Riot Grrrl pada era 90-an, untuk memulai membentuk grupnya sendiri, memicu sebuah revolusi feminis modern di SMA-nya, di sebuah kota kecil di Texas.

Pada premis awal terlihat bahwa sekelompok wanita bergabung bersama untuk memprotes terjadinya seksisme di sekolah mereka. Gadis itu adalah Vivan Carter.

Vivan Carter kali ini mengatakan, cukup!. Dia sudah cukup muak dengan sistem administrasi di sekolahnya yang terletak di kota kecil Texas, sebuah SMA yang merasa bahwa tidak ada yang salah dengan tim sepakbola mereka. Dia juga cukup muak dengan kode berpakaian, pelecehan di lorong-lorong dan komentar kotor dari sesama rekan satu kelas yang dilontarkan oleh para cowok. Dan di luar itu semua, Vivan Carter cukup muak untuk harus mengikuti semua aturan yang ada.

Ibu Vivan adalah seorang wanita yang keras sekeras paku, gadis punk rock dari erat 90-an, dan kini Viv mulai menjalankan bab pertama dari kisah hidup ibunya dan mulai menciptakan kelompok para wanita pemberani yang dia sebarkan secara diam-diam ke teman-temannya. 

Dia hanya meniup bara api, namun ternyata para gadis lain menyambutnya dengan semangat. Viv mulai menempa persahabatan dengan gadis-gadis muda lainnya dengan membagi geng lewat level popularitas, dia menyadari bahwa apa yang dia mulai itu tidaklah dengan mudah menjadi sebuah revolusi. Kehidupan sekolah yang akan membuat kalian ingin menginginkan kerusuhan...

***update

Moxie berkisar pada Vivian Carter, seorang siswa sekolah menengah yang frustrasi dengan perlakuan seksis dan tidak adil terhadap siswa perempuan di sekolahnya. Terinspirasi oleh masa lalu ibunya yang memberontak, Vivian memutuskan untuk mengambil sikap dan menantang status quo.

Muak dengan budaya melecehkan di sekolah, Vivian secara anonim membuat zine bernama Moxie. Zine tersebut berfungsi sebagai seruan untuk bertindak, mendesak para gadis di sekolahnya untuk bersatu dan melawan seksisme sistemik yang mereka hadapi setiap hari. Moxie dengan cepat mendapatkan popularitas dan menjadi simbol perlawanan.

Semakin banyak perempuan yang bergabung dalam gerakan ini, mereka mulai menghadapi isu-isu seperti standar ganda aturan berpakaian, pelecehan seksual, dan marginalisasi atlet perempuan. Vivian, didorong oleh hasratnya untuk perubahan dan keadilan, menjadi pemimpin dalam gerakan Moxie, memberdayakan rekan-rekannya untuk menemukan suara mereka dan melawan penindasan.

Namun, kemunculan Moxie juga mendapat reaksi keras dari beberapa siswa, guru, dan bahkan teman yang menentang perubahan atau meremehkan masalah yang ditanganinya. Vivian bergulat dengan tantangan pribadi, menelusuri kompleksnya persahabatan, cinta pertama, dan ketakutan terungkap sebagai pencipta Moxie.

Ketegangan meningkat dan Vivian harus menghadapi ketakutannya sendiri dan membuat pilihan sulit untuk melindungi dirinya dan sesama gadis Moxie. Novel ini mengeksplorasi tema feminisme, solidaritas, pemberdayaan, dan kekuatan aktivis sebagai akar dalam memicu perubahan. Melalui perjalanan Vivian, pembaca didorong untuk mempertanyakan norma-norma masyarakat, melawan ketidakadilan, dan menciptakan dunia yang lebih netral dan adil.

Karakter:

  1. Vivian Carter: Protagonis dan narator cerita, Vivian adalah seorang siswa sekolah menengah yang muak dengan seksisme dan ketidakadilan yang dia saksikan di sekolahnya. Dia secara anonim membuat zine Moxie sebagai cara untuk memberdayakan sesama siswi dan menantang status quo.
  2. Lucy Hernandez: Sahabat Vivian, Lucy adalah gadis galak dan percaya diri yang bergabung dengan Vivian dalam perang melawan seksisme. Dia adalah pendukung kuat Moxie dan menjadi bagian integral dari gerakan tersebut.
  3. Claudia Reyes: Seorang siswa baru di sekolah Vivian, Claudia awalnya ragu untuk bergabung dengan Moxie tetapi akhirnya menjadi anggota penting grup. Dia membawa kecerdasan dan hasratnya untuk keadilan sosial untuk tujuan tersebut.
  4. Seth Acosta: Minat cinta Vivian, Seth adalah teman sekelas yang baik hati dan suportif yang menghormati dan menghargai upaya gerakan Moxie. Dia menjadi sekutu dan membantu Vivian dalam perjuangannya untuk kesetaraan.
  5. Kiera Matthews: Salah satu teman sekelas Vivian dan pemandu sorak populer, Kiera awalnya menentang Moxie tetapi akhirnya bergabung dengan gerakan tersebut. Dia menantang stereotip dan menunjukkan pertumbuhan sepanjang cerita.
  6. Nyonya Carter: Ibu Vivian, Nyonya Carter adalah mantan Riot Grrrl dan menginspirasi pemberontakan Vivian melawan seksisme. Dia mendukung upaya putrinya dan mendorongnya untuk membela apa yang dia yakini.
  7. Mr Davies: Guru favorit Vivian, Mr Davies mengakui dan mendukung gerakan Moxie. Dia memainkan peran penting dalam memberdayakan dan membimbing Vivian dalam gerakan aktivis nya.

Post a Comment for "Sinopsis Moxie, Seorang Gadis Remaja Terinspirasi Oleh Ibu Sendiri (Amy Poehler)"