The Devil in the White City Dibintangi Leonardo DiCaprio

"The Devil in the White City" adalah film drama suspense, kini dalam proses pengembangan oleh sutradara populer Martin Scorsese (Silence bersama Liam Neeson), penulis skenario Billy Ray, diproduksi oleh Appian Way Productions dan Double Feature Films, dan didistribusikan oleh Paramount Pictures (Warner Bros. Pictures sudah mundur, mungkin karena proyek lain).

The Devil in the White City

Kisah yang terjadi dalam film dan novel The Devil in the White City terfokus pada dua orang pria yang membawa pameran Chicago World tahun 1893 ke wilayah mereka. Pria pertama, Daniel H. Burnham, seorang arsitek yang bertanggung jawab atas konstruksi bangunan pameran itu, dalam waktu yang singkat telah dipaksa untuk mengatasi hambatan besar untuk membangun "White City" yang terkenal di sekitar gedung utama yang mereka bangun.

Pria satu lagi, H.H. Holmes, adalah seorang pembunuh berantai yang menyamar sebagai seorang dokter tampan dan menawan yang diyakini bertanggung jawab atas sejumlah pembantaian yang terjadi pada pemeran itu. Holmes merancang dan membangun Hotel di dekat kompleks pameran, lengkap dengan ruang krematorium dan kamar gas untuk penyiksaan serta kepribadian karismatik yang dimilikinya untuk memikat para korban menuju kematian mereka.

Film ini diangkat dari sebuah novel best-selling karya Erik Larson dengan judul yang sama. Buku ini tetap masuk kategori penjualan terlaris hingga tiga tahun di New York Times dengan jumlah penjualan sekitar 2,3 juta salinan dan telah diterjemahkan hingga 17 bahasa.

***
The Chicago World's fair atau Chicago Columbian Exposition, dikenal juga dengan nama World's Columbian Exposition yang secara resmi dinamai dengan World's Fair: Columbian Exposition. World's fair yang diselenggarakan di Chicago pada tahun 1893 adalah untuk merayakan ulang tahun ke 400 sampainya Christopher Columbus ke Dunia Baru pada tahun 1492.

Bagian tengah gedung tersebut adalah sebuah kolam renang raksasa, yang dianggap mewakili bagaimana perjalanan panjang Columbus menuju New World. Chicago menjadi tempat paling populer mengalahkan New York City, Washington, D.C dan St. Louis sebagai tempat pameran.

Pameran itu sendiri merupakan acara sosial budaya yang berpengaruh dan mempunyai efek mendalam pada segi arsitektur, sanitasi, seni, citra Chicago dan optimisme industri di Amerika.

Tata letak Chicago Columbian Exposition secara garis besar adalah hasil desain John Wellborn Root, Daniel Burnham, Frederick Law Olmsted dan Charles B. Atwood. Menjadi sebuah prototipe bagaimana sebuah kota semestinya dibangun.

Area pameran itu berada di lahan seluas 2,4 km persegi dan dikelilingi hampir 200 gedung lain dengan gaya arsitektur neoklasik, kanal, danau, dan setidaknya budaya dan orang-orang dari 46 negara. Lebih dari 27 juta orang diperkirakan menghadiri pameran itu yang beroperasi selama enam bulan.

Mengapa disebut White City?

Sebagian besar bangunan pameran itu dirancang dalam gaya arsitektur neoklasik. Area di sekitar Court of Honor yang dikenal dengan The White City. Tembok-tembok utama tidak dibuat dari batu, tetapi merupakan campuran plester, semen dan serat rami yang disebut staff, yang kemudian dicat dengan warna putih, memberikan kesan 'berkilau'. Bangunan yang dibalut dengan semen putih, yang jika dibandingkan dengan rumah-rumah petak di Chicago, terlihat lebih terang. Disebut juga sebagai The White City adalah karena penggunaan lampu-lampu jalan yang membuat jalan dan gedung-gedung dapat digunakan di malam hari. 

Siapa itu H.H.  Holmes?

Herman Webster Mudgett atau dikenal juga dengan nama Dr. Henry Howard Holmes (H.H. Holmes) (16 Mei 1861 - 7 Mei 1896), adalah orang pertama yang namanya tertulis sebagai pembunuh berantai. Ketika ia mengakui pembunuhan 27 kali, di mana 9 diantaranya dapat dibuktikan, kemungkinan ia telah membunuh setidaknya 200 orang. Dia membawa sejumlah korban-korbannya menuju hotel miliknya, yang berlokasi sekitar 5 kilometer di bagian barat pameran. Selain sebagai pembunuh, H.H. Holmes juga populer sebagai penipu dan beristri dua.

Holmes membeli tanah kosong di seberang sebuah apotek di mana ia membangun gedung hotel berlantai tiga. Karena struktur bangunan yang sangat besar, masyarakat setempat menyebutnya "Kastil". Bangunan tersebut memiliki panjang 162 kaki/ 50 meter dan lebar 50 kaki atau sekitar 15,2 meter. Hotel yang dibangunnya itu kemudian dikenal sebagai World's Fair Hotel yang dibuka untuk tempat para pendatang untuk menghadiri Exposition Columbus 1893.

Lantai dasar hotel tersebut difungsikan sebagai toko obat dan berbagai toko lainnya, lalu di lantai atas digunakan sebagai kantor pribadi dan sekat-sekat kamar dengan pintu yang membuka menghadap dinding bata, lorong-lorong yang aneh dan bersiku, tangga yang buntu, pintu yang hanya bisa dibuka dari luar, dan sejumlah konstruksi tipuan yang tidak kalah aneh lainnya. Selama pekerjaan pembangunan, Holmes telah memecat dan mengerjakan sejumlah pekerja yang berbeda dengan mengatakan "mereka tidak melakukan pekerjaan dengan kompeten".

Setelah gedung hotel selesai dibangun, Holmes memilih korbannya dari sebagian besar para wanita dari para pekerjanya, termasuk pacar-pacarnya dan tamu-tamu hotel, yang akan dibunuh olehnya. Beberapa korban terkunci di kamar tidur kedap suara yang dilengkap dengan aliran gas yang akan memberi kesempatan bagi Holmes untuk membunuh mereka kapan saja. Beberapa korban di bawa ke salah satu kamar di lantai dua yang disebut "ruang gantungan rahasia", di mana Holmes menggantung para korban.

Korban-korban lainya dikunci di sebuah lemari besi yang besar dan kedap suara di dekat kantornya, di mana mereka dibiarkan tercekik tanpa udara. Ada juga ruang rahasia yang benar-benar ditutup oleh batu padat yang hanya bisa masuk lewat pintu jebakan di bagian plafon (langit-langit). Holmes akan mengunci korbannya di ruangan ini untuk mati kelaparan dan kehausan.

Dia juga membuat semacam sistem alarm yang unik yang ditempatkannya di semua pintu dan di lantai atas untuk mengingatkannya jika ada orang yang lewat di sekitar hotel. Di ruang bawah tanah, Holmes menggunakan peralatan bedah untuk melepas daging para korban, membuatnya hanya tinggal bagian kerangka untuk dijual ke sekolah kedokteran. Holmes juga membenamkan beberapa mayat di lubang kapur untuk pembuangan. Holmes memiliki dua dapur pembakaran raksasa yang digunakan untuk membakar beberapa mayat atau barang bukti.

Setelah polisi mencium gelagat mencurigakan, yang diawali oleh penangkapan pada bulan Juli 1894, di mana untuk pertama kalinya, Holmes ditangkap dan dipenjara sebentar dengan tuduhan menjual barang yang digadaikan di St. Louis, Missouri. Dia segera bebas, tetapi ketika ia masih di penjara, ia bercerita dengan seorang perampok yang dihukum selama 25 tahun bernama Marion Hedgepeth.

Menurut laporan dari para pekerja di hotel yang masih tersisa, dan pemeriksaan selanjutnya, hanya sembilan korban yang ditemukan, namun jumlah korban diperkirakan antara 20 hingga 100 atau bahkan 200, hal ini didasari oleh laporan orang hilang dari para tetangga, keluarga dan berbagai wanita yang pernah masuk ke hotel itu, namun tidak pernah keluar lagi. Banyak orang yang datang ke Chicago untuk melihat World's Fair Exposition, namun tidak pernah pulang lagi. Secara pribadi, Holmes mengakui pembunuhan terhadap 27 korban.

Polisi menyatakan bahwa sebagian dari tubuh korban di lantai dasar telah dimutilasi dengan cara yang sangat buruk dan telah membusuk yang membuat sangat kesulitan sebenarnya berapa jumlah korban sebenarnya. Mayoritas korban Holmes adalah wanita, tetapi juga termasuk para pria dan anak-anak.

Post a Comment for "The Devil in the White City Dibintangi Leonardo DiCaprio"