Sinopsis Department Q: The Absent One (2014) Pembunuhan Dua Bersaudara Pengaruhi Sekelompok Mahasiswa

Department Q: The Absent One (2014) (Fasandræberne) adalah film crime mystery thriller asal Denmark, Jerman dan Swedia dengan jadwal tayang bulan Juni 2016 (USA), durasi 1 jam 59 menit, sutradara Mikkel Norgaard, penulis Nikolaj Arcel, Rasmus Heisterberg. Rating imdb film ini cukup tinggi.

Pemain utama Nikolaj Lie Kaas, Fares Fares, Pilou Asbaek, David Dencik, Danica Curcic, Sarah-Sofie Boussnina, diproduksi oleh Zentropa Entertainments, didistribusikan Zentropa International dengan estimasi pengeluaran 5,2 juta euro.

Pada bulan Desember 2014, film ini menjadi film Denmark dengan pemasukan terbesar yang pernah ada dalam sejarah box office Denmark dengan nilai 66 juta kroner. Dilihat dari ringkasan film yang tersedia, sepertinya ada alur maju mundur dalam misteri pembunuhan itu.

Pembunuhan dua bersaudara yang masih muda telah berpengaruh pada sekelompok mahasiswa tingkat atas sebagai pelaku, memutar situasi itu dari awal.

Sinopsis

Carl Morck (Nikolaj Lie Kaas) adalah pria yang kasar dan gampang marah, bersama rekannya, Assad, pria kelahiran Suriah, menjalankan pekerjaan mereka dalam divisi penanganan kasus kejam di kepolisian Copenhagen.

Setelah satu kegagalan bagi Morck yang membuatnya putus asa atas pembunuhan yang tak terungkap terhadap anaknya yang masih remaja, seorang mantan polisi melakukan aksi bunuh diri. Situasi ini mendorong detektif ini mengorek kembali misi yang tak selesai terkait apa yang sebenarnya pernah terjadi pada tahun 1990-an di salah satu sekolah asrama mewah di negara itu.

Pemeran:

Nikolaj Lie Kaas sebagai Carl Morck
Fares Fares sebagai Assad
Pilou Asbaek sebagai Ditlev Pram
David Dencik sebagai Ulrik Dybbol
Danica Curcic sebagai Kimmie
Sarah-Sofie Boussnina sebagai Kimmie som ung
Johanne Louise Schmidt sebagai Rose
Marco Ilso sebagai Ditlev som ung
Beate Bille sebagai Thelma
Peter Christoffersen sebagai Alberg

The Absent One adalah angsuran kedua dalam trilogi Departemen Q. Menyusul keberhasilan awal mereka dalam membuat Departemen Q dikenal karena memecahkan kasus-kasus dingin, Carl dan rekannya Assad mendapati diri mereka tidak lagi dikenal. Desakan Carl untuk menyelidiki kasus-kasus yang tidak terselesaikan daripada tugas birokrasi telah menyebabkan kurangnya penutupan baru.

Namun, rutinitas mereka berubah ketika seorang pensiunan sheriff memohon pada Carl untuk menyelidiki kasus dingin yang melibatkan pembunuhan kedua anaknya, yang mana orang lainlah yang disalahkan. Investigasi ini mendorong Carl ke dalam kegelapan masyarakat kelas atas, mengungkap kejahatan berbahaya dan hak istimewa yang melindungi kaum elit dari keadilan.

Film ini dibangun berdasarkan suasana berpasir dan karakter kompleks yang diperkenalkan pada seri pertama, menawarkan narasi menarik yang mengungkap misteri masa lalu sekaligus mengungkap kebenaran tersembunyi di masa kini.

Dalam The Absent One, Detektif Polisi Carl Mørck, diperankan oleh Nikolaj Lie Kaas, bertemu dengan seorang pria tua di dekat Gedung Departemen Kepolisian yang mendesak Carl untuk meninjau dokumentasi yang dia kirimkan. Menepis permohonan pria itu, Carl tertegun beberapa jam kemudian ketika pria itu ditemukan tewas, tampaknya bunuh diri di bak mandinya. Yakin masih ada cerita lain, Carl membujuk rekannya, Assad Pilou (Fares Fares), untuk membuka kembali kasus lama yang melibatkan pembunuhan anak kembar pria tersebut.

Saat mereka menyelidiki penyelidikan, Carl dan Assad mengungkap jaringan kejahatan yang saling berhubungan yang melibatkan eksekutif dan jutawan berkuasa, yaitu Ditlev Pram (Pilou Asbæk) dan rekannya Ulrik Dybbøl (David Dencik). Fokusnya beralih ke mantan pacar Ditlev, Kimmie (Danica Curcic), yang menyimpan informasi penting sebagai saksi kunci potensial. Namun, Kimmie mendapati dirinya diburu oleh penjahat kejam yang bertekad membungkamnya.

The Absent One mempertahankan suasana kasar dari pendahulunya sambil menggali kasus yang menawarkan kompleksitas dan sudut pandang yang lebih dalam. Seri ini memungkinkan pemirsa untuk melihat sekilas sisi hangat Detektif Carl Mørck tanpa mengorbankan penampilan luarnya yang keras, saat ia dengan penuh semangat berusaha untuk memperbaiki kesalahan.

Sepanjang film, karakter Carl berkembang sekilas ke dalam kehidupan pribadinya, termasuk hubungannya dengan putra mantan istrinya, yang ia anggap sebagai miliknya. Momen-momen ini memanusiakan Carl, menambahkan lapisan pada kepribadiannya di luar penampilan luarnya yang keras.

Memperkenalkan dinamika baru dalam tim, menghadirkan Rose, sekretaris terbaru yang telah berjuang untuk bekerja bersama Carl. Untungnya, Assad menyukainya, sehingga memicu dinamika dan ketegangan baru dalam tim investigasi.