Sinopsis A Film Unfinished (2010) [Dokumenter tentang Ghetto Warsawa Yahudi]

A Film Unfinished (2010) (Shtikat Haarchion) adalah film documentary drama history dengan jadwal tayang 2010 (Israel), durasi 1 jam 28 menit, oleh sutradara dan penulis Yael Hersonski. Pemain Alexander Beyer, Rudiger Vogler, Hanna Avrutzki.

Sinopsis A Film Unfinished (2010) [Dokumenter tentang Ghetto Warsawa]

Film ini bercerita tentang sebuah film yang tidak selesai yang menggambarkan orang-orang dibelakang dan di depan kamera yang merekam Ghetto Warsawa, memperlihatkan sejauh mana eksistensi manipulasi sinematik yang terjadi pada masa itu, selamanya mengubah cara kita melihat gambar sejarah.

Definisi Ghetto adalah bagian dari sebuah kota yang ditinggali oleh minoritas, hidup dalam tekanan sosial, hukum atau ekonomi.

Sinopsis

Dokumenter yael Hersonski mencapai prestasi luar biasa melalui tampilannya menembus cara pandanganya ke sisi lain film terkenal yang diproduksi oleh Nazi tentang Ghetto Warsawa. Ditemukan setelah perang, proyek film yang tidak selesai itu muncul tanpa suara, dan dengan cepat menjadi sumbar daya bagi sejarawan dalam mencari catatan otentik, meski konstruksi film tersebut mengandung propaganda yang rumit. Penemuan kembali bagian panjang yang hilang pada pembacaan sebelumnya, menunjukkan bagaimana manipulasi kru kamera dalam adegan "sehari-hari" di sana.  

***

Ghetto Warsawa adalah lingkungan minoritas Yahudi terbesar di wilayah pendudukan Nazi di Eropa selama Perang Dunia II. Didirikan oleh otoritas Nazi Jerman di lingkungan Muranow di ibukota Polandia antara bulan Oktober hingga November 1940 dalam teritorial pemerintah Polandia dalam kekuasaan Jerman. 

Lebih dari 400 ribu warga Yahudi yang dipenjara di sana, di sebuah lokasi seluas 3,4 km persegi, dengan rata-rata lebih dari 7 orang per satu kamar, kelaparan dan sangat tersiksa dengan jatah makanan yang minim. Dari Ghetto Warsawa, orang Yahudi kemudian dideportasi ke kamp Nazi dan ke pusat-pusat pembunuhan massal. Pada musim panas tahun 1942, diperkirakan sekitar 254 ribu warga Ghetto itu dikirim ke kamp Treblinka untuk menerima pembantaian.

Jumlah kematian penduduk Yahudi dari Ghetto itu diperkirakan setidaknya 300 ribu yang tewas karena peluru atau gas beracun, ditambah lagi 90 ribuan menjadi korban kelaparan dan penyakit. 

***

Pada saat Adolf Hilter telah menulis Mein Kampf (Perjuanganku), ia sudah menduga bahwa setengah dari masalah yang dihadapi Jerman di Perang Dunia I adalah karena minimnya visi dan keterampilan dalam menggunakan propaganda, yang kemudian digunakannya menjadi pendorong politiknya, sebuah pencerahan. Metode pengendalian pikiran, tubuh dan jiwa untuk memperkuat orang-orangnya dalam melakukan penindasan untuk mendapatkan ketaatan melalui penyebaran ketakutan, kebencian, paranoia, hingga ke titik xenophobia. 

Dr. Paul Joseph Goebbels adalah menteri yang ditunjuk oleh Hitler untuk menjadi menteri di Kementerian Pencerahan Publik dan Propaganda, yang secara total mengendalikan semua media dan film serta bioskop untuk menjadi sekutu terbesarnya. 

Pada film ini, di gulungan pertama, dengan film yang tidak selesai, kita melihat lahirnya ide untuk sebuah pencapaian namun tidak pernah selesai seperti judul yang diangkat oleh sutradara; yang di dalamnya akan melakukan pemeriksaan sederahan tentang yang disebut Ghetto.

Tanpa dialog, tanpa suara, hanya momen yang tertangkap seiring waktu, kehidupan di dalam Ghetto Warsawa: baik, buruk atau tidak acuh. Itu adalah item dengan pemikiran yang menjelaskan tentang bagaimana dunia terjalin: memperlihatkan orang kaya, miskin dan orang-orang yang tampaknya berpengaruh, dalam lingkungan sekitar 5 kilometer persegi itu, terjadi pernikahan, pesta, pemakaman, sunat, dan kehidupan, dalam 400 ribu orang. Semua hal yang direkam dalam bagian itu telah diatur untuk terlihat bagus dan sangat baik untuk menjadi sebuah propaganda.

Apa yang ingin ditunjukkan oleh bagian itu adalah mencoba untuk menghilangkan fakta bahwa ketika ditemukannya gulungan kedua, semua yang terlihat sebelumnya menjadi semakin meragukan. Yael Hersonski telah menemukan konspirasi atas ketakutan dan ketaatan total dalam Ghetto Warsawa yang dilakukan oleh mesin propaganda Nazi. Mematahkan mitos atas apa yang telah disaksikan sebelumnya tidak lebih dari sebuah alat yang sengaja dibuat, dimanipulasi dengan baik untuk mengungkapkan betapa rezim Nazi, khususnya ketika berhadapan dengan komunitas Yahudi di sini, dibuat seolah-olah menjalani hidup bahagia, bebas dan mandiri.

Apa yang tidak mampu ditutupi dengan kebohongan dalam situasi ini adalah kemelaratan, kekurangan dan kelaparan yang berlawanan dengan orang kaya makmur yang digambarkan berada di penjara terbuka ini.

Adegan di mana anak-anak tertangkap dengan makanan disembunyikan di bawah pakaian mereka dan dipaksa mengosongkan kantong mereka, melihat tumpahan makanan di jalanan, adalah hal yang ironis yang pada saat yang sama tidak dapat dipercaya, dan untuk itu kita harus berhati-hati dalam menilai apa yang kita lihat. Di sinilah kekuatan Hersonski, jangan pernah percaya atas apa yang terlihat di layar, tetapi percaya terhadap yang dikatakan, yang didengar dan yang dialami.