"A Murder Foretold" Seorang Suami Jadi Saksi Pembunuhan Terhadap Istrinya Di Guatemala

A Murder Foretold, film drama true story yang saat ini masih dalam pengembangan oleh beberapa produser seperti Garrett Basch, Steven Rales, Mark Roybal dan Steve Zaillian. Berkaitan dengan pembunuhan sadis kepada pengacara Guatemala. Film ini diproduksi oleh Film Rites, Indian Paintbrush, Paramount Pictures yang juga akan mendistribusikannya secara global.

Sinopsis A Murder Foretold

Film ini diset di Guatemala, kita bertemu dengan Rodrigo Rosenberg, seorang pengusaha kaya yang saat itu melihat sendiri istrinya yang akan dibunuh bersama dengan ayah mertuanya, akhirnya ditembak mati ketika ia sedang mengendarai sepedanya. Pembunuhan ini membangkitkan rasa frustasi di seluruh negeri akibat gelombang kekerasan yang tak ada ujung, yang kadang-kadang justru melibatkan sejumlah aparat pemerintah yang korup.

Rordigo Rosenberg Marzano (1960 - 2009), adalah seorang pengacara Guatemala. Sebelum kematiannya Rosenberg merekam sebuah pesan video yang mengatakan bahwa jika ia dibunuh, maka Alvaro Colom Caballeros, Presiden Guatemala, Gustavo Alejos, Sandra Torres de Colom, dan Gregorio Valdes akan langsung bertanggung jawab. Pembunuhan terhadap dirinya menyebabkan kegemparan di Guatemala. Setelah penyelidikan dilakukan oleh komisi PBB, para pejabat mengatakan bahwa Rosenberg telah mengatur kematiannya sendiri, menghubungi beberapa keluarga dari mantan istrinya untuk menyewa pembunuh bayaran.

Rosenberg ditembak mati pada tanggal 10 Mei 2009 saat sedang bersepeda di kota Guatemala. Ia didekati oleh seorang pembunuh yang datang ke arah padang rumput dan menembaknya dari belakang. Pembunuh belari ke arah kiri Rosenberg dan menembakkan peluru lain di bagian pipi yang keluar dari lehernya, termasuk peluru lain yang tidak keluar. Pembunuh kemudian menembakkan lagi pistolnya tepat di bawah rahang Rosenberg, yang menembus dan merobek mata Rosenberg dan keluar dari pelipis bagian kiri. Akhirnya pembunuh menembak lagi bagian kening Rosenberg yang bersarang di otaknya.

Update

A Murder Foretold mengacu pada kisah nyata yang melibatkan pembunuhan seorang wanita muda bernama Myrna Mack. Pada tahun 1990, Myrna Mack, seorang antropolog Guatemala, sedang melakukan penelitian tentang dampak perang saudara di negara tersebut terhadap masyarakat adat. Karyanya bertujuan untuk menyoroti pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh rezim militer.

Pada 11 September 1990, Myrna Mack ditikam secara brutal sampai mati di luar kantornya di Guatemala City. Pembunuhannya mengejutkan bangsa dan komunitas internasional, memicu kemarahan yang meluas dan menuntut keadilan.

Investigasi atas kasus tersebut awalnya menghadapi banyak kendala, karena kepentingan militer yang kuat berusaha menutupi kebenaran. Namun, dengan tekanan yang meningkat dari organisasi HAM domestik dan internasional, kasus tersebut mulai mendapat perhatian dan akhirnya dibawa ke pengadilan.

Diketahui bahwa pembunuhan Myrna Mack bukanlah tindakan kekerasan secara acak melainkan pembunuhan yang direncanakan dengan hati-hati. Motif di balik pembunuhannya adalah untuk membungkam penelitian dan gerakan aktivis nya, yang mengungkap keterlibatan militer dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap masyarakat adat.

Pada tahun-tahun berikutnya, kasus tersebut melewati serangkaian pertarungan hukum. Terakhir, pada tahun 2002, seorang mantan perwira intelijen militer bernama Noel de Jesús Beteta Álvarez dihukum karena memerintahkan pembunuhan Myrna Mack. Pengadilan memutuskan dia bersalah atas pembunuhan dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Beteta Álvarez dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.

Kasus Myrna Mack menjadi simbol perjuangan keadilan dan hak asasi manusia di Guatemala. Pembunuhannya menyoroti bahaya yang dihadapi oleh individu yang berani menantang rezim militer yang kuat. 

Post a Comment for ""A Murder Foretold" Seorang Suami Jadi Saksi Pembunuhan Terhadap Istrinya Di Guatemala"