Sinopsis Never Let Me Go (2010) Kenyataan Hidup Membuat Tiga Sahabat Serasa Terpukul (Carey Mulligan)

Never Let Me Go (2010), film drama romance sci-fi dengan jadwal tayang 15 Oktober 2010 (USA), durasi 1 jam 43 menit, rating R, sutradara Mark Romanek, penulis Kazuo Ishiguro (didasari novel karyanya), Alex Garland.

Sinopsis Never Let Me Go (2010)


Pemain utama Carey Mulligan sebagai Kathy, Andrew Garfield (Tommy), Izzy Meikle-Small, Charlie Rowe, Ella Purnell, Charlotte Rampling, Sally Hawkins, Kate Bowes Renna, Hannah Sharp, Christina Carrafiell.

Film ini diproduksi DNA Films, Film4, Fox Searchlight Pictures dengan estimasi biaya produksi US$15 juta dan pemasukan US$2,4 juta (10 Desember 2010).

Untuk bisa mengisi karakternya, Carey Mulligan terpaksa belajar menyetir mobil dalam kursus mengemudi selama dua minggu namun tidak berhasil, akhirnya adegan di mana ia mengemudi dibuat di jalan milik pribadi, di mana ia bisa berada di belakang setir.

Kehidupan dari tiga sahabat, dari awal-awal masa sekolah mereka di masa kecil hingga mulai beranjak dewasa, ketika kenyataan dalam dunia membuat hidup mereka serasa terpukul.

Sinopsis

Sebagai anak-anak, Ruth, Kathy dan Tommy selalu menghabiskan masa kecil mereka bersama-sama di sebuah sekolah asrama di Inggris. Ketika mereka mulai melewati masa remaja, mereka menyadari bahwa mereka harus mulai dapat menerima kekuatan cinta yang mulai mereka rasakan satu sama lain, di saat yang sama mereka juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi rasa dihantui oleh kenyataan yang sudah menanti. 

Film dimulai dengan keterangan di layar tentang terobosan baru dalam dunia medis di mana pada tahun 1952, usia manusia telah diperbaharui hingga mampu melampaui usia 100 tahun. Hal ini dinarasikan oleh Kathy yang saat itu berusia 28 tahun (Carey Mulligan) saat dia mulai mengenang masa kecilnya di sebuah sekolah asrama yang disebut Hailsham, begitu juga dengan kehidupannya setelah dewasa setelah meninggalkan sekolah itu.

Awal pada film menggambarkan Kathy yang masih kecil (Izzy Meikle), bersama-sama dengan teman dekatnya Tommy (Charlie Rowe) dan Ruth (Ella PUrnell), menghabiskan masa kanak-kanak mereka di Hailsham pada akhir tahun 1970-an. Para pelajar itu dididik untuk menciptakan karya seni, dan karya terbaik mereka terpilih untuk masuk ke The Gallery yang dijalankan oleh seorang wanita misterius yang hanya dikenal dengan sebutan Madame (Nathalir Richard). Suatu hari, seorang guru baru, Miss Lucy (Sally Hawkins) diam-diam menginformasikan tentang nasib para siswa; mereka ditakdirkan untuk menjadi donor organ dan akan mati, atau "melengkapi", pada awal masa dewasa mereka.

Tidak lama setelah itu, Miss Lucy dipecat oleh kepala sekolah Miss Emily (Charlotte Rampling) karena membocorkan hal itu kepada anak-anak. Waktu terus berlalu, Kathy jatuh cinta pada Tommy, namun Ruth dan Tommy mengawali sebuah hubungan dan tetap bersama hingga waktu terakhir mereka di Hailsham.

Pada kisah kedua, Kathy, Ruth dan Tommy yang kini telah remaja, yang sudah tinggal di sebuah cottage di area peternakan, pada tahun 1985. Mereka diperbolehkan untuk meninggalkan tempat itu pada siang hari, namun mereka harus mengundurkan diri untuk nasib akhir mereka. Di pertanian itu, mereka bertemu dengan mantan siswa di sekolah yang mirip dengan sekolah mereka, dan mengungkapkan bahwa mereka semua adalah hasil kloning. Mereka juga mendengar rumor tentang kemungkinan "penangguhan" - penangguhan hukuman dari donasi organ dari para donor yang saling mencintai dan dapat membuktikannya.

Tommy menjadi yakin bahwa di The Gallery di Hailsham dibuat untuk dapat melihat jiwa mereka dan karya seni yang dikirimkan ke The Gallery adalah untuk dapat memastikan di mana cinta sejati hadir. Hubungan antara Tommy dan Ruth menjadi penuh gairah seksual, dan kecemburuan menyebabkan pecahnya persahabatan Kathy dan Ruth. Kathy yang kesepian menjadi "perawat" -  seorang klon yang diberikan waktu penangguhan hukum sebagai donor sebagai sebuah hadiah untuk mendukung dan menghibur para donor ketika mereka harus menyerahkan organ mereka. Hubungan Ruth dan Tommy berakhir.

Pada babak akhir, 10 tahun kemudian Kathy masih bekerja sebagai perawat/ pengasuh, dan telah menyaksikan begitu banyak klon yang secara bertahap mati setelah organ mereka dipanen. Kathy, yang belum pernah melihat Ruth dan Tommy sejak di pertanian, menemukan Ruth sedang melemah setelah menyumbangkan dua organ. Mereka menemukan Tommy, yang juga mulai melemah karena sumbangannya dan pergi ke laut. Di sana, Ruth mengakui bahwa ia tidak mencintai Tommy dan hanya menggodanya karena dia takut sendirian.

Dia dipenuhi oleh rasa bersalah dan telah mencari cara untuk menolong Tommy dan Kathy. Dia yakin bahwa rumor tentang "penangguhan" benar-benar ada, dan telah menemukan alamat pemilik Gallery, Madame dari Hailsham, yang dia pikir mungkin bersedia memberikan penangguhan untuk pasangan cinta. Ruth meninggal di meja operasi tak lama setelah itu.

Kathy dan Tommy akhirnya memulai sebuah hubungan. Tommy menjelaskan kepada kathy bahwa ia telah menciptakan seni dengan harapan bahwa itu akan membantu penangguhan. Dia dan Kathy pergi mengunjungi Madame yang tinggal dengan kepala sekolah Hailsham. Dua guru memberitahukan bahwa tidak ada yang namanya penangguhan, dan karya seni Tommy tidak akan bisa membantu mereka. 

Mereka kemudian menjelaskan tujuan dari dibuatnya The Gallery bukanlah untuk melihat ke dalam jiwa mereka, tetapi untuk menyelidiki apakah mereka 'benar-benar manusia', karena klon pun punya jiwa; Hailsham adalah tempat terakhir untuk mempertimbangkan implikasi etis dari pendonoran itu. Ketika mereka mengetahui berita itu pada perjalanan pulang, Tommy sangat panik dalam ledakan amarah dan frustasi sementara Kathy dan mereka menyatu dalam kesedihan.

Film berakhir dengan Tommy mati di meja operasi. Kathy dibiarkan tetap sendirian, menunggu donasinya yang akan dimulai dalam satu bulan. Merenungkan kembali reruntuhan di masa kecilnya, dia bertanya-tanya dengan nasibnya yang benar-benar berbeda dari orang-orang yang akan menerima organ miliknya.

Post a Comment for "Sinopsis Never Let Me Go (2010) Kenyataan Hidup Membuat Tiga Sahabat Serasa Terpukul (Carey Mulligan)"