"Shockwave: Countdown to Hiroshima" Adalah Hasil Adaptasi Buku Non Fiksi Karya Stephen Walker

Shockwave: Countdown to Hiroshima, film war history adaptation yang saat ini masih dalam tahap pembicaraan oleh Universal Pictures bersama sutradara dibalik kesuksesan Netflix bersama film beasts of No Nation dan sesi pertama True Detective dari HBO, Cary Fukunaga. Film ini akan menjadi adaptasi dari buku non fiksi karangan Stephen Walker dengan skenario akan ditulis oleh Hossein Amin (Drive).
Shockwave: Countdown to Hiroshima

Di pagi hari Senin yang senyap pada bulan Agustus 1945, sebuah bom berbobot lima ton - dijuluki dengan "Little Boy" oleh si pembuat - telah dijatuhkan dari sebuah pesawat Amerika ke kota besar Jepang di Hirosima. Pada hari yang naas itu, badai api raksaa telah membakar kota metropolis berpenduduk 300 ribuan orang itu. Menewaskan setidaknya sepertiga dari mereka, gedung-gedung dan semua yang berdiri kini rata dengan tanah. Menjadi sebuah bukti mengerikan kemunculan era bom atom, yang telah menyebarkan ketakutan global dan sangat nyata atas potensi pemusnahan umat manusia.

Penulis Stephen Walker dengan sangat apik menyusun kalimat-kalimat yang menciptakan tiga minggu mengerikan di masa perang bom atom - dari uji coba pertama yang sukses di gurun New Mexico hingga menuju bencana yang disajikan menurut cerita melalui pandangan pilot, ilmuwan, korban jiwa, dan para pemimpin dunia yang berdiri di tengah-tengah drama menggemparkan dunia itu. Potret mengejutkan dan menakutkan, kisah luar biasa yang akibatnya masih dirasakan hingga hari ini.

Shockwave akan diproduksi oleh Working Title Films, Universal Pictures, dan akan didistribusikan pula oleh Universal bersama Erik Baiers.

Sebagai Buku

"Shockwave: Countdown to Hiroshima" oleh Stephen Walker adalah buku non-fiksi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa menjelang jatuhnya bom atom di Hiroshima, Jepang, selama Perang Dunia II. Buku ini memberikan laporan terperinci tentang perkembangan ilmiah, militer, dan politik yang mengarah pada keputusan untuk menggunakan bom atom sebagai senjata penghancur.

Buku ini menggali Proyek Manhattan, program penelitian dan pengembangan AS yang sangat rahasia yang bertujuan untuk mengembangkan bom atom. Mengeksplorasi terobosan ilmiah, tantangan, dan debat etis yang dihadapi oleh tokoh kunci proyek, termasuk fisikawan seperti J. Robert Oppenheimer dan tim di Laboratorium Nasional Los Alamos.

Shockwave juga menyelidiki iklim politik saat itu, memeriksa keputusan yang dibuat oleh Presiden AS Harry S. Truman dan penasihatnya untuk menyebarkan bom atom sebagai sarana untuk mengakhiri perang dengan cepat. Menyoroti faktor dan pertimbangan kompleks yang memengaruhi keputusan tersebut, seperti korban, potensi konflik yang berkepanjangan, dan ketakutan akan ekspansi Soviet.

Selanjutnya, buku ini menggali kisah pribadi dari individu yang terkena dampak pengeboman, baik di pihak Amerika maupun di antara warga Hiroshima. Menyajikan pengalaman mengerikan dari mereka yang menyaksikan pengeboman secara langsung dan selamat, menawarkan gambaran sekilas tentang efek jangka panjang dari serangan yang menghancurkan tersebut.

Manhattan Project

Proyek Manhattan adalah proyek penelitian dan pengembangan rahasia yang dilakukan oleh Amerika Serikat selama Perang Dunia II. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan bom atom, yang kemudian dikenal sebagai "Proyek Manhattan" karena kantor pusat awalnya di Manhattan, New York.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang Proyek Manhattan:
  • Asal Usul: Proyek ini dimulai pada tahun 1939, setelah komunitas ilmiah menyadari potensi pemanfaatan energi nuklir melalui proses fisi nuklir. Hal itu dipicu oleh ketakutan bahwa Nazi Jerman akan mengembangkan senjata atom terlebih dahulu.
  • Penelitian Ilmiah: Proyek Manhattan menyatukan beberapa fisikawan terkemuka dunia, termasuk J. Robert Oppenheimer, Enrico Fermi, dan Niels Bohr. Para ilmuwan ini melakukan penelitian terobosan pada fisika nuklir, pengayaan uranium, dan produksi plutonium.
  • Lokasi Penelitian: Proyek Manhattan melibatkan berbagai fasilitas penelitian dan produksi di seluruh Amerika Serikat. Lokasi yang paling menonjol termasuk Los Alamos di New Mexico, tempat desain dan pengujian bom dilakukan, Oak Ridge di Tennessee, tempat pengayaan uranium terjadi, dan Hanford di Washington, tempat fasilitas produksi plutonium didirikan.
  • Uranium dan Plutonium: Proyek Manhattan berfokus pada dua jenis bom atom: satu menggunakan uranium-235 (U-235) dan yang lainnya menggunakan plutonium-239 (Pu-239). Pengayaan uranium dan produksi plutonium merupakan langkah penting dalam memperoleh bahan yang diperlukan untuk bom.
  • Tes Trinity: Pada tanggal 16 Juli 1945, tes bom atom pertama yang berhasil dilakukan di New Mexico, yang dikenal sebagai "Tes Trinity". Ini menegaskan kelangsungan hidup bom atom dan menandai tonggak penting bagi Proyek Manhattan.
  • Hiroshima dan Nagasaki: Puncak Proyek Manhattan dengan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945. AS menjatuhkan bom atom di kota-kota Jepang ini, yang menyebabkan penyerahan Jepang dan berakhirnya Perang Dunia II.
  • Dampak: Proyek Manhattan merupakan titik balik dalam sejarah, menandai awal era nuklir. Berdampak besar pada politik global, perlombaan senjata, dan perdebatan etis seputar penggunaan senjata atom. Proyek ini juga meletakkan dasar untuk kemajuan selanjutnya dalam energi dan penelitian nuklir.
Proyek Manhattan diselimuti kerahasiaan selama pengembangannya, dengan hanya sekelompok individu terpilih yang mengetahui cakupan dan tujuannya secara penuh. Keberhasilannya dalam mengembangkan bom atom berdampak signifikan pada hasil Perang Dunia II dan selamanya mengubah jalannya sejarah.

Post a Comment for ""Shockwave: Countdown to Hiroshima" Adalah Hasil Adaptasi Buku Non Fiksi Karya Stephen Walker"