Sinopsis Dope (2015)

Dope (2015) - Film komedi kejahatan drama dengan jadwal tayang 19 Juni 2015 (AS), durasi 1 jam 43 menit, rating MPAA "R", disutradarai dan ditulis oleh Rick Famuyiwa, dibintangi oleh Shameik Moore, Tony Revolori, Kiersey Clemons, Blake Anderson, Zoe Kravitz, Rocky dan Chanel Iman.

Diproduksi oleh Significant Productions, I am OTHER dan Revolt Films, didistribusikan oleh Open Road Films dengan estimasi pengeluaran US$7 juta dan pemasukan box office US$18 juta.

Sinopsis

Hidup ini telah berubah bagi Malcolm, seorang pria yang tetap mencoba bertahan hidup di lingkungan yang keras, setelah sebuah undangan kesempatan pesta bawah tanah yang mendorongnya bersama teman-teman dalam petualangan Los Angeles.

Sebuah drama masa kini yang melibatkan generasi pasca hip-hop. Malcolm adalah seorang pria yang tak ikut campur fashion, selalu berhati-hati dalam menjalani hidup di The BOttoms, lingkungan yang keras di bagian kota Inglewood, California, yang dipenuhi dengan gangster dan pengedar narkoba, sementara sebentar lagi ia akan tamat sekolah dan masuk kuliah, mengikuti wawancara dan SAT (ujian akademi untuk kuliah di Amerika).

Impiannya adalah masuk Harvard. Sebuah kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam pesta besar yang diselenggarakan diam-diam telah mendorong Malcom dan teman-temannya untuk berpetualang di Los Angeles dengan karakter yang buruk dan pilihan yang buruk. Andaikan Malcolm bisa bertahan, ia akan keluar dari kehidupannya yang demikian, dan sepenuhnya menjadi dirinya sendiri.

Kita bertemu Malcolm Adekanbi dan sahabatnya, Jib dan Diggy, adalah tiga kutu buku yang hidup di daearh The Bottoms, istilah lingkungan penuh kriminal di kecamatan INglewood, California. Mereka begitu suka dengan musik-musik hip hop era dan fashion 90'an. Malcolm cukup pede untuk mendaftar di universitas Harvard, kampus impiannya, namun pembimbing di sekolahnya agak ragu dengan hal itu, dan menyarankannya agar konsultasi dengan Austin Jacoby, seorang jebolan Harvard yang juga pebisnis di kota itu.

Suatu ketika Malcolm sedang bersepeda mau pulang kerumahnya, namun dihentikan oleh Dom, seorang pengedar narkoba yang menyuruhnya untuk mengundang seorang gadis bernama Nakia ke pestanya. Malcolm merayu Nakia, dan gadis itu berkata akan datang kalau Malcolm juga datang. Jib dan Diggy juga ikut bernama Malcolm ke pesta itu, yang ditempat itu, Dom telah beli obat perangsang terbaik. Namun mereka dihentikan oleh sekelompok bersenjata yang menembaki mereka dan beberapa orang jadi korban. Malcolm melarikan diri ketika polisi tiba, dan tak mengetahui jika Dom ternyata menyembunyikan obat perangsang dan pistol di dalam tas ranselnya. Nakia mengantar Malcolm pulang dan Malcolm menawarkan bantuan mengajarinya GED (panduan ujian akademis).

Keesokan harinya Malcolm menemukan obat-obat, senjata dan sebuah ponsel iphone. Dan mendadak ada telepon masuk yang mengungkapkan bahwa dia mengetahi identitas Malcolm dan meminta agar mengembalikan obat tersebut. Sepulang sekolah, Malcolm bersiap untuk memberikan obat itu ke si penelepon saat dia juga menerima telepon dari Dom yang sedang ditahan, dan mengatakan agar Malcolm tidak menyerahkan obat itu ke si pengelpon itu. Dia kemudian mengirimkan SMS sebuah alamat dan mencari yang namanya AJ.

Tiga sekawan pun berangkat ke alamat itu dan dikejar oleh OTK di penelepon. Mereka disambut oleh Jaleel dan Lily, dan ternyata AJ adalah ayah mereka, tak ada di rumah. Mereka mengundang agar ketiganya masuk ke dalam istana besar itu, Jaleel mengajak Jib dan Diggy keluar cari makananan, sementara Lily sedang sibuk menggoda Malcolm, dan menemukan obat-obatan itu dan menenggak dalam jumlah cukup banyak. Lily pun teler dan pingsan tepat saat masih berkendara bersama Malcolm, dan sempat berhenti untuk buang air kecil di semak-semak yang ternyata dilihat oleh seseorang dengan kamera.

Tiba di kantor Jacoby, Malcolm menyadari ada foto DOm, Lily dan Jaleel, dan menyadari pula kalau Jacoby adalah AJ. Malcolm menjelaskan perintah Dom ke Jacoby, yang mana dia malah menolak ikut bertanggung jawab dan semua benda yang ada di dalam tas Malcolm itu adalah tanggungjawabnya sendiri. Jacoby kemudian membuat janji di hari lain untuk konsultasi Malcolm, mengancam tak akan memberikan rekomendasi masuk Harvard jika ia belum menjualkan narkoba itu.

Akhirnya tiga sekawan pun mencari Will Sherwood, seorang hacker yang membuat website pasar gelap untuk menjual obat-obatan dengan sistem transaksi menggunakan kripto. Mereka pun menjadi viral dan dengan itu, mereka bisa menjual obat tersebut ke sejumlah pembeli. Hampir saja mereka tertangkap saat terjadi penggeledahan.

Malcolm kembali ke kantor Jacoby dan memberitahukannya bahwa obat telah dijual, tetapi masih ada jejak yang dia tinggalkan yang akan mengarah ke Jacoby. Dan jika Jacoby benar-benar membuat rekomendasi kepadanya, maka ia akan membersihkan jejak itu.