Sinopsis I Origins (2014), Sebuah Fakta Yang Berhasil Diungkapkan Oleh Ahli Biologi Molekuler (Michael Pitt)

I Origins (2014) - Film drama romantis fiksi ilmiah dengan jadwal tayang 19 September 2014 dengan durasi 1 jam 46 menit, rating R, disutradarai dan ditulis oleh, Mike Cahill dengan pemain utama Michael Pitt, Steven Yeun dan Astrid Berges-Frisbey.

Diproduksi oleh Verisimilitude, WeWork Studios, Bersin Pictures dan Penny Jane Films. Didistribusikan oleh Fox Searchlight Pictures.

Sinopsis

Ahli biologi molekuler dan mitra lab nya mengungkapkan bukti secara mendasar bahwa mungkin, mereka telah mengungkapkan fakta yang akan mengubah situasi seperti yang kita sama-sama ketahui.

Seorang mahasiswa pascasarjana bernama Ian Gray sedang meneliti evolusi mata manusia bersama Karen dan Kenny, dalam membuktikan bahwa mata manusia berkaitan dengan evolusi, bukan dengan "muncul begitu saja" seperti yang diklaim oleh penciptanya. Ketertarikannya ke bagian mata membawnaya ke daerah-daerah yang memiliki konsekuensi kepribadian dan kebudayaan.

"I Origins" adalah film drama fiksi ilmiah mengeksplorasi tema cinta, identitas, dan persimpangan sains dan spiritualitas. Film ini mengikuti kehidupan Dr. Ian Gray, seorang ahli biologi molekuler yang berfokus pada penelitian evolusi mata manusia. Ian terpesona oleh kerumitan dan keindahan mata dan percaya bahwa evolusinya dapat memberikan wawasan tentang keberadaan kekuatan yang lebih tinggi.

Hidup Ian berubah secara tak terduga ketika dia bertemu dengan seorang wanita menawan bernama Sofi di sebuah pesta kostum. Terlepas dari perbedaan keyakinan mereka—Ian adalah seorang ateis yang setia sementara Sofi adalah seorang spiritualis—mereka tertarik satu sama lain dan membentuk hubungan yang dalam.

Hubungan mereka berkembang, dan perspektif Ian mulai berubah saat dia mengalami saat-saat yang menantang pandangan dunia ilmiahnya. Namun, tragedi terjadi ketika Sofi tewas dalam kecelakaan tragis, membuat Ian hancur.

Setelah kematian Sofi, Ian sibuk dengan penelitian ilmiahnya, yang bertujuan untuk menemukan bukti yang akan menyangkal keberadaan akhirat atau bentuk kesadaran apa pun di luar keberadaan fisik. Dengan bantuan asisten labnya Karen dan mantan teman sekamarnya Kenny, dia melakukan eksperimen menggunakan mata orang yang sudah meninggal, mencari bukti konklusif.

Selama penelitiannya, Ian menemukan sepasang mata yang sangat mirip pada dua individu berbeda, yang tampaknya mustahil mengingat keunikan iris mata manusia. Bertekad untuk mengungkap misteri, Ian memulai pencarian untuk menemukan hubungan antara dua individu.

Saat Ian menggali lebih dalam penyelidikannya, dia melakukan perjalanan ke India dan bertemu dengan seorang gadis muda bernama Salomina, yang matanya memiliki pola berbeda yang sama dengan pasangan yang ditemukan sebelumnya. Penemuan ini mengguncang keyakinan rasional Ian sampai ke intinya, memaksanya untuk mempertanyakan batas-batas sains dan menghadapi kemungkinan adanya dunia spiritual yang saling berhubungan.

Di saat-saat klimaks, Ian bertemu kembali dengan Karen dan Kenny, berbagi penemuan inovatifnya. Mereka menyadari bahwa mata bersama bisa menjadi indikasi reinkarnasi, menantang pemahaman ilmiah mereka tentang hidup dan mati.

Film diakhiri dengan Ian, sekarang dipenuhi dengan rasa ingin tahu dan terbuka untuk hal yang tidak diketahui, mendedikasikan dirinya untuk eksplorasi dan pemahaman lebih lanjut. Dia melanjutkan penelitiannya, berusaha menjembatani kesenjangan antara sains dan spiritualitas sambil membawa ingatan dan cinta yang dia bagi dengan Sofi di dalam hatinya.