Sinopsis The Woman In Cabin 10, Satu Minggu Tak Menyenangkan Di Kapal Pesiar

The Woman In Cabin 10 - Film thriller yang saat ini masih dalam tahap pembicaraan oleh perusahaan produksi CBS Films setelah mendapat hak pembuatan film atas novel penjualan terlaris karya Ruth Ware bergenre misteri thriller dengan judul yang sama.

Sinopsis

Terfokus pada Lo Blacklock, seorang wartawan yang diberi tugas oleh majalah pariwisata untuk pertama kalinya: menghabiskan waktu satu minggu penuh di sebuah kapal pesiar mewah bersama segelintir wisatawan super kaya. Impian Lo untuk mendapatkan sebuah pengalaman terindah ini seperti tak ada bandingannya lagi hingga suatu malam ketika dia menyaksikan tindakan yang membuat nafasnya berhenti; seorang wanita dibuang ke laut. Lebih parahnya, keesokan harinya semua penumpang tetap beraktivitas seperti biasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Versi lain yang lebih jelas (Via Startribune)

Laura Blacklock adalah seorang penulis dari majalah travel asal Inggris. Ketika impian untuk bertugas di lapangan tiba di mejanya, dia sangat girang - meliput perayaan satu minggu di sebuah kapal mewah berbintang lima yang hanya terdiri dari 10 kabin super lux bagi para penumpang menuju arah utara di Norwegia - dia langsung mempersiapkan segalanya untuk kesempatan ini.

Namun gadis yang tak beruntung ini sudah mengawalinya dengan masalah. Tempat tinggalnya dimasuki seseorang hanya beberapa saat sebelum dia berangkat, dan dia bertemu dengan pencuri bertopeng yang membuatnya sangat terkejut dan merasa diteror. Dia akhirnya berangkat menuju kapal tanpa sempat mengikuti penyelidikan polisi dan kini dia sangat kekurangan tidur.

Malam pertama perjalanan mereka di pangkuan kapal mewah ini, dia kekenyangan akibat makanan yang begitu lezat, minuman anggur dan wiski gratis dan tak tertahankan lagi untuk jatuh di atas ranjang.

Beberapa saat kemudian dia terbangun karena mendengar suara-suara yang aneh - jeritan tertahan??? - dia juga mendengar percikan suara "senang-senang" dari arah kamar nomor 10 di sebelahnya. Berlari ke arah balkon, Laura melihat sekilas apa yang dia yakin adalah tangan berkulit putih yang mungil, menghilang diterpaan ombak gelombang laut Atlantik Utara yang dingin. Ada darah di kaca dekat kamarnya.

Bayangan perjalanan indah ini berubah menjadi mimpi buruk saat dia mencoba membujuk petugas kapal untuk mendengar penjelasannya, meski begitu, petugas kemudian menghitung semua penumpang dan kru kapal dan tidak ada yang hilang. Dia mulai dihinggapi kecurigaan, pemikiran paranoid dan serangan rasa panik, dibakar oleh klaustrophobia berada di sebuah kapal kecil, jauh dari ponsel dan polisi.