Sound City (2013), Ini Sinopsis Selengkapnya

Sound City (2013) - Film dokumenter yang diproduseri dan disutradarai oleh Dave Grohl, sebagai debut pertamanya mengantarkan sejarah salah studio rekaman terbesar di Los Angeles. Durasi 1 jam 47 menit. Diproduksi oleh Therapy Content dan Diamond Docs, didistribusikan oleh Variance Films, Roswell Films dan Gravitas Ventures dengan box office $521.181.

Sound City (2013)

Film ini mengetengahkan band besar Nirvana ketika merekam album mereka Nevermind di studio Sound City pada tahun 1991. Dave Grohl adalah drummer band tersebut yang terinsprasi setelah ia membeli sejumlah peralatan studio ketika studio ini tutup pada tahun 2011.

Sinopsis

Studio Sound City terletak di San Fernando, berada diantara begitu banyaknya populasi pergudangan. Tidak begitu terkenal sebagai studio analog, namun studio ini telah sangat populer dalam rekaman drum. Tak lepas dari itu, sejumla nama besar telah pernah duduk di studio ini seperti Red Hot Chili Peppers, Rage Against The Machine, Slipknot dan Nirvana sendiri.

Studio ini mulai buka tahun 1969 hingga ditutup tahun 2011. Tidak dijelaskan alasan studio ini tutup, namun konsol analog Neve adalah salah satu peralatan paling penting yang pernah dibeli oleh Dave Grohl.

Sound City Studios adalah studio rekaman terkenal yang berlokasi di Van Nuys, Los Angeles, California. Didirikan pada tahun 1969 oleh Tom Skeeter, Sound City dengan cepat memperoleh reputasi atas kualitas suaranya yang luar biasa dan kemampuan merekam yang unik. Selama bertahun-tahun, studio tersebut menjadi pusat yang berpengaruh untuk rekaman berbagai album ikonik oleh beberapa nama terbesar di industri musik.

Pada tahun-tahun awalnya, Sound City Studios menarik minat seniman seperti Neil Young, Elton John, dan Fleetwood Mac, yang tertarik dengan peralatan canggih dan suasananya yang semarak. Namun, selama tahun 1970-an dan 1980-an studio tersebut benar-benar berkembang, menjadi identik dengan genre hard rock dan heavy metal yang muncul.

Salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Sound City terjadi pada tahun 1974 ketika sebuah band Inggris bernama Fleetwood Mac merekam album self-title mereka di studio. Album ini menandai debut Lindsey Buckingham dan Stevie Nicks dengan band dan meraih kesuksesan luar biasa, menjadikan Fleetwood Mac sebagai fenomena global.

Sound City semakin terkenal pada akhir 1980-an dan awal 1990-an ketika menjadi studio masuk untuk adegan grunge yang muncul di Seattle. Band-band seperti Nirvana, Pearl Jam, dan Soundgarden memilih Sound City untuk merekam album terobosan mereka, termasuk "Nevermind" dari Nirvana, yang mendorong band ini menjadi terkenal di seluruh dunia dan sering dikreditkan dengan menentukan gerakan grunge.

Suara unik studio dikaitkan dengan konsol mixing analog Neve 8028, yang sangat dihargai karena nadanya yang hangat dan kaya. Konsol ini menjadi bagian integral dari pengalaman Sound City dan memainkan peran penting dalam membentuk suara khas studio.

Selain kemampuan merekamnya yang luar biasa, Sound City juga dikenal dengan lingkungannya yang santai dan kreatif. Musisi sering memuji suasana studio yang ramah dan rasa kebersamaan yang menyelimuti aulanya. Banyak artis membentuk kolaborasi dan persahabatan yang langgeng selama mereka di Sound City, yang mengarah pada pembuatan beberapa album paling dicintai dalam sejarah rock.

Namun, dengan munculnya teknologi perekaman digital di akhir 1990-an dan awal 2000-an, permintaan perekaman analog mulai menurun. Sound City menghadapi kesulitan keuangan dan akhirnya terpaksa menutup pintunya pada tahun 2011.

Meski demikian, warisan Sound City terus bergema di industri musik. Pada 2013, sebuah film dokumenter berjudul "Sound City", yang disutradarai oleh Dave Grohl dari Foo Fighters, dirilis, merayakan sejarah studio tersebut dan menyoroti pengaruhnya terhadap musik populer. Film ini menampilkan wawancara dengan banyak musisi dan produser yang pernah bekerja di Sound City, yang semakin memperkuat statusnya sebagai studio rekaman ikonik.

Sound City Studios telah memainkan peran penting dalam membentuk suara musik rock, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di industri ini dan berfungsi sebagai simbol kolaborasi kreatif dan ekspresi artistik.