Sinopsis Reach (2018) Terfokus Pada Rasa Percaya Diri Para Remaja Ketika Menghadapi Realita

Reach (2018) - Film drama remaja dengan jadwal tayang 2018, disutradarai oleh Jarret Tarnol dari naskah yang ditulis oleh Maria Capp, Johnny James Fiore dan Grant Harling. Bagi para orang tua yang punya anak yang mulai bertindak aneh, film ini bisa menjadi contoh bagi mereka.

Reach (2018) Garrett Clayton, Jordan Doww, Joey Bragg

Pemain utama adalah Garrett Clayton, Jordan Doww, Joey Bragg, Bojesse Christopher, Kevin Sizemore dan Concetta Tomei.

Sinopsis

Seorang remaja putus asa memasuki jenjang tahun senior di sekolah SMA, bertekad untuk bunuh diri, sampai rencana itu kemudian dialihkan oleh persahabatan dengan seorang pelajar baru yang bergaya eksentrik yang menunjukkan kepadanya sebuah realita yang jelas. Ketika sebuah rahasia terungkap, harapan hidup yang telah diperbaharuinya kembali kacau dengan semua alasan untuk tetap hidup.

Reach terfokus pada seorang pria cerdas namun canggung secara sosial bernama Steven (Clayton) yang terdorong masuk dalam kelompok pendukung bunuh diri yang mana ia berencana untuk melakukan bunuh diri itu setelah terus-menerus dihajar oleh teman masa kecil dan pembully di sekolah (Doww) bersama ayahnya yang duda, orang yang meluapkan kebenciannya dan semakin dalam sejak kematian ibunya. Ketika seorang anak baru yang unik bernama Richard muncul di sekolah itu, mereka berteman, dan rencana itu sempat teralihkan.

Film ini sepertinya mengalami krisis identitas dengan penulisan dan skenario yang berbelit-belit yang menghilangkan pesan film tersebut. Prosesnya perjalanan film terlalu lambat. Mengingat ada 3 penulis, kita akan berpikir setidaknya salah satu dari mereka akan menyempurnakan skenario yang ada.

Aktingnya sebagian besar adalah amatir dengan pengecualian Johnny James Fiore yang cukup memadai. Yang lainnya terkesan stagnan dan kadang berlebihan. Leif Rokesh mengarahkan film ini dengan cukup baik mengingat ini adalah proyek pertamanya dalam pembuatan film, tetapi dia akan lebih dikenal jika pengeditannya lebih baik. Yah memang ini adalah film indie beranggaran rendah, tapi seharusnya bisa jauh lebih baik dengan sedikit penyesuaian dan menghilangkan skor dan soundtrack yang buruk untuk mengangkatnya dari hambar, menjadi sedikit hidup.

Ini bukan film LGBTQ melainkan cerita menarik tentang persahabatan yang bisa saja sangat bagus jika dilakukan upaya yang lebih baik untuk mengembangkan karakter dan motivasi mereka. Naskah seolah dan banyak hal yang tidak masuk akal. Karakter gay diarahkan dengan sangat buruk dan ceritanya tidak masuk akal; setelah bertengkar dengan ayahnya yang kasar, dia melampiaskan amarahnya pada karakter utama (yang telah dia hindari selama bertahun-tahun).