Sinopsis Price of Glory (2000), Terfokus Pada Prinsip Hidup Seorang Petinju Dunia

Price of Glory (2000) - Film drama sport dengan jadwal tayang 31 Maret 2000, durasi 1 jam 58 menit, rating PG-13, disutradarai oleh Carlos Avila, ditulis oleh Phil Berger. Pemain utama dibintangi Jimmy Smits, Maria del Mar dan Jon Seda.

Price of Glory (2000) Prinsip hidup petinju dunia

Film ini diproduksi oleh Shoreline Entertainment dan didistribusikan oleh New Line Cinema dengan budget $18 juta dan box office $3 juta.

Sinopsis

Seorang mantan petinju, hidup dengan pengetahuan bahwa karir pertarungannya diperpendek oleh manajer yang aneh, menyalurkan kekecewaannya yang pahit dalam pencarian tunggal untuk kejuaraan tinju untuk ketiga putranya. Kita melihat mereka dalam pertandingan Silver Glove pee-wee dengan ayah terus-menerus mendorong mereka. Sepuluh tahun kemudian, mereka menjadi pemuda, dengan ayah sebagai sekaligus manajer. Seorang promotor profesional, Nick Everson, ingin mengontrak anak laki-laki itu, tetapi si ayah menolak tawaran itu.

Pemain

Jimmy Smits sebagai Arturo Ortega
Maria del Mar sebagai Rita Ortega
Jon Seda sebagai Sonny Ortega
Ulises Cuadra sebagai Sonny Ortega muda
Clifton Collins Jr. sebagai Jimmy Ortega
Mario Esquivel sebagai Jimmy Ortega muda
Ernesto Hernandez sebagai Johnny Ortega
Ron Perlman sebagai Nick Everson
Louis Mandylor sebagai Davey Lane
Sal Lopez sebagai Hector Salmon
Danielle Camastra sebagai Mariella Cruz
Paul Rodriguez sebagai Pepe
Jeff Langton sebagai Wasit

Arturo Ortega, seorang pria dengan aspirasi, menjadi kompetitor besar dalam dunia tinju profesional. Ketika Arturo memiliki kecerdasan, ambisi dan kelincahan untuk menjadi seorang profesional, karirnya terbukti sangat singkat, dan setelah hidup dalam ketenarannya selama lima belas menit, ia menjadi terdampar.

Meski begitu, Arturo masih memiliki hasratnya dalam tinju dan menanamkannya pada tiga anaknya, yang telah tumbuh besar dan menyadari tentang nilai-nilai bertarung dalam sebuah kelas dunia. Tiga remaja ini mulai bersaing di atas ring, dengan Arturo sebagai manajer dan pelatih, namun Johnny dengan cepat menunjukkan banyak janji bahwa manajer dan promotor lain ingin mengambil alih kontraknya dan membuatnya menjadi juara tinju masa depan. Arturo merasa kecewa saat Sonny memutuskan bekerja dengan manajer lain, sementara kedua putranya yang lain berpacu melawan Sonny yang memunggungi ayahnya dan berharap Arturo punya keyakinan yang sama dengan talenta mereka di atas ring.