Sinopsis Red Tails (2012), Perang Tak Terhindarkan Di Udara Eropa Tahun 1944

Red Tails (2012) - Film laga petualangan drama dengan jadwal tayang 20 Januari 2012, durasi 2 jam 5 menit, rating PG-13, disutradarai oleh Anthony Hemingway, ditulis oleh John Ridley. Pemain utama dibintangi oleh Cuba Gooding Jr., Gerald McRaney dan David Oyelowo. Red Tails diset di Italia, tahun 1944. Seiring dengan perang yang terus membawa korban pada pasukan sekutu di Eropa, sebuah skuadron pilot kulit hitam yang dikenal sebagai Tuskegee Airmen akhirnya diberi kesepmatan untuk membuktikan kepiawaian mereka di angkasa - bahkan saat mereka menghadapi semua diskriminasi di permukaan. Ini adalah sebuah penghargaan tak terhingga bagi para halawan tanpa tanda jasa yang tampil di garis musuh.

Diproduksi oleh Lucasfilm Ltd, dan didistribusikan oleh 20th Century Fox dengan budget $58 juta dan box office $50,4 juta.

Sinopsis

Tahun 1944, perang udara di wilayah Eropa sudah memasuki fase mematikan dengan kehilangan besar pesawat pembom, kelompok penerbang 332d Fighter (Tuskegee Airmen) yang terdiri dari pilot tempur USAAF Afrika-Amerika, setelah menghadapi tekanan rasis atas rekrutmen terhadap mereka dan pelatihan yang mereka dapatkan dalam program Tuskegee, akhirnya dikirimkan ke medan perang di Italia.

Red Tails terinspirasi dari kisah nyata Tuskegee Airmen, sekelompok pilot Afrika-Amerika yang bertugas di Angkatan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat selama Perang Dunia II. Film ini menggambarkan perjuangan, prestasi, dan diskriminasi yang mereka hadapi. Berikut rangkuman cerita film tersebut:

Disetting selama Perang Dunia II, "Red Tails" mengikuti perjalanan Penerbang Tuskegee, sekelompok pilot Afrika-Amerika yang membentuk Grup Tempur ke-332 dan Skuadron Pengejaran ke-99. Meskipun menghadapi rasisme, segregasi, dan ekspektasi yang rendah, para pilot ini bertekad untuk membuktikan nilai mereka sebagai penerbang yang terampil dan patriot yang berdedikasi.

Dipimpin oleh Kolonel A.J. Bullard, Penerbang Tuskegee ditempatkan di Italia dan ditugaskan untuk melindungi pesawat pembom dalam misi mereka di atas wilayah musuh. Awalnya, mereka dikirimkan ke tugas-tugas kasar dan diperlakukan dengan skeptis oleh rekan mereka yang kulit putih. Namun, melalui ketekunan, bakat, dan rasa persaudaraan yang kuat, lambat laun mereka mendapatkan rasa hormat dari sesama prajurit.

Saat mereka menghadapi tantangan perang, Tuskegee Airmen membuktikan kehebatan mereka dalam pertempuran udara. Mereka menjadi terkenal karena mengecat ekor pesawat mereka dengan warna merah, membuat mereka mendapat julukan "Red Tails". Dengan keterampilan dan keberanian terbang yang luar biasa, mereka berhasil mengawal dan mempertahankan para pengebom.

Di luar eksploitasi heroik di udara, film ini juga mengeksplorasi kehidupan pribadi dan hubungan para Penerbang Tuskegee. "Red Tails" menyoroti diskriminasi rasial yang dihadapi oleh Penerbang Tuskegee.