Sinopsis Salt to the Sea (2018), Film Adaptasi Novel Karya Ruta Sepetys

Salt to the Sea (2018) - Film drama adaptasi dengan jadwal tayang diperkirakan 2018, diproduseri oleh Lorenzo di Bonaventura bersama penulis skenario Scott Neustadte dan Michael Weber. Film ini akan didistribusikan oleh Universal Pictures. Sementara ini belum ada info pemain utama.

Salt to the Sea diadaptasi dari sebuah novel karya Ruta Sepetys dengan judul yang sama yang diterbitkan Februari tahun 2016.

Film ini bercerita seputar tiga pengungsi, pada akhir Perang Dunia II, mereka yang berasal dari Prussia Timur itu yakin bahwa perjalanan mereka menuju tempat yang aman adalah berada di dalam kapal Wilhelm Gustloff. Justru pada saat kebebasan itu sepertinya akan segera mereka gapai, tragedi tak terelakkan terjadi: tenggelamnya kapal itu menjadi salah satu bencana dunia maritim terburuk yang pernah terjadi.

Sedikit gambaran novel Salt to the Sea by Ruta Sepetys

Empat manusia dengan empat rahasia...

Salt to the Sea adalah sebuah novel fiksi sejarah YA karya Ruta Sepetys. Menceritakan empat orang pada masa Perang Dunia II yang menetapkan perjalanan mereka dalam kapal MV Wilhelm Gustloff. Film ini juga mengaitkan menghilangnya The Amber Room, sebuah hasil karya seni yang dicuri oleh Nazi dan tidak pernah lagi ditemukan.

Sepetys menunjukkan elemen Perang Dunia II yang tak pernah terlupakan. Dia membuat tenggelamnya kapal Wilhelm Gustloff sebagai salah satu kecelakaan mematikan dalam sejarah kelautan. Setiap negara punya rahasia tersembunyi, begitu banyak kisah yang dialami oleh orang-orang tertentu. Kisah perang yang sering dibaca dan dibicarakan di seluruh dunia oleh para pembaca di negara-negara yang berada di sisi lawan. Sejarah telah membagi-bagi kita, namun dengan membaca, kita bisa dipersatuka oleh sejarah.

Ada empat karakter utama dalam novel tersebut yakni Joana Vilkas, Florian Beck, Emilia Stozek dan Alfred Frick.

Joana Vilkas adalah seorang perawat muda asal Lithuania yang lari dari negaranya. Wanita muda ini bergabung dengan Nazi Jerman bersama keluarganya pada tahun 1941 untuk menghindari penangkapan tentara Soviet. Dia kemudian punya hubungan asmara dengan Florian Beck. Orang yang dipanggilnya sebagai the Prussian.

Florian Beck adalah pria muda asal Prussian yang membawa karya seni bernilai yang dicurinya dari Amber Room.

Emilia Stozek adalah gadis Polandia berusia lima belas tahun yang hamil setelah diperkosa oleh tentara Rusia. Dia melahirkan seorang putri bernama Halinka, yang dia selamatkannya dan menyerahkannya kepada Florian selama masa evakuasi sebelum sekarat dan terdampar di Bornholm, Denmark.

Alfred Frick, seorang pria pemberani dari Jerman, penganut propaganda Adolf Hitler (Mein Kampf) dan sangat percaya diri. Dia sering memikirkan surat-surat yang disampaikannya kepada Hannelore, seorang gadis Yahudi di kota asalnya. Dia meninggal setelah berjuang bersama Emilia.