Sinopsis Robot & Frank (2012), Robot Mendampingi Seorang Manula

Robot & Frank (2012) - Film komedi drama crime dengan jadwal tayang 19 September 2012, durasi 1 jam 29 menit, rating PG-13, disutradarai oleh Jake Schreier, ditulis oleh Christopher Ford. Pemain utama dibintangi Peter Sarsgaard, Frank Langella, Susan Sarandon.

Sinopsis

Film ini diset di masa depan, seorang mantan narapidana bernama Frank Weld (Frank Langella) tinggal sendiri dan mengalami kemunduran mental dan demensia yang semakin parah. 

Anak Frank, Hunter (James Marsden), seorang pengacara bersama keluarganya semakin bosan melakukan kunjungan mingguan ke rumah ayahnya, namun enggan mengantarkan ayahnya ke perawatan rumah jompo, jadi dia membeli pendamping robot (disuarakan oleh Peter Sarsgaard), yang diprogram untuk memberi Frank perawatan terapeutik, termasuk aktivitas kognitif sehari-hari misalnya seperti seperti berkebun.

Awalnya Frank cukup mewaspadai kehadiran robot itu dalam hidupnya, namun perlahan, ia mulai dekat dengan pendamping barunya saat ia menyadari bahwa robot tersebut tidak diprogram untuk membedakan antara kegiatan legal dan kejahatan, dan dapat membantunya dalam mengetikkan kata kunci. 

Mereka berdua akhirnya melakukan pencurian untuk mendapatkan perhatian dari pustakawan lokal yang ia sukai, Jennifer (Susan Sarandon) dan untuk itu, mereka mencuri salinan antik Don Quixote dari perpustakaan yang sedang direnovasi dan diubah menjadi pusat komunitas.

Pemain

  • Frank Langella sebagai Frank Weld
  • Susan Sarandon sebagai Jennifer
  • Peter Sarsgaard sebagai Robot (suara)
  • Rachael Ma sebagai Robot
  • James Marsden sebagai Hunter Weld
  • Liv Tyler sebagai Madison Weld
  • Caine Sheppard sebagai Ryan
  • Jeremy Strong seperti Jake
  • Jeremy Sisto sebagai Sheriff Rowlings
  • Katherine Waterston sebagai Shopgirl
  • Ana Gasteyer sebagai penjaga toko
  • Joshua Ormond sebagai Flattop
Frank Langella memerankan Frank, seorang senior yang bercerai dan tinggal di pedesaan New York yang menjalani kehidupan menyendiri. Hari-harinya diselingi oleh kunjungan dan panggilan video dari anak-anaknya yang prihatin, diperankan oleh James Marsden dan Liv Tyler. Mereka mengamati penurunan ketajaman mental Frank dengan ketakutan. Di tengah rutinitas ini, Frank menemukan hiburan dalam tindakan pemberontakan kecil, seperti menggoda pustakawan Jennifer (Susan Sarandon) dan mengutil sabun hias dari toko yang menggantikan restoran kesayangannya. Tindakan ini menggarisbawahi keengganan Frank untuk menerima perubahan di dunianya, yang berakar dalam keterikatan nostalgianya dengan masa lalu.

Ketika Hunter (James Marsden), putra Frank, memperkenalkan robot pengasuh baru, ceritanya berubah menjadi menarik. Reaksi awal Frank adalah kebencian dan penolakan terhadap gagasan dirawat oleh mesin. Hal ini menjadi landasan bagi eksplorasi tajam mengenai titik temu antara penuaan, teknologi, dan hubungan antarmanusia.

Peran Langella sebagai Frank sangat tajam dan bernuansa, menangkap kerentanan dan sifat keras kepala karakter tersebut dengan empati. Film ini dengan cekatan mengangkat tema kesepian, dinamika keluarga, dan implikasi etis dari kecerdasan buatan dalam perawatan lansia. Saat Frank dengan enggan melakukan pemanasan terhadap rekan robotnya, sebuah ikatan unik terbentuk, menantang prasangkanya tentang persahabatan dan kemandirian.

Robot & Frank unggul dalam memadukan humor dengan momen-momen yang menyentuh hati, menawarkan komentar yang menggugah pikiran tentang penuaan dan penyesuaian diri. Chemistry antara Langella dan pengasuh robot (disuarakan oleh Peter Sarsgaard) menambah kedalaman narasi, menyoroti sifat hubungan yang terus berkembang di dunia yang semakin berteknologi.

Robot & Frank dengan cerdik merangkai subteks yang mengkritik dampak era digital terhadap identitas pribadi dan sifat sementara dari keberadaan modern. Film ini membahas bagaimana meningkatnya ketergantungan kita pada teknologi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk perawatan lansia, mengurangi kemampuan praktis dan individualitas kita. Hal ini memberikan gambaran masyarakat di mana kenyamanan sering kali menggantikan pertumbuhan dan ketahanan pribadi.

Inti dari narasi ini adalah penghinaan Frank terhadap apa yang dia anggap sebagai generasi individu yang memiliki hak istimewa, ironis, dan tidak memiliki tujuan, yang dia sebut sebagai "yuppies". Komentar ini menggarisbawahi keyakinannya pada nilai pengalaman langsung dan kompleksitas kecerdasan manusia yang tak tergantikan.

Robot & Frank menekankan sifat pikiran yang tak tergantikan yang diperkaya dengan pengalaman hidup dan keterampilan. Terlepas dari kemajuan dalam kecerdasan buatan dan robotika yang digambarkan dalam film tersebut, interaksi Frank dengan pengasuh robotnya menyoroti keterbatasan teknologi dibandingkan dengan intuisi, kreativitas, dan kedalaman emosi manusia.

Eksplorasi film ini mengenai penuaan dan teknologi berfungsi sebagai pengingat akan kebijaksanaan dan pengetahuan mendalam yang dikumpulkan sepanjang hidup. Hal ini menantang anggapan bahwa teknologi saja dapat menggantikan sentuhan manusia dalam pengasuhan atau kekayaan interaksi manusia.

Pada akhirnya, Robot & Frank menawarkan refleksi tentang titik temu antara teknologi dan kemanusiaan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya menjaga dan menghargai individualitas, hak pilihan pribadi, dan kebijaksanaan yang muncul seiring bertambahnya usia.

Post a Comment for "Sinopsis Robot & Frank (2012), Robot Mendampingi Seorang Manula"