Paul, Apostle of Christ (2018), Mengangkat Perjalanan Paulus dan Lukas

Paul, Apostle of Christ (2018) - Sebuah drama faith Kristen, dengan jadwal tayang 23 Maret 2018, film ini di rated PG-13 karena sejumlah tampilan kekerasan. Diproduksi oleh Affirm Films, Outside Da Box. Disutradarai dan ditulis oleh Andrew Hyatt. Pemain utama dibintangi James Faulkner, Jim Caviezel, Joanne Whalley.

Paul, Apostle of Christ (2018)
Paul, Apostle of Christ (2018)



Lukas adalah penginjil Yunani yang memasuki kota Roma secara diam-diam, karena penganiayaan terhadap orang Kristen oleh Kaisar Nero sedang terjadi. Dia dikirimkan oleh komunitas Kristen di luar kota untuk bertemu Priscilla dan Aquila, pemimpin komunitas yang sedang dalam persembunyian di kota Roma. Aquila dan Priscilla sedang mempermasalahkan posisi mereka apakah akan tinggal tetap di Roma dan tetap memberikan harapan kepada sesama orang Kristen disana, atau meninggalkan kota itu bersama komunitas yang ada, demi menghindari bahaya dari kaisar dan sekutunya.


Paulus berada di penjara di dalam penjara Mamertine, disebabkan oleh pengaruh yang diberikannya sangat kuat, sebagai pemimpin Kristen yang kuat itu pula telah membuatnya menjadi sebuah ancaman besar bagi kekaisaran Nero. Sementara itu Mauritus Gallus, yang adalah sipir penjara yang baru-baru ini menjabat, telah menuduhkan tindakan pembakaran Roma terhadap Paulus, dan karena itu, Nero membuat keputusan yakni menghukum mati Paulus.

Lukas, yang setelah ebrtemu Aquila dan Priscilla, masuk ke dalam penjara, dan bertemu Paulus dalam kegembiraan, meski Paulus telah cukup lelah dan mendapatkan penyiksaan fisik. Mereka sepakat bahwa waktu yang dimiliki Paulus di dunia ini tinggal sedikit lagi, dan karena itu, Lukas meyakinkannya untuk menolongnya menuliskan kisah bagaimana Paulus, yang dulunya dikenal sebagai Saul dari Tarsus itu, muncul menjadi seorang pemimpin Kristen yang sangat besar. 

Meski Mauritius mengetahui kehadiran Lukas yang diam-diam masuk ke penjara dan dibantu oleh petinggi Romawi, Mauritius memberikan izin baginya untuk menemui Paulus tanpa masalah.

Paulus memulai kisahnya. Sebagai Saulus dari Tarsus, dia adalah seorang anak Yahudi, yang tentunya dipengaruhi oleh kefanatikan para pemimpin yang menyaksikan Stefanus mati syahid di tangan para pemimpin fanatik itu karena pengakuannya atas iman kepada Yesus Kristus. Hal ini membuat Saulus berniat untuk menghancurkan semua yang namanya orang Kristen di seluruh penjuru, hingga sampai suatu ketika dia berkendara menuju Damaskus bersama para saudaranya.

Dia menjadi buta oleh Tuhan dan dia mendengar suaraNya mempertanyakan mengapa Saul melakukan persekusi itu kepadaNya. Perstiwa ini juga mendorong pertemuan Saul dengan Ananias, seorang muris bagi Kristus, merendahkan hati yang terdalam yang membuat Saul kemudian bertobat atas perbuatannya. Ananias memulihkan kebutaan Saul dan membaptisnya dalam nama Tuhan, yang kemudian membuat Saulus membuang namanya yang lama mejadi yang baru, Paulus.

Sementara itu komunitas Kristen terus terdesak, Cassius kehilangan sepupunya akibat penganiayaan, tegas menegakkan seruan kepada Kristen untuk membalas dendam kepada Romawi. Lukas menegur sikap Cassisu ini dan mengatakan bahwa Paulus tidak balas dendam atau berlaku buruk terhadap orang-orang yang menyakitinya. 

Namun Lukas mulai memberikan simpati setelah semakin lama melihat kekejaman dan kebiadapan orang Romati dan sepertinya perlu ada pembalasan. Namun Paulus masih menegurnya bahwa mereka memiliki kasih karunia dan kekuatan untuk tetap bertahan.

Mauritius malah agak menyesal dijadikan penjaga penjara meski banyak perbuatannya sebagai pengabdian untuk Roma, dan faktanya bahwa putrinya kini sedang sekarat akibat penyakit yang tiada pengobatan, tetap saja sakit bahkan dengan semua pengorbanannya kepada dewa-dewa Romawi.

Mauritius mendengar kabar tentang Paulus dan pekerjaannya yang mujizat, dia bertemu Paulus dan membicarakan tentang putrinya yang sakit. Paulus menyarankan agar Lukas diberikan izin untuk melihat kondisinya, namun Mauritius menolak untuk mengizinkan seorang Kristen masuk ke dalam rumahnya, namun istrinya mulai kesal dengan angkuhnya Mauritius dalam situasi itu. Sementara hal itu terjadi, Mauritius bahkan menjebloskan Lukas ke penjara, karena dianggap menyusun rencana pelarian dari penjara dan perlawanan kepada Roma, meski Paulus menjamin tidak ada rencana seperti itu.

Sepertinya Priscilla dan Aquila lebih memilih diam, dan Cassius kehilangan kesabaran dan mengumpulkan kelompok bersenjata untuk menyerbu penjara dan mengeluarkan Paulus. Namun Paulus tidak sepakat untuk keluar dari sana atas upaya itu. Hal ini membuat Cassius kecewa dan bergegas keluar karena khawatir para tentara lain akan segera menyergap mereka.

Mauritius menuduh Paulus dan Lukas telah berniat melakukan rencana lain, dan meski tidak demikian, Lukas tetap saja dipenjara bersama orang Kristen lainnya. Hukuman Lukas adalah dijadikan umpan binatang buas di sirkus milik Nero, dan sebelum itu terjadi, Lukas memimpin para tahanan untuk masuk dalam doa meminta Tuhan mengampuni para penculik dan atas eksekusi yang akan mereka hadapi.

Sakit putrinya semakin menjadi-jadi, Mauritius yang makin khawatir akhirnya mengalah dan memberikan izin kepada Lukas untuk ikut ke rumahnya. Lukas mengirimkan Mauritius menemui Aquila dan Priskilla untuk meminta bahan yang dibutuhkan untuk menyembuhkan anak itu. Mauritius merasa unik dengan Lukas karena memberitahukan temannya Kristen yang lain kepada orang seperti dia, dan untuk itu, dia diam-diam menemui Aquila dan Priskilla di tempat persembunyian mereka dan memohon bantuan dari mereka.

Awalnya tentu mereka khawatir melihat kehadiran penjaga penjara Romawi itu, namun akhirnya mereka memberikan bantuan yang diminta. Dengan barang-barang yang telah dimintai oleh Lukas telah tiba, dia memulai keterampilannya layaknya sebagai seorang dokter untuk menyembuhkan putri Mauritius, sementara di lain pihak, orang Kristen dilempar ke dalam sirkus binatang buas. 

Putrinya kini telah sehat kembali, Mauritius dengan murah hati mengampuni nyawa Lukas dan berterimakasih kepada Paulus atas belas kasihnya yang tak ada habisnya. dalam hati, Mauritius menyesali kematian orang-orang Kristen di arena sirkus, dan Paulus mengingatkan Mauritius atas harapan masih ada waktu untuk bisa mengenal Yesus Kristus. Paulus dan Lukas menyatakan bahwa seluruh dunia nantinya akan mengenal orang Kristen melalui kasih yang mereka bawa.

Lukas tetap berada di Roma untuk melanjutkan penginjilannya atas nama Kristen. Saat orang-orang Kristen melarikan diri kepedalaman, Paulus di kawal keluar penjara untuk menghadapi eksekusi kematiannya, pemenggalan kepala. Lukas ada di sana menyaksikannya. Mauritius menjabat tangan Paulus sebagai tanda hormat terakhir dan eksekusi Paulus akan berjalan, dia bercerita kepada Timotius atas perjuangan yang berjalan baik, dan mempertahankan iman. 

Film ini adalah untuk kedua kalinya bagi Jim Caviezel terlibat dalam peran dari kisah Alkitab. Pertama adalah ketika ia memerankan Yesus dari Nazareth dalam film The Passion of the Christ.

Terfokus pada kisah Paul (Paulus), yang diperankan Faulkner, orang yang sangat terkenal sebagai penyiksa dan pemburu orang-orang Kristen hingga menjadi apostel (rasul) Yesus Kristus paling berpengaruh.




Film ini adalah kisah dari dua manusia. Lukas, sebagai seorang sahabat dan tabib, mempertaruhkan nyawanya saat ia pergi ke kota Roma untuk mengunjungi Paulus, yang ditahan di dalam sel penjara kaisar Nero yang paling gelap dan paling suram. Tetapi Nero bertekad untuk menghabisi Kristen dari Roma, dan tidak segan-segan mengeksekusi mereka dengan cara yang paling tidak manusiawi.

Sebelum hukuman mati Paulus masuk dalam undang-undang, Lukas memutuskan menulis buku lain, buku yang menjelaskan permulaan dari "Jalan (The Way)" dan lahirnya apa yang akan menjadi sesuatu yang kemudian dikenal sebagai gereja. 

Terikat dengan rantai-rantai, penderitaan Paulus berada di dalam jiwa. Dia telah berhasil bertahan dari begitu banyak penderitaan, tenggelam, kelaparan, rajam, lapar, dan haus, dingin dan panas - namun saat ia menunggu dirinya masuk dalam perundangan kematian, ia dihantui oleh bayang-bayang kelalaian di masa lalu.

Sendirian dalam kegelapan, ia bertanya-tanya, apakah ia sudah dilupakan... dan apakah ia punya kekuatan untuk menyelesaikannya. Dua orang berjuang melawan kaisar paling keras dan bagaimana semangat jiwa manusia untuk hidup dalam Injil Yesus Kristus dan menyebarkan pesan mereka kepada dunia.

Title: Paul, Apostle of Christ
Genre: Historical Drama
Release Date: March 23, 2018
Director: Andrew Hyatt
Writer: Andrew Hyatt
Running Time: Approximately 108 minutes
Production Companies: Affirm Films, Outside Da Box, ODB Films
Distributor: Sony Pictures Releasing

Film "Paul, Apostle of Christ" menampilkan pemeran dan karakter berikut:

  1. James Faulkner sebagai Paul: Paul adalah rasul dan tokoh sentral film tersebut. Dipenjara di Penjara Mamertine, dia merenungkan kehidupannya, ajarannya, dan pengaruh imannya pada komunitas Kristen mula-mula.
  2. Jim Caviezel sebagai Luke: Luke adalah seorang dokter dan teman Paul yang mempertaruhkan nyawanya untuk mengunjunginya di penjara. Dia mendokumentasikan kisah Paulus dan terlibat dalam diskusi mendalam tentang iman dan pengampunan.
  3. Olivier Martinez sebagai Mauritius Gallas: Mauritius Gallas adalah seorang prefek Romawi yang mengawasi penjara tempat Paulus ditahan. Dia mengembangkan hubungan yang kompleks dengan Paul dan bergumul dengan keyakinannya sendiri.
  4. Joanne Whalley sebagai Priscilla: Priscilla adalah seorang wanita Kristen yang memberikan dukungan dan bimbingan kepada komunitas Kristen mula-mula. Dia adalah teman dekat Paul dan memainkan peran penting dalam film tersebut.
  5. John Lynch sebagai Aquila: Aquila adalah seorang pemimpin Kristen yang, bersama istrinya Priscilla, mendukung dan melindungi orang-orang Kristen yang teraniaya di Roma.
  6. Antonia Campbell-Hughes sebagai Irenica: Irenica adalah seorang wanita yang mencari penghiburan dan kekuatan dari ajaran Paul. Dia menghadapi pergumulan dan ketidakpastiannya sendiri sebagai seorang Kristen selama masa penganiayaan.
  7. Nuh Huntley sebagai Publius: Publius adalah seorang prajurit Romawi yang berinteraksi dengan Paulus selama pemenjaraannya. Pertemuannya dengan Paul berdampak besar pada keyakinan dan tindakannya sendiri.