Sinopsis Notebook from My Mother (2018) Korea

Notebook from My Mother (2018) - Film drama Korea (Eommaui Kongchaek: Kieokui Resipi, Hangul: 엄마의 공책: 기억의 레시피), yang berarti mungkin adalah buku catatan dari ibuku, jadwal tayang 15 Maret 2018. Film ini telah tayang premier di Korea pada ajang Busan International Film Festival pada bulan Oktober tahun lalu. Durasi 1 jam 43 menit.


Pemain

Lee Joo-Sil as Ae-Ran
Lee Jong-Hyuk as Gyu-Hyun
Kim Sung-Eun as Soo-Jin
Kim Sun-Hwa as Yoon-Ja
Lee Joon-Hyuk
Lee Young-Ah as Hae-Won

Ae-Run (Lee Joo-Sil) sudah cukup tua, dan setelah dihitung-hitung, dia telah menjalankan usaha toko makanan sebagai pekerjaan sampingan selama tiga puluh tahun terakhir. Anaknya, Gyu-Hyun (Lee Jong-Hyuk), sudah dewasa, namun sayangnya mereka tak pernah akur. Kini Gyu-Hyun bekerja paruh waktu sebagai dosen di sebuah sekolah.

Suatu ketika, mungkin karena faktor usia, Ae-Ran mulai menunjukkan gejala penyakit Alzheimer, dan ternyata penyakit itu berkembang cukup cepat dan semakin parah. Ae-Ran memutuskan untuk menutup toko makanannya karena alasan kesehatan yang tak memungkinkan. Gyu-Hun menemukan sebuah buku catatan resep yang ternyata adalah milik ibunya. 





Lee Joo-Sil adalah salah satu aktris senior Korea, kelahiran 1944. Dia juga terlibat di film Train to Busan, One Way Trip dan The Chosen: Forbidden Cave.

Judul: Notebook From My Mother (Eommaui Kongchaek / Buku Catatan Ibu)
Tahun Rilis: 2018
Direktur: Jang Ji-hoon
Aliran: Drama

Ringkasan:

"Notebook from My Mother" bercerita tentang Jeong-Yeon, seorang wanita yang menemukan buku catatan ibunya setelah kematiannya. Buku catatan itu berisi berbagai resep dan cerita yang didokumentasikan ibunya sepanjang hidupnya. Saat Jeong-Yeon membaca buku catatan itu, dia menggali ingatan ibunya, menjelajahi sejarah keluarga mereka, suka, duka, dan ikatan yang pernah mereka bagi bersama.

Melalui resep dan cerita buku catatan, Jeong-Yeon tidak hanya belajar tentang kehidupan ibunya tetapi juga menemukan hubungannya dengan masa lalu. Film ini mengeksplorasi tema cinta, kehilangan, keluarga, dan kekuatan kenangan berharga. Ini menyajikan refleksi yang tulus tentang cinta abadi antara ibu dan anak perempuan dan pentingnya melestarikan tradisi keluarga.