Peterloo (2018), Film Drama Tentang Sejarah Di Manchester

Peterloo (2018) adalah film drama sejarah dengan jadwal tayang diperkirakan 9 November 2018. Film ini diberi rate PG-13, disutradarai dan ditulis oleh Mike Leigh. Pemeran utama dibintangi oleh Maxine Peake, Rory Kinnear, David Bamber. Diproduksi oleh BFI Film Fund, Film4, Thin Man Films.

Film ini mengisahkan peristiwa Pembantaian Peterloo pada tahun 1819, dimana tentara Inggris menyerang sebuah aksi damai pro-demokrasi yang sedang berlangsung di kota Manchester.

Sejarah Peterloo

Peterloo, juga dikenal sebagai Pembantaian Peterloo, adalah peristiwa penting dalam sejarah Inggris yang terjadi pada 16 Agustus 1819 di Manchester, Inggris. Itu adalah konfrontasi kekerasan antara kerumunan damai demonstran pro-demokrasi dan pro-reformasi dan otoritas lokal, yang mengakibatkan kematian dan cedera banyak pengunjuk rasa.

Latar belakang Pembantaian Peterloo terletak pada meningkatnya permintaan reformasi politik dan sosial di Inggris awal abad ke-19. Kelas pekerja dan populasi kelas menengah ke bawah menghadapi kesulitan ekonomi dan pencabutan hak politik. Mereka menyerukan hak pilih universal, perwakilan yang lebih baik di Parlemen, dan perbaikan kondisi kerja.

Pada tanggal 16 Agustus 1819, kerumunan besar berkumpul di Lapangan St. Peter di Manchester untuk mendengarkan pidato yang menganjurkan reformasi politik dan hak-hak demokrasi. Diperkirakan sekitar 60.000 orang, termasuk pria, wanita, dan anak-anak, mengikuti aksi damai tersebut.

Namun, otoritas lokal, takut akan tuntutan perubahan yang meningkat, memerintahkan Manchester dan Salford Yeomanry untuk membubarkan massa. Yeomanry, bersenjatakan pedang, menyerang kerumunan, menyerang para pengunjuk rasa. Dalam kekacauan yang terjadi kemudian, banyak orang yang terinjak-injak, terluka, atau terbunuh. Catatan resmi menunjukkan bahwa 15 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak, sementara ratusan lainnya luka-luka.

Pembantaian Peterloo mengejutkan bangsa dan memicu kemarahan di kalangan reformis dan aktivis politik. Peristiwa itu dipandang sebagai penindasan brutal terhadap protes damai dan selanjutnya memicu seruan untuk reformasi politik. Itu menjadi katalisator yang signifikan untuk pertumbuhan selanjutnya dari gerakan Chartis, yang mengadvokasi hak-hak politik dan sosial untuk kelas pekerja.

Pembantaian Peterloo juga menyebabkan peningkatan tindakan keras pemerintah terhadap perbedaan pendapat politik dan pertemuan publik. Pihak berwenang menggunakan acara tersebut sebagai pembenaran untuk mengesahkan undang-undang yang represif, seperti Enam Babak, yang bertujuan untuk menekan aktivisme politik dan membatasi kebebasan sipil.

Saat ini, Pembantaian Peterloo dikenang sebagai momen penting dalam sejarah hak-hak demokrasi dan reformasi politik di Inggris. Itu tetap menjadi peristiwa penting yang menyoroti perjuangan yang dihadapi oleh kelas pekerja dan perjuangan berkelanjutan untuk keadilan sosial dan representasi demokratis.

Alur Cerita

Peristiwa penyerangan yang dilakukan oleh tentara pemerintahan Inggris pada tahun 1819 ke arah aksi demonstrasi damai pendukung demokrasi. Setidaknya diperkirakan 700 orang luka-luka dan 18 dinyatakan tewas selama peristiwa itu di Manchester.

Saat itu setidaknya keramaian diisi oleh 60 ribu lebih massa yang berkumpul untuk meminta reformasi perwakilan di parlemen.

Pertemuan itu awalnya damai tetapi dalam upaya untuk menangkap seorang pemimpin pertemuan milisi bersenjata, pemerintah panik dan dibebankan pada kerumunan. Jumlah korban jiwa selalu diperdebatkan, tetapi menurut Wikipedia sebanyak 15 orang tewas dan 700 terluka. Efek langsung dari pembantaian itu adalah tindakan keras terhadap reformasi, karena pihak berwenang khawatir negara itu sedang menuju pemberontakan bersenjata.