Drama

Novel

Pathonpatham Noottandu (Film India 2022)

Pathonpatham Noottandu
Pathonpatham Noottandu


Pathonpatham Noottandu (Film India 2022) diset pada abad 19 ketika seorang pemuda dari kasta rendah bernama Velayudha Chekavar, tiba di markas Perusahaan Hindia Timur Inggris di Travancore untuk meminta izin dari seorang bangsawan untuk mengekspor kapulaga, tetapi dia dibiarkan menunggu hingga malam tiba. Dia tidak diizinkan masuk ke tempat itu karena para bangsawan di sana sedang menjamu para Perwira Inggris. 




Untungnya seorang bangsawan yang baik datang dan membiarkannya masuk ke tempat itu. Di dalam, dia terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya. Ia menyaksikan pemandangan yang tidak mengenakkan dimana gadis-gadis dari kasta rendah dilecehkan oleh semua petugas sedangkan laki-laki dari kasta rendah dipaksa berkelahi dan dijadikan bahan taruhan oleh para tamu di sana. Pria yang memenangkan pertarungan terpaksa membunuh yang kalah hanya untuk menyenangkan para tamu. Melihat itu, Velayudha tidak tinggal diam. Dia kemudian menghentikan tindakan biadab ini dan melawan semua orang di sana. Para petugas marah dan langsung mengepungnya. Syukurlah, dia berhasil melarikan diri dari sana tanpa cedera.

Beberaa waktu kemudian Maharaja dari Travancore memerintahkan Velayudha, pemimpin kasta rendah yang terkenal, untuk menemuinya di istana. Maharaja sedang mengadakan rapat kabinet dengan para menteri istana tentang hilangnya ornamen Salagram, patung dewa di Padmanabhaswamy yang diduga dicuri. Pada kesempatan itu Maharaja meminta bantuan Velayudha untuk menemukan ornamen yang hilang dan menangkap pencurinya, Kayamkulam Kochunni, namun tindakan Maharaja meminta bantuan Velayudha membuat para menteri jengkel, karena bagi mereka meminta bantuan dari kasta yang lebih rendah dianggap sebagai penghinaan. ke kasta atas.

Karena itu para menteri meminta Maharaja untuk tidak menugaskan Velayudha untuk tugas tersebut karena dia dari kasta yang lebih rendah. Mendengar penolakan dari mereka, Velayudha dengan sopan menolak perintah tersebut. Selain itu, Velayudha juga mengatakan akan selalu siap untuk setiap tugas dari Maharaja, selama tidak ada yang menentangnya. Akhirnya tugas tersebut diserahkan kembali kepada Paachupanikkar, panglima tertinggi tentara Travancore. Sementara itu, di tempat lain, sepasang suami istri dihukum. Mereka dicambuk sambil tangan diikat. mereka dihukum karena melanggar aturan kerajaan, yaitu menumbuhkan kumis dan menutupi payudara dari kasta yang lebih rendah.

Saat itu aturan aneh diberlakukan di kerajaan di mana laki-laki dari kasta rendah dilarang menumbuhkan kumis, sedangkan perempuan dilarang menutupi payudara mereka kecuali mereka membayar pajak kumis. Setiap orang yang melanggar aturan akan dihukum seberat-beratnya, bahkan dieksekusi mati. Di sisi lain perempuan kasta rendah berbondong-bondong memprotes aturan pajak payudara dan mengajak perempuan lain untuk menjaga martabatnya, namun aksi tersebut langsung dihalau oleh pasukan kerajaan yang dipimpin oleh Wakil Komandan bernama Padaveedan Nambi.

Nambi meminta para wanita untuk melepas penutup payudara mereka kecuali mereka membayar pajak payudara tetapi gadis-gadis itu menolak, yang menyebabkan bentrokan antara kasta yang lebih rendah dan pihak berwenang. Nangeli adalah gadis yang dikenal sebagai pemimpin gerakan hak-hak perempuan sekaligus pemimpin aksi juga berusaha melawan Nambi, namun tidak berhasil, Nambi dengan mudah memukulinya dan menelanjangi bagian atasnya. Nambi hampir mengeksekusinya, tapi untungnya, Velayudha datang. Dia kemudian memberikan kain untuk menutupi dada Nangeli. Melihat apa yang dilakukan Nambi pada Nangeli dan wanita kasta rendah lainnya, Velayudha tidak terima dan terjadilah perkelahian antara dia dan Nambi. Dalam pertempuran itu, Nambi akhirnya kalah dan terluka parah. Setelah itu. Velayudha mengirimnya kembali ke istana dalam keadaan tak berdaya. Ketika Nambi hendak pergi, dia berkata bahwa dia akan membalas dendam padanya. 

Melihat wakil Komandan mereka terluka parah akibat tindakan Velayudha membuat para Bangsawan di istana mendesak Maharaja untuk menghukum Velayudha, namun setelah memeriksa Velayudha, Maharaja mengetahui bahwa dia membela para wanita. Apalagi dia adalah orang yang rajin membayar pajak, sehingga Maharaja menolak menghukum Nangeli. Di desa kasta rendah Nangeli bertemu dengan kekasihnya. Mereka akan segera melangsungkan pernikahan. Setelah itu, Nangeli bertemu dengan teman-temannya dari kasta atas, namun sistem kasta yang ketat saat itu dan diskriminasi yang terjadi membuatnya diam-diam bertemu dengan teman-temannya dan menghindari penangkapan. 

Meskipun berasal dari kasta yang lebih tinggi, mereka sangat menghormati martabat teman mereka meskipun Nangeli sendiri berasal dari kasta yang lebih rendah.Velayudha kembali ke rumah. Selain bekerja sebagai pedagang, ia juga melatih anak-anak pencak silat. Dia tinggal bersama istri, anak, dan kakeknya. Dalam kesempatan itu, kakek Velayudha ingin menyaksikan pertunjukan tari Kathakali. Mendengar itu, Velayudha langsung melarangnya karena pertunjukan itu hanya untuk kasta tinggi dan jika tertangkap akan dihukum. Namun, Velayudha tidak ingin melihat kakeknya bersedih, dan pada akhirnya mengizinkan kakeknya untuk melihat pertunjukan tersebut. 

Kakek Velayudha hanya bisa menonton pertunjukan dari jauh, tetapi dia langsung dilarang oleh salah satu bangsawan, mengatakan dia akan dihukum jika melanjutkan. Beruntung Velayudha langsung datang dan mengatakan bahwa kakeknya tidak bersalah karena tidak pergi ke tempat acara melainkan menonton dari luar, artinya kakeknya bebas menonton kapan saja. Di sisi lain, Kochunni kembali melakukan pencurian. Tindakan ini diketahui oleh Paachupanikkar, sehingga dia dan pasukannya segera mengejar Kochunni dan komplotannya, namun sayangnya Kochunni berhasil kabur dan menyerang Paachupanikkar. Kejadian ini membuat Maharaja mengumumkan hadiah 100 koin emas kepada siapa saja yang memberikan informasi tentang Kochunni ini. Anak buah Kochunni yang mengetahui bahwa raja telah menaruh hadiah di kepala bosnya segera menyampaikan kabar tersebut kepada Kochunni. Setelah mendengar itu, Kochunni mengatakan bahwa dia menguburkan peti berisi ornamen Salagram di bawah pohon di halaman istana. Dia berencana untuk mengambilnya kembali saat perayaan pernikahan sang pangeran.

Velayudha, yang dianggap paling kaya di antara kasta rendah dan pemimpin mereka, membangun kuil Siwa untuk rakyat, tetapi hal ini ditentang oleh para menteri istana, karena orang-orang dari kasta rendah dilarang membangun candi sendiri. dan beribadah seperti kasta atas. Oleh karena itu, para menteri memerintahkan agar Velayudha ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Setelah Velayudha dirantai di penjara, Nambi datang dan bermaksud membalas dendam atas apa yang dilakukan Velayudha kepadanya dengan meracuni makanannya, namun hal tersebut diketahui oleh seorang petugas bernama Kannan Kurup. Kannan, yang bersimpati kepada Velayudha, memperingatkannya untuk tidak makan atau minum apapun yang diberikan oleh sipir, tidak peduli seberapa lapar atau hausnya dia. Sementara itu, ratu yang mengetahui Velayudha ditahan kemudian mengeluarkan perintah untuk membebaskannya. Setelah itu, ratu menemuinya secara langsung untuk meminta bantuannya mengambil kembali perhiasan yang dicuri dan menangkap Kochunni. 

Operasi panjang untuk menangkapnya telah dilakukan, tetapi dia tidak pernah ditangkap dan perhiasannya tidak dikembalikan. Ini membuat Maharaja merasa seperti pecundang. Kemudian diadakan malam pernikahan sang pangeran. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Kochunni dan komplotannya untuk mengambil peti yang sempat ia sembunyikan sebelumnya, namun aksi tersebut berhasil ditangkap oleh Kannan. Kanan segera berusaha menangkap Kochunni. Pertempuran di antara mereka pun terjadi, tetapi kesetiaan Kannan goyah ketika Kochunni menawarkan setengah dari harga jual ornamen itu kepadanya. Dia tergoda dan memutuskan untuk membiarkannya pergi dengan ornamen itu. Beberapa waktu kemudian, Kannan bertemu dengan Kochunni di tempat persembunyiannya bersama seorang eksportir barang antik dari Inggris bernama Looper. Mereka berencana menjual ornamen tersebut di Eropa. 

Di sisi lain, Velayudha yang mendapat mandat dari ratu untuk mencari tahu keberadaan Kochunni berusaha mendapatkan informasi dari beberapa orang hingga akhirnya berhasil melacak Kochunni setelah menginterogasi salah satu anggota geng Kochunni. Setelah mengetahui keberadaan Kochunni, dia langsung menggerebek markasnya. Ketika dia tiba di tempat persembunyian Kochunni, dia dihentikan oleh preman yang menjaga tempat itu. Setelah mengetahui bahwa Velayudha sedang menyerbu markas mereka, Kochunni menghadapinya sementara Kannan dan Looper kabur dari sana. Akhirnya Kochunni dan komplotannya ditangkap oleh Velayudha. Kochunni diseret oleh Velayudha ke istana. Atas kejahatan yang dilakukannya, Kochunni dijebloskan ke penjara. Berkat keberhasilannya, Maharaja mempersembahkan hadiah berupa Veera Shringhala dan 1008 koin emas. Namun, para menteri menasihati Maharaja untuk tidak memberikan hadiah, mengingat dia dari kasta yang lebih rendah. 

Velayudha memutuskan untuk tidak menerima hadiah itu karena. Sebagai imbalan atas jasa Velayudha, Maharaja memberinya gelar Panicker. Sejak saat itu, Velayudha dikenal sebagai Aarattupuzha Velayudha Panicker dan menjadi kebanggaan kasta yang lebih rendah. Tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh para penguasa dan pejabat yang sombong semakin meningkat dari hari ke hari. Mereka masih menerapkan aturan aneh pada kasta yang lebih rendah. Mereka tidak segan-segan menghukum mereka yang tidak mematuhi aturan dengan kejam atau bahkan membunuh mereka dengan dalih menegakkan aturan, meski aturan tersebut dihentikan. Tindakan semena-mena itu membuat warga kasta bawah marah. Mereka memberi tahu Velayudha tentang hal itu. Velayudha segera memerintahkan mereka untuk tidak mematuhi peraturan aneh tersebut, meskipun hal itu ditentang keras oleh kasta yang lebih tinggi. 

Di sisi lain Kannan bertemu Kochunni di penjara. Mereka merencanakan niat jahat untuk membunuh Velayudha dengan imbalan sebagian dari koin emas yang dicuri. Ketika kasta yang lebih rendah sedang melakukan ritual keagamaan, Nambi dan pasukannya menyerbu mereka. Tidak hanya itu, mereka telah membuat kekacauan di sana dan membunuh kakek Velayudha. Setelah mengetahui bahwa Nambi telah membunuh kakeknya, Velayudha melawan Nambi dan akhirnya membunuhnya. Tiba-tiba seseorang menembaknya, tapi untungnya peluru itu hanya mengenai lengannya. Velayudha segera mengejar penembak misterius itu dan ternyata Kannan dan Bava yang menembaknya. Sambil mengejar mereka berdua. Velayudha melempar dahan pohon dan membuat mereka jatuh dari kudanya. Bava tertangkap tetapi Kannan berhasil melarikan diri sebelum ditembak oleh Velayudha saat melompat ke sungai. 

Setelah itu, Velayudha membawa Bava ke Maharaja. Para menteri istana bersikeras agar Velayudha dieksekusi karena membunuh Nambi. Velayudha, sebaliknya, mengatakan bahwa dia melakukan itu untuk membela diri. Tindakannya membunuh Nambi karena telah membunuh 4 orang yang tidak bersalah, Selain itu, Nambi juga telah membunuh kakeknya. Tak hanya itu, Velayudha juga menghadirkan Bava sebagai saksi pengkhianatan yang dilakukan oleh Chandrupilla, salah satu menteri istana. Menurut Bava, Chandrupilla telah menerima suap tentang operasi penangkapan agar Kochunni bisa kabur. Mendengar hal tersebut, Maharaja segera memenjarakan Chandrupilla dan Bava. Dia juga membebaskan Velayudha dari segala tuduhan. Namun sidang selanjutnya ditunda karena penasehat kerajaan menyuruh Maharaja mengadakan ritual keagamaan. Para gubernur yang merasa terancam oleh Velayudha bersekongkol untuk menyingkirkannya. Kaimal dan Raman Thambi, bagian dari menteri istana, membeli ke Kandappan, pembantu dekat Velayudha. Sementara itu, Velayudha sedang mengadakan pemakaman kakeknya. 

Setelah itu dia berencana pergi ke Ananthapuri. Kesempatan ini kemudian digunakan untuk menyingkirkannya. Peshkar adik ratu, menemukan indikasi orang ingin melakukan hal buruk pada Velayudha. Dia kemudian bertemu Velayudha untuk menyampaikan pesan bahwa dia menjadi sasaran pembunuhan. Berdasarkan informasi tersebut, Velayudha memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Ananthapuri dengan perahu untuk menghindari bahaya. Namun, Velayudha tidak tahu bahwa ada seorang pengkhianat bersamanya. Sebelum berangkat ke Ananthapuri, Kandappan memasukkan sedikit bubuk ke dalam semua minuman kelapa lunak yang diminum untuk Velayudha dan yang lainnya. Di tempat lain, Kaimal mengeksekusi Bava dengan bantuan orang kepercayaan Maharaja, Rudran.

Selama perjalanan, Velayudha mulai mengantuk dan tertidur. Momen itu digunakan oleh para pembunuh bayaran untuk menyerang mereka. Velayudha yang juga tertidur tiba-tiba terbangun setelah seseorang jatuh menimpanya. Mengetahui rombongannya diserang, ia kemudian bangkit dan menghadapi penyerang tersebut. Dia hampir memenangkan pertarungan, tapi tiba-tiba, Kannan menikamnya dari belakang. Meski terluka parah, dia berhasil memenangkan pertarungan namun kemudian meninggal setelah kehilangan banyak darah. Kabar duka pun tersebar ke seluruh penjuru tanah air. Kasta yang lebih rendah berduka atas kematian Velayudha, mereka telah kehilangan seseorang yang membela hak mereka. Setelah kematian Velayudha, Nangeli diikat dan dipukuli karena menutupi dadanya. Dia ditawari kebebasan dengan imbalan membayar pajak payudara kepada para gubernur, tetapi dia berkata bahwa dia lebih baik mati daripada harus tunduk pada aturan yang tidak manusiawi. 

Kalu ayah Nangeli, datang untuk menyelamatkannya tetapi akhirnya dipukuli. Melihat ayahnya dipukuli oleh pihak berwenang, Nangeli setuju untuk melepas pakaian atasnya dan membayar pajak payudara, tetapi segera setelah dia dibebaskan, sebagai protes terhadap ketidakadilan untuk kasta yang lebih rendah, dengan sabit yang dia simpan di belakang punggungnya, di depan banyak orang, dia memotong dadanya dan mempersembahkannya di hadapan para gubernur. Akhirnya Nangeli meninggal karena kehabisan darah. Tak lama kemudian, Chirukkandan, kekasih Nangeli, datang ke tempat itu. Dia melihat orang yang dicintainya dikremasi di depan matanya dan memutuskan untuk melompat ke tumpukan kayu pemakaman. Insiden itu menimbulkan kemarahan dan kesusahan di antara kasta yang lebih rendah. 

Mereka melakukan kerusuhan dan membakar aset para bangsawan. Aksi tersebut semakin meluas sehingga Maharaja memutuskan untuk mencabut semua aturan aneh yang ada untuk menyelamatkan kerajaan dan juga memperbolehkan wanita untuk menutupi bagian atas tubuhnya. Demikian ringkasan film dan ending Pathonpatham Noottandu film India terbaru 2022.

Sutradara: Vinayan
Penulis: Vinayan
Produksi: Gokulam Gopalan
Pemeran: Siju Wilson, Kayadu Lohar, Anoop Menon, Chemban Vinod Jose

Post a Comment for "Pathonpatham Noottandu (Film India 2022)"