Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (2023) Review

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (2023)

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (2023) Mengisahkan pencuri bersahaja dan sekelompok para petualang yang unik, terlibat dalam sebuah petualangan luar biasa dengan misi mencari sebuah benda kuno, namun situasi menjadi tak terkendali ketika mereka bermain-main dengan orang yang salah.

Sebagian mungkin sudah menikmati film terbaru Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves. FIlm ini adalah sebuah kisah perampokan yang cukup menawan, ditulis dan disutradarai oleh Jonathan Goldstein dan John Francis Daley (Game Night, Spider-Man): Homecoming, yang tentu saja ditunggu banyak orang. Dungeons and Dragons kali ini adalah salah satu film yang ditunggu, apakah akan berbeda dari kisah-kisah bermerek Dungeons and Dragons terdahulu.

Rampok yang terhormat, diperkenalkan bernama Edgin (Chris Pine - Wonder Woman 1984, The Contractor), adalah pemimpin grup pencuri yang sedang terlibat perampokan. Edgin ini adalah mantan pelaku dunia hiburan yang masuk dalam kategori mata-mata yang disebut Harpers, yang berusaha menghancurkan kekuasaan tirani dan pemerintah korup di negeri Faerun, dunia fantasi. Sayangnya, istri Edgin telah tiada. Akhirnya, Edgin harus membesarkan Kira, putrinya, bersama sahabatnya Holga (Michelle Rodriguez - Fast and Furious, Resident Evil: Retribution). Namun Edgin tampaknya mulai serakah, membuatnya mulai menjadi dari perintah tugas.

Di awal cerita, Edgin punya motif pribadi yakni menemukan dan mengaktifkan sebuah tablet kebangkitan yang akan menghidupkan kembali istrinya. Tapi apa mau dikata, ternyata rencana itu tidak berjalan dengan baik. Edgin yang serakah itu masih diberikan yang terbaik kepadanya, seoran teman yang kaya, Forge (Hugh Grant - Paddington 2, Operation Fortune: Ruse de Guerre) malah menyabotas sebuah aksi pencurian yang dibantu oleh penyihir.

Sepertinya terlalu panjang, namun justru itulah yang membawa kita ke masa kini, ketike Edgin dan Holga berada di balik jeruji penjara di ujung Revel, di balik Icewind Dale. Sebuah alam yang terlupakan. Segera, Edgin dan Holga memaksa keluar dari penjara dan itu dibantu oleh Aarakocra (adalah makhluk burung humanoid) yang mana mereka terbang, menjemput Kira, dan petualangan segera dimulai. Pencuri terhormat ini mungkin adalah kebalikan 180 derajat dari John Wick. Pahlawan yang ini penuh keceriaan, kisah yang ringan, dan menyenangkan, dengan plot yang tak ada basa-basi, langsung dan tempo yang cepat.

Dalam hal gambar, efek-efek yang dihadirkan oleh CGI cukup memuaskan mata, dan yang mengejutkan adalah bahwa film ini mengambil syuting di Irlandia UTara dan sebagian lagi di Islandia, tempat Game of Thrones dibuat.

Dua karakter dibuat dengan baik. Chris Pine dan Michelle Rodriguez adalah sama-sama penjual perlengkapan tentara dan mobil kecepatan tinggi, dan ada chemistri diantara mereka yang membuat petualangan semakin asyik. Mereka meminta bantuan dari Doric, penyihir berbakat bernama Simon, dan paladin tampan bernama Xenk. Dari tahap ini, kru dari beraneka ragam latar belakang, berkumpul dan memulai perjalanan.