Review Ripper’s Revenge (2023)

Ripper’s Revenge (2023) adalah kisah seorang reporter di kota London yang harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menafkahi sang pacar yang tinggal bersamanya. Dan disuatu hari, dia melihat ada sebuah surat di dalam tasnya yang ternyata berasal dari Jack the Ripper, yang adalah seorang pembunuh, dan surat itu telah dibuat tiga tahun lalu. Kisah misteri, pengkhianatan, penipuan dan lainnya. Ripper baru telah kembali, apakah benar-benar kembali, ataukah ada yang meniru?

Ripper’s Revenge (2023)

Steven Lawson (Bram Stoker di film Van Helsing, Killer Saurus), telah kembali dan dia membawa Jack the Ripper bersamanya. Ripper’s Revenge adalah sekuel terhadap Ripper Untold 2021, yang juga menjadi sebuah periode baru dengan banyak dialog. Satu tahun sejak peristiwa pertama ketika itu Stubb (Chris Bell - pemeran Dragon Kingdom, The Heiress) telah jatuh dalam masa-masa sulit yang tanpa Ripper memberinya kisah-kisah baru. Dia kemudian tinggal bersama Iris (Rachel Warren - pemeran The Last Heist, Tribal Get Out Alive) seorang gadis pekerja yang terlihat tak bahagia dengan apa yang dihasilkannya, atau janji-janji Stubb untuk menikahinya.

Dan ketika Stubb menemukan satu lembar surat di dalam kantong jaketnya, yang menjelaskan bahwa surat itu dari Saucy Jack, mengatakan bahwa dia dapat menemukan korban terbarunya. Dialah yang menulis surat aslinya dan karena itu, dia merasa itu hanya sebuah prank aja. Yang mengejutkan adalah bahwa ternyata ada wanita yang meninggal, yang persis seperti isi surat itu.

Dengan sedikit keseksian tersingkap dan bekas gorok di leher korban di awal, kita seolah diberi harapan jika Lawson akan berani keluar dari gaya filmnya yang lain. Tentu bukan hal muda untuk membuat sebuah film perang yang pernah dibuatnya, Saltwater: The Battle For Ramree Island, adalah film perang tanpa peperangan dengan hanya tiga tentara Jepang, bukanlah hal yang ingin kita tonton.

Sayangnya, ternyata Ripper's Revenge kembali ke gaya seperti itu, si polisi, Inspektur Wingate (Carl Wharton - The Tombs), menaruh curiga kepada Stubb yang melakukan pembunuhan itu. Stubb juga harus memutuskan apakah dia akan mencoba menyelesaikan tindak kejahatan atau justru memanfaatkan situasi. Ini adalah hal yang rumit bagi Stubb ketika Iris mendesaknya justru agar memanfaatkan situasi kasus pembunuhan itu, yang tak disadari oleh Iris bahwa pekerjaannya itu malah menjadi calon yang menarik perhatian bagi Jack.

Kita melihat sosok seseorang memakai sarung tangan hitam dan sedang minum di sebuah rumah yang mewah, sebelum mengambil pisaunya, namun jumlah para wanita yang terlibat dalam kematian di malam itu sepertinya terlalu sedikit. Belum lagi ketika film ini diklaim sebagai film horor, namun ada kesalahan yang membuatnya blunder yakni mengungkapkan identitas si pembunuh yang seharusnya tak mudah ditebak. Ini yang membuat proses perjalanan film menjadi seolah berantakan, dimulai dengan motif si pembunuh dengan jalur yang mudah diikuti.