The Final Wish 2018 bercerita tentang Aaron, yang mana setelah kematian ayahnya, ia memutuskan untuk kembali ke kampung halaman untuk menghadapi masa lalunya dan demi membantu ibunya yang cukup menderita. Melihat apa saja yang pernah ditinggalkan ayahnya, telah mendorongnya melewati banyak hal misterius. Sutradara Timothy Woodward Jr dan pemeran utama Lin Shaye, Michael Welch dan Melissa Bolona. Rilis Cinedigm Entertainment Group, 17 Oktober 2018.

Sinopsis

Ayah Aaron Hammond mendadak meninggal dan hal itu memaksanya harus segera pulang ke kampung halaman. Masih menghadapi rasa sedih dan mencoba untuk terus mendukung ibunya Kate, ia tak sengaja menemukan benda-benda peninggalan ayahnya. Bahwa ternyata benda yang ia temukan itu, punya kemampuan untuk memenuhi permintaan dan keinginan untuk menjadi kenyataan. Namun, tentu saja apapun yang diminta dari benda itu akan meminta pula tumbal yang bisa jadi lebih mahal dari yang seharusnya. Hal penting yang menjadi masalah dalam film ini bukanlah kebanyakan yang telah dilihat para penonton, tetapi ada sekitar lebih dari setengah jam film berjalan, mendadak karakter utama berubah menjadi seorang yang menjijikkan, bahkan menjadi linglung atau pelupa. Film ini cukup mirip dengan plot-plot dari film lain, sayangnya dalam film ini terjadi konflik kepentingan antara pemeran utama yang adalah si ibu dan kota tempat mereka tinggal.

Kita tidak mengerti mengapa dia membuat keputusan seperti itu, mengapa ada pertengkaran kecil lainya yang membuat cerita seperti melompat dan tidak terarah. Namun secara keseluruhan, film ini cukup menarik, dan terkadang kocak. Aaron Hammond adalah anak kuliahan di fakultas hukum, menemukan barang antik peninggalan ayahnya, sebuah vas yang dapat memenuhi permintaan karena bantuan jin. Ini adalah kasus yang mirip pernah terjadi di film The Wishmaster 1997, dan Wish Upon ini kembali membuat konsep yang mirip dengan dukungan pemeran yang lebih populer.

Apakah Final Wish akan lebih baik dari Wish Upon? dukungan besar dari studio dan pemain dengan nama besar, film berhasil dirilis dengan berbagai adegan yang disusun oleh sutradara dengan mempertahankan adegan ketegangan dan kengeriannya. Pemberian visual film ini bagus dengan sebuah rumah yang berdiri sendiri, dua pohon besar yang memberikan kesan gelap dan menyeramkan di dalam rumah, dengan semua barang antik yang bertebaran memberikan kesan mengerikan, terutama ada kursi klasik yang benar-benar nyata memberikan efek deg-degan.

Disutradarai oleh Timothy Woodward Jr.
Ditulis oleh Jeffrey Reddick dan William Halfon & Jonathan Doyle (Skenario)
Jeffrey Reddick (Cerita)

Diproduksi oleh