"The Little Things" 2021 Denzel Washington Menyelidiki Pembunuhan Berantai

The Little Things 2021

The Little Things 2021 diset sekitar tahun 1990an, di kota Los Angeles, dan film terfokus pada penyelidikan rangkaian pembunuhan oleh dua detektif (pemeran Denzel Washington dan Rami Malek) yang mengarahkan mereka ke seorang penyendiri, yang bisa jadi adalah pelaku (Jared Leto). Deke adalah seorang perwakilan sheriff di kecamatan Kern, California, bekerja sama dengan Baxter, personil detektif Los Angeles untuk mengungkap serangkaian pembunuhan yang telah menjadi perbincangan. Deke adalah detektif yang jeli dan detail dalam menangani kasus, namun keluar dari rambu-rambu aturan hukum melibatkan Baxter adalah hal lain yang memberatkan. Disamping itu, Deke masih harus bergulat dengan masa lalunya sendiri yang gelap.

Malam yang dingin di kota Los Angeles, tahun 1990 ketika seorang gadis sedang berkendara di jalan raya, dikuntit oleh seorang pemotor. Ketika sedang mengisi bensin di sebuah SPBU, dia mencoba menarik perhatian pengemudi kontainer yang kemudian disempatkannya untuk lari dari si pemotor.

Berselang beberapa waktu, wakil sheriff Bakersfield kecamatan Kern, Deacon Joe, yang akrab di panggil Deke, direkomendasikan ke kantor besar sheriff Los Angeles untuk mencari dan mengumpulkan beberapa bukti tentang kejadian pembunuhan yang terjadi baru-baru ini. Deke adalah mantan detektif di kesatuan sheriff LA, menjadi rekan bagi detektif utama Jimmy Baxter untuk pergi ke lokasi kejadian perkara sebuah pembunuhan baru. Tipe pembunuhan ini sepertinya memiliki kemiripan modus operandi yang baru dan modus operandi yang kasus pembunuhan berantai yang lama yang tak terungkap.

Malam berikutnya seorang wanita dikabarkan sedang olahraga jogging namun diikuti oleh sebuah mobil dan besoknya dinyatakan menghilang. Sementara itu Baxter, baru mengetahui info tentang Deacon bahwa wakil sherif itu punya gangguan jantung akibat obsesinya atas kasus besar yang tak terungkap. Baxter kemudian diminta agar tidak terlalu melibatkan Deacon terlalu dalam, namun Deacon malah cuti liburan agar sepenuhnya bisa membantuk Baxter.

Hari berganti, polisi kembali lagi menemukan mayat korban lain yang mengambang di bawah jembatan. Baxter menyadari bahwa modus pembunuh ini tetap sama dengan kasus-kasus sebelumnya. Dimana, para korban adalah pekerja seks dan mereka ditusuk hingga tewas. Deacon menyelidiki Albert Sparman, seorang tersangka yang bekerja di sebuah bengkel yang masih dianggap berada tak terlalu jauh dari tempat-tempat kejadian. Deacon mencoba menanyai Sparma yang justru berbalik mengejek mereka. Seorang wanita muda diwawancarai mengarahkan sangkaan kepada Sparma, namun karena Sparma saat itu sedang terborgol, patahlah sangkaan wanita itu.

Deacon dan Baxter akan segera kehabisan waktu penyelidikan karena dalam beberapa hari lagi, FBI akan mengambil alih kasus tersebut. Farris menyebut bahwa delapan tahun lalu, Sparma pernah mengakui pembunuhan yang kemungkinan besar tak dilakukannya. Sidik jari Sparma agar mirip dengan milik pelaku namun tetap saja tidak cocok sepenuhnya. Baxter dan Deacon menemui Sparma di apartemennya namun tak menemukan Sparma, mereka menggeledah tempat itu namun tak menemukan apapun.

Baxter semakin terobsesi dengan kasus itu, dia menguntit Sparma dan menyudutkannya dan meminta paksa agar memberitahukan lokasi Rathbun. Sparma pun menawarkan bantuan untuk mengantarkannya ke lokasi dikuburkannya Rathbun. Diam-diam, Deacon mengikuti mereka. Sparma mengarahkan kendaraannya ke lahan tandus dan menyuruh Baxter menggali, dan masih terus menggali, Sparma berkata bahwa ia tak pernah membunuh siapapun.

Baxter masih percaya dengan instingnya, dia terus menggali tanah itu, dan Sparma mulai mengejeknya, membuatnya emosi dan memukul Sparma dengan cangkulnya dan Sparma pun tewas. Deacon tiba di sana, dan dalam sebuah kilas balik, ditunjukkan jika Deacon menembak salah satu korban selamat dan terpaksa rekan kerja Farris dan Dunigan membantunya menutupi kasus itu.

Deacon pun memerintahkan Baxter agar segera menguburkan mayat Sparma di lokasi itu. Setelah itu mereka bergerak, Deacon pergi ke rumah Sparma untuk membersihkan semua barang bukti yang ada dan membuang kendaraannya. Besoknya, Deacon kembali lagi ke lokasi Baxter dan ternyata Sparma belum lagi dikuburkan oleh Baxter, malahan sibuk dalam pencariannya, meyakini jika Sparma ini benar-benar si pembunuh. Deacon menyarankan agar Baxter berhenti dan lupakan kasus itu, sebab akan menghantui hidupnya. (sama seperti apa yang dialami oleh Deacon).