The Reaper Man (2023) Review

The Reaper Man (2023)

The Reaper Man (2023) terfokus pada seorang istri yang berduka atas kematian suaminya, mencoba memanggil roh kegelapan dengan tekad membalaskan dendam yang tak selesai. Sesaat setelah film The Reaper Man dimulai, Joseph (Kenon Walker - Queen Rising, Curves) dan Jessica (Jessica Jai Johnson - The Stix) sedang mengalami hari mengesalkan. Bagaimana tidak, awalnya mereka sudah senang mengetahui bahwa mereka telah diberi kesempatan untuk mengambil pinjaman untuk membeli rumah, namun entah apa yang terjadi di menit-menit terakhir, malah sudah ada penawar lebih tinggi.

Terpaksa mereka kembali pulang sambil gigit jari, kecewa, dan lalu melihat Marcus (Michael Gordon III), Josh (Coley Brant), Nick (Brandon Rusell) dan Brandon (Brandon Person) sedang melakukan pencurian di rumah mereka. Dan menghadapi situasi itu secara panik, Jessica menderita luka-luka dan Joseph malah kehilangan nyawa.

Berhari-hari sejak peristiwa kematian itu, detektif Casey (KJ Baker) dan rekannya Brown (Keith Lamont Johnson), berupaya sebaik mungkin untuk mengungkap kasus itu, namun kegagalan terus saja menerpa mereka setiap kali akan menemui bukti, tersangka mereka malah terbunuh oleh seseorang. Seseorang yang mirip dengan Joseph.

Jumpa pers para pembuat film The Reaper Man mengungkapkan bahwa film ini sebagai Candyman bertemu dengan JD Revenge (Jen), namun sebenarnya mungkin lebih mirip ke film lain seperti Zombie Nightmare, Sugar Hill.

Ya, mungkin kalian ada yang menduga, dan benar saja, Jessica pergi ke dukun voodo bernama Sheba (Tarsha Gibson), yang mana niatnya adalah membangkitkan Joseph. Tentu saja, yang akan kembali bukanlah pria yang dia cari. Dia kini telah menjadi entitas tanpa jiwa yang berniat untuk balas dendam lengkap dengan suara yang dalam, haus darah, dan penuh murka terhadap para geng dan tidak hanya mereka tetapi termasuk keluarga mereka.

Gaya-gaya menyelinap di film berbiaya rendah ini, film The Reaper Man masih terlihat bagus. Sepertinya sutradara dan pengarah gambar punya cukup dana untuk membiayai riasan dan produksi film yang bisa melakukan proyeknya dengan solid. Ya namanya dana terbatas, tidak banyak yang bisa diharapkan. Semuanya tergantung kepada karakter Joseph yang mengintai musuh, yang mana kasus pembunuhannya terjadi di luar kamera, yang menjadikan anggaran lebih aman untuk film seperti ini.

Banyak dialog dalam film ini namun tak begitu menarik, tidak ada sesuatu yang baru yang ditonjolkan dalam plotnya. Di bagian akhir, tidak terlalu buruk, tapi tentu ada kekurangan. Misalnya Joseph yang berjalan dan melakukan segala hal yang dia mau, kacau dan amburadul tapi dalam kondisi tak bernyawa. Film ini akan kamu nikmati jika menginginkan sebuah plot yang ringan, dan pastinya masih ada yang lain dengan penyampaian visual yang lebih baik.