"Black Lotus" adalah film laga thriller 2023 yang disutradarai oleh Todor Chapkanov dan ditulis Tad Daggerhart. Pemeran utama adalah Rico Verhoeven, Frank Grillo, Marie Dompnier.

Sinopsis

Black Lotus bercerita tentang seorang mantan anggota pasukan khusus yang mengobarkan perang sendirian diantara jalanan Amsterdam demi menyelamatkan putri sahabatnya dari sindikat kejahatan di negara itu.

Ringkasan:

Sekelompok orang bersenjata telah menguasai gedung opera negara di Jerman, dan mengadakan tuntutan uang tebusan sebesar tiga ratus juta, nilai yang sangat tinggi. Sayangnya, mereka ternyata telah menembak tewas salah satu sandera, yang memaksa Matteo (Rico Verhoeven - Kickboxer: Retaliation, Undercover) untuk melanggar perintah dan membalas. Tindakan itu berniat untuk melawan penyandera dan membebaskan orang-orang, namun harus dibayar dengan kehilangan nyawa temannya sendiri, John (Roland Møller - Skyscraper, Atomic Blonde).

Matteo sangat hancur karena kejadian itu, memilih untuk mundur dari situasi kacau itu, dan menemukan penenang jiwanya dengan bekerja di sebuah usaha pemotongan kayu di Rumania. Sementara itu di Amsterdam, Gabriel Saban, bos mafia yang berkuasa dan bertanggung jawab atas jumlah narkoba besar, sangat kesal dengan gagalnya pengiriman narkoba oleh pasukan Shira dan tim Interpolnya. Dalam ingatan Matteo, Gabriel Saban adalah pimpinan kelompok kejahatan yang telah menculik putri John, sahabatnya yang telah meninggal.

Di puncak film, Matteo menyingkirkan rasa sedih, terpacu oleh emosi dan keinginan membara, Matteo akhirnya bergegas untuk menegakkan keadilannya sendiri menggulingkan sindikat Gabriel. Ini menjadi pertempuran satu orang melawan satu organisasi. Pertarungan dengan ledakan, peluru dimana-mana, mobil yang tabrakan dan hal lain yang terjadi secara dramatis, tak menghentikan Matteo mencari tujuannya.

Tampaknya film ini dirilis tanpa publikasi yang kuat, yang menjadi pertanda kurang baik bagi film ini. Setidaknya ada antusiasme karena membawa nama Frank Grillo, membuat banyak orang tetap berniat menontonnya.

Review:

Pasukan bersenjata telah mengambil alih gedung Opera Jerman dan menyandera sejumlah orang dengan tuntutan tebusan tiga ratus juta (tidak dijelaskan apa mata uang dalam tuntutan itu, apakah uang lokal atau dolar). Yang jelas, Matteo tidak mematuhi perintah atasan dan melepaskan tembakan balasan setelah salah satu sandera ditembak oleh pihak bersenjata. Namun hal itu membuat sandera dibebaskan, tetapi mengorbankan nyawa salah satu temannya.

Lima tahun berlalu, dia telah berada di Rumania untuk menenangkan diri. Suatu kebetulan, ketika Matteo mengunjungi istri John, Helene dan putrinya Angie. Helene telah menikah dengan seorang pengusaha bernama Paul yang sepertinya kehilangan uang lima puluh juta milik Gabriel Saban. Emosi, Saban menculik Angie, dan kini hanya Matteo harapan satu-satunya mereka yang bisa mengembalikan putrinya itu.

Black Lotus sebenarnya dimaksudkan untuk menjadi "ajang pameran" bagi Verhoeven, juara kickboxer. Sutradara Todor Chapkanov yang sebelumnya menggarap film Boyka: Undisputed bersama pemerannya Scott Adkins, menjadi sutradara kedua dalam film ini, karena itu yang menjadi bintang adalah aktor yang telah punya nama, bukan atlet seperti peran utama Todor.

Serangkaian adegan aksi dalam pembukaan film lalu kemudian berubah menjadi dramatis. Verhoeven bukanlah aktor yang buruk dan tentunya bukan pula sebaik yang diharapkan. Sebagian besar yang memperburuk situasi bukan hanya aktor utama namun sebagian besar karakter di dalamnya. Meski film Black Lotus adalah film Belanda, dan semua aktor selain Frank Grillo adalah aktor Belanda, namun semua berbahasa Inggris.

Pada tiga puluh menit terakhir, adegan ledakan dengan CGI cukup ditata bagus dan pertarungan yang menantang adrenalin termasuk pertunjukan diatas atap antara Matteo dan Shira melawan tangan kanan Saban, Ber dan Lo.

Andaikan Black Lotus mengurangi sejumlah dialognya dan menggagas aksi lebih cepat, kemungkinan film ini akan besar. Verhoeven cukup kasar dalam banyak adegan dramatis, namun sangat bagus ketika kaki dan tangannya yang bicara tanpa dialog. Frank Grillo cukup lama terlihat di layar dengan sikap yang menyenangkan sebagai penjahat.

Akhirnya, kesimpulan film Black Lotus ini ada pada dialognya yang terlalu banyak dan jadinya terkesan cerewet, terutama banyak orang yang berbicara bahasa Inggris dengan aksen Belanda.

Pemeran utama "Black Lotus" dan karakter adalah sebagai berikut:

Frank Grillo sebagai Saban
Rico Verhoeven sebagai Matteo
Marie Dompnier sebagai Helene
Peter Franzen sebagai Paul
Pippi Casey sebagai Angie
Rona-Lee Shimon sebagai Shira
Magnus Samuelsson sebagai Ber
Simon Wan sebagai Lo
Kevin Janssens sebagai Fischer
Hristo Petkov sebagai Zeeb
Roland Moller sebagai John

Biografi Frank Grillo

Frank Grillo adalah aktor Amerika yang dikenal dalam film dan televisi. Ia lahir pada tanggal 8 Juni 1965, di New York, AS. Grillo memiliki karir akting yang beragam, tampil dalam berbagai genre termasuk film aksi, drama, dan thriller.

Grillo memulai karir aktingnya pada akhir 1990-an, terutama di televisi. Dia muncul sebagai bintang tamu di acara seperti "The Shield", "CSI: NY", dan "Prison Break". Peran penyokong utama karirnya adalah pada tahun 2011 ketika dia memerankan Sersan Leo Barnes dalam film aksi fiksi ilmiah "The Purge: Anarchy". Dia melanjutkan kembali peran ini dalam film "Purge" berikutnya.

Selain dalam franchise "Purge", Grillo telah muncul di film terkenal lainnya seperti "Warrior" (2011), "Captain America: The Winter Soldier" (2014), dan "The Grey" (2011). Dia sering berperan dalam peran yang sulit dan intens, menggambarkan karakter dengan penampilan fisik yang kuat.

Di depan televisi, Grillo memiliki peran berulang di acara seperti "Prison Break" dan "Kingdom". Dia juga memerankan karakter Brock Rumlow/Crossbones di Marvel Cinematic Universe, tampil di "Captain America: The Winter Soldier" (2014), "Captain America: Civil War" (2016), dan "Avengers: Endgame" (2019).