"Mojave Diamonds" (2023) Review

Joe (diperankan Chael Sonnen) dan saudaranya Danny (diperankan Chris Maher) sama-sama sedang berburu di wilayah gurun pasir ketika danny berkata bahwa dia menginginkan jika saudara mereka yang lain bernama Roy (diperankan oleh Donald Cerrone), juga ikut bersama meraka. Namun hal itu malah membuat Joe jengkel dan mengomel, mungkin karena Roy tidak punya banyak hal, tidak kaya seperti dirinya. Yah, Roy adalah seorang tentara yang "menjual" karirnya dan menjadi atlit MMA, lalu malah cedera cukup parah, hingga berakhir jadi supir pickup.

"Mojave Diamonds" (2023) Review

Masalahnya memang, Roy masih punya ego yang tak bisa ia lepaskan dari pertandingan MMA, malah impiannya masih tetap berkecimpung di ring bawah tanah dan mengikuti turnamen ilegal. Terlalu percaya diri dengan impian itu pula yang membuat Roy tersingkir, dan jatuhnya Roy, berakibat pada kerugian sejumlah besar uang bagi bos mafia, Julian (Quinton Jackson - pemeran Lord of the Streets, Midnight Meat Train). 

Kekesalan Julian memuncak hingga menjadikan kerugian itu sebagai alasan balas dendam, menghabisi pacar Roy tepat di hadapannya. Bahkan Julian telah mengancam Roy akan meledakkan keluarga Roy jika Roy tidak melakukan perintahnya, yaitu menyelundupkan berlian dari AS menuju Meksiko senilai lima puluh juta dolar. Roy tak punya pilihan lain, Danny juga terlibat dalam perjalanan, dan mereka berangkat dengan muatan yang di tengah jalan dicuri oleh bajing loncat pesaing mereka.

Saudara terlibat perdebatan, lalu mengangkut sesuatu yang berharga, eh muatan dicuri di tengah perjalanan. Ini semacam kisah yang sudah familiar diantara sekian banyak film. Yang mana dalam hal ini, di saat terjadinya pembajakan di tengah jalan itu, sutradara dan penulis hanya memberikan sejumlah pertarungan kurang bersemangat kepada pemirsa, yang terjadi di hampir setengah bagian awal film. Pembajakan yang semestinya jadi salah satu poin utama dalam film ini, justru ditampilkan dengan agak lemah. Dimana ketika sekelompok pria bertopeng mendadak muncul dan menembaki SPBU tempat mereka berhenti sejenak, lalu begitu saja mencuri truk pickup yang mereka bawa. Roy dan Danny malah bersembunyi memandangi debu jalanan dan puing-puing yang terbang selama proses pencurian terjadi.

Tentu saja ini tidak ada kaitannya dengan biaya produksi film Mojave Diamonds, yang mungkin mengurangi aksi karena kekurangan dana untuk membayar banyak adegan di lapangan, yang jelas pertarungan kurang dipentaskan dengan baik, bahkan film lain berbiaya lebih rendah masih memberikan visual yang lebih maknyus. Pertarungan pertama terlihat jelas seperti kekurangan tenaga, tidak ada energi atau percikan aura petarung. Setidaknya Steven Seagal di masa kini masih menunjukkan gaya enerjik dengan meluncurkan beberapa pukulan tegas.

Nah, diluar dari pementas utama yang bertarung di layar depan, ada antusiasme yang kurang dari karakter putranya Nicolas Cage, Weston Cage Coppola, yang padahal sangat diharapkan untuk memberikan pertunjukan lebih, malah hanya merokok dan kelihatannya agak bosan dengan suatu hal di sebagian besar film. Memang tak bisa disalahkan ketika narasi film melompat dari satu cerita ke cerita lain. Dia bisa apa. 

Joe diakui punya perangkat persenjataan kelas militer yang cukup, dan truk 4x4 yang bisa digas menghadang ke rumah mewahnya Julian. Tapi faktanya dibutuhkan agen FBI untuk menyelesaikan masalah tepat ketika film menawarkan pertarungan terakhir, yang membuat semua perangkat Joe menjadi sebuah ejekan semata.

Tapi intinya, adalah nilai plus dari film ini, yaitu bahwa Mojave Diamonds masih lebih baik dari film yang digarap oleh Akbar sebelumnya yakni The Commando. Dan Donald Cerrone akhirnya mulai menunjukkan kemampuan aktingnya, namun terlepas dari adegan pertarungan dengan beberapa adu fisik yang ditawarkan, yang memang agak bikin kesal itu, tak banyak lagi hal lain yang bisa terbilang
asyik.


Biodata Singkat Chael Sonnen

Chael Sonnen, lahir pada 3 April 1977, adalah pensiunan ahli bela diri campuran Amerika, pegulat profesional, dan komentator olahraga. Ia dikenal karena kepribadiannya yang blak-blakan, pembicaraan bachot sampah yang menghibur.

Sonnen memulai karir MMA profesionalnya pada tahun 1997 dan berkompetisi di beberapa promosi, termasuk UFC (Ultimate Fighting Championship). Sepanjang karirnya, Sonnen menghadapi lawan-lawan terkenal seperti Anderson Silva, Jon Jones, dan Tito Ortiz.

Pertarungan Sonnen yang paling berkesan termasuk dua pertarungannya melawan Anderson Silva untuk Kejuaraan Kelas Menengah UFC, di mana ia memamerkan keterampilan dan kegigihannya dalam bergulat. Meskipun kalah di kedua pertarungan, penampilan Sonnen membuatnya mendapatkan reputasi sebagai salah satu penantang paling tangguh di divisi tersebut. Selain karir MMA-nya, Sonnen berkelana ke gulat profesional, berpartisipasi dalam promosi seperti Gulat Aksi Nonstop Total (TNA) dan Bellator MMA. 

Setelah pensiun dari kompetisi profesional, Sonnen beralih ke karir di komentar dan analisis olahraga. Dia telah menjadi tokoh penting di komunitas MMA, memberikan komentar dan opini di berbagai platform, termasuk ESPN dan podcastnya sendiri.

Sonnen juga mencoba-coba usaha lain, termasuk menulis dan menjadi pembicara. Dia telah menulis buku, termasuk "The Voice of Reason: A V.I.P. Pass to Enlightenment" dan "The Four-Pack Revolution", di mana dia membagikan wawasannya tentang kebugaran, pola pikir, dan pengembangan pribadi. Kepribadian karismatik Chael Sonnen, jiwa kompetitif, dan bakatnya di dalam ring telah membuatnya menjadi sosok di dunia seni bela diri campuran. 

إرسال تعليق for ""Mojave Diamonds" (2023) Review"