"Big George Foreman" adalah film sport drama Amerika, sebagai visual biografi dari petinju legendaris, yang judul lengkapnya adalah Big George Foreman: The Miraculous Story of the Once and Future Heavyweight Champion of the World. Film ini disutradarai oleh George Tillman Jr. Dibintangi Khris Davis yang berperan sebagai juara tinju kelas berat George Foreman, termasuk Jasmine Mathews, John Magaro, Sullivan Jones, Lawrence Gilliard Jr dll.

Khris Davis yang berperan sebagai juara tinju kelas berat

Masa kanak-kanak dilingkupi oleh kemiskinan, George Foreman, muncul sebagai salah satu petinju usia muda di kancah internasional. Hingga kemudian dia hampir saja mengalami kematian di atas ring, dan sejak itu ia bersumpah untuk gantung sarung tinjunya, pensiun dan menjadi pendeta pengkhotbah. Namun situasi tak selalu seperti kenyataan membuat usaha sasana tinju miliknya dibayangi kebangkrutan, memaksanya untuk menurunkan sarung tinjunya dan menemui kembali sang pelatih dan menjadi petinju tertua dalam sejarah di pertarungan kelas berat.

Sinopsis

Film ini mengikuti masa-masa hebat Foreman, peraih medali emas Olimpiade hingga ke juara dunia Kelas Berat, dari pertarungan liar hingga melawan Muhammad Ali di Zaire, menemukan iman dan menjadi pengkhotbah, dan kembali lagi ke ring tinju.

Pemeran:

Khris Davis sebagai George Foreman
Jasmine Mathews sebagai Mary Joan
Sullivan Jones sebagai Muhammad Ali
Lawrence Gilliard Jr. sebagai Archie Moore
John Magaro sebagai Desmond
Sam Trammell sebagai Pendeta Virdell Stokes
Sonja Sohn sebagai Nancy Foreman
Forest Whitaker sebagai Doc Broadus
Shein Mompremier sebagai Paula Foreman

Profil George Foreman

George Foreman adalah mantan petinju profesional, peraih medali emas Olimpiade, dan pengusaha yang lahir pada tanggal 10 Januari 1949, di Marshall, Texas, AS. Dalam masa mudanya, ia tumbuh dalam kemiskinan dan menghadapi masa muda yang bermasalah, sering kali bermasalah dengan hukum. Foreman menemukan tinju saat mengikuti program pelatihan kerja di pusat pemuda. Dia dengan cepat unggul dalam olahraga tersebut dan memenangkan medali emas di divisi kelas berat di Olimpiade 1968 di Mexico City.

Karir Tinju Profesional:

Debut: Foreman menjadi profesional pada tahun 1969 dan dengan cepat mendapatkan reputasi karena kekuatan dan gaya agresifnya.
Juara Kelas Berat: Pada tanggal 22 Januari 1973, ia menjadi juara kelas berat dunia dengan mengalahkan Joe Frazier dalam pertandingan yang dikenal sebagai "Sunshine Showdown".
Kepribadian: Foreman dikenal karena sikapnya yang mengintimidasi di atas ring dan pukulannya yang kuat. Dia sering menyebut pukulannya sebagai "Big George" dan "Big Left" dan mengembangkan reputasi sebagai salah satu pukulan terkeras dalam sejarah tinju.
Rumble in the Jungle: Mungkin pertarungannya yang paling terkenal adalah "Rumble in the Jungle" melawan Muhammad Ali pada tahun 1974. Foreman dikalahkan oleh Ali dalam KO ronde kedelapan, pertarungan di mana ia diunggulkan untuk menang.

Pensiun dan Comeback:

Pensiun: Setelah kalah dari Jimmy Young pada tahun 1977, Foreman pensiun dari tinju dan fokus pada usaha lain.
Konversi Agama: Selama masa pensiunnya, ia mengalami transformasi agama dan menjadi seorang Kristen yang dilahirkan kembali.
Kembalinya: Pada tahun 1987, Foreman secara mengejutkan kembali ke tinju profesional pada usia 38 tahun. Dia bertujuan menghasilkan uang untuk mendukung pusat pemuda dan upaya amal lainnya.

Prestasi Selanjutnya:

Gelaran Kelas Berat Kedua: Pada tahun 1994, pada usia 45 tahun, Foreman menjadi juara kelas berat tertua dalam sejarah dengan mengalahkan Michael Moorer.
Kewirausahaan: Foreman dikenal karena usaha bisnisnya yang sukses, terutama George Foreman Grill. Panggangan, sesuai dengan namanya, menjadi peralatan dapur yang umum dikenal karena kemampuannya memasak makanan dengan cepat dan dengan sedikit lemak.
Filantropi: Sepanjang hidupnya, Foreman telah terlibat dalam berbagai kegiatan amal, termasuk mendukung pusat pemuda dan mempromosikan pendidikan dan kewirausahaan.

George Foreman dikenang sebagai salah satu petinju kelas berat terhebat sepanjang masa. Kembalinya dan kesuksesannya yang luar biasa setelah pensiun awalnya membuatnya mendapatkan kekaguman yang luas. Dia dilantik ke dalam Hall of Fame Tinju Internasional pada tahun 2003.