The Three Little Javelinas (Ringkasan dan Review Novel)

"The Three Little Javelinas" adalah buku anak-anak yang ditulis oleh Susan Lowell. Ini adalah adaptasi barat daya dari dongeng klasik "The Three Little Pigs". Dalam penceritaan ulang ini, cerita berlatar di gurun Arizona dan menampilkan lembing, yang merupakan peccaries asli wilayah tersebut.

Sampul buku "The Three Little Javelinas"

Ringkasan Plot:

Dalam adaptasi ini, tiga lembing kecil, dua saudara laki-laki dan perempuan, berangkat mencari peruntungan. Mereka melakukan perjalanan melintasi gurun sampai jalan terbagi. Setiap lembing kemudian memilih jalur yang berbeda dan mereka melanjutkan perjalanannya secara terpisah. Lembing pertama itu malas. Dia tersapu badai debu dan mendarat di tumpukan tanaman tumbleweed. 

Dia memutuskan bahwa ini akan menjadi rumah yang bagus dan dia segera membangun rumah tumbleweed. Sayangnya, seekor anjing hutan yang licik melihat lembing dan memutuskan bahwa ia akan membuat makanan yang lezat. Anjing hutan itu terengah-engah dan menghempaskan rumah tumbleweed. Lembing ini lolos dan segera berlari mencari kakak atau adiknya. Anjing hutan mengikuti di belakangnya. 

Dia menemukan saudaranya dan bergabung dengannya di rumah tulang rusuk saguaro yang dia bangun. Anjing hutan itu juga menghancurkan rumah ini dan saudara-saudaranya berlari mencari saudara perempuan mereka. Mereka menemukannya di rumahnya yang terbuat dari batu bata adobe dan meminta untuk tinggal. Dia membiarkan mereka masuk dan mengunci pintu. 

Rumahnya yang kokoh tahan terhadap hembusan dan hembusan anjing hutan, tapi dia belum selesai. Anjing hutan itu mulai meluncur ke bawah pipa kompornya. Ini salah satu triknya. Lembing betina bijaksana dan cepat menyalakan api di tungku kayunya. Anjing hutan segera berteriak, keluar dari pipa cerobong asap, dan lari dalam kepulan asap. Dia tidak pernah mengganggu lembing lagi. Anjing hutan melolong di malam hari hingga saat ini mengingat sakitnya api kompor.

Ulasan:

Cerita ini menampilkan arketipe tradisional tentang kebaikan dan kejahatan. Lembing itu baik dan anjing hutan itu jahat. Anjing hutan adalah penipu dalam adaptasi ini. Hal ini penting karena mewakili budaya penduduk asli Amerika bagian barat daya. Kisah ini juga menunjukkan kecerdasan karakter perempuan lembing yang kuat. Dia cukup bijaksana dan pekerja keras untuk membangun rumah bata kokoh yang tahan lama. Plotnya sederhana dan melibatkan sebuah perjalanan, seperti yang dilakukan banyak cerita rakyat. Para lembing mencari kekayaan mereka dan bertemu dengan anjing hutan berbahaya di sepanjang jalan. Kisah ini penuh aksi terus-menerus, anjing hutan selalu mencari mangsa, dan menawarkan resolusi bahagia yang menarik rasa keadilan anak-anak muda. Lembing orang baik pada akhirnya menang.

Latarnya terjadi pada awal musim panas di sekitar Reservasi Tohono O'Odham, dekat Tucson, Arizona. Ada catatan tentang lokasinya di dalam buku setelah cerita selesai. Gambar-gambar di wilayah barat daya mungkin mengingatkan kita pada tempat mana pun di barat daya Amerika yang memiliki saguaros, anjing hutan, dan campuran penduduk asli Amerika, Meksiko, dan Amerika. Latarnya dibuat dengan cepat dan membantu mengatur suasana cerita. Ilustrasinya menyempurnakan tema barat daya. Para lembing mengenakan pakaian koboi tradisional seperti topi koboi dan sepatu bot, dan gurun yang terletak di sebelah pegunungan semakin menentukan latar bagi pembaca.

Temanya adalah kerja keras dan perencanaan membuahkan hasil. Temanya diceritakan melalui campuran motif budaya yang mewakili perpaduan budaya di barat daya Amerika Serikat. Misalnya, anjing hutan penipu dalam pengetahuan penduduk asli Amerika dicampur dengan rumah batako yang ditradisionalkan oleh orang-orang keturunan Meksiko. Perpaduan simbol-simbol budaya tersebut jelas dimaksudkan untuk merepresentasikan perpaduan budaya sesungguhnya yang terjadi di wilayah barat daya.

Kisah ini memiliki pembukaan yang diformalkan (pada suatu ketika), dan menyebutkan para lembing yang hidup bahagia selamanya di halaman terakhir. Ada banyak pengulangan dalam bahasa ketika anjing hutan dan lembing mengulangi seruan dan jawaban mereka. Hal ini memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berpartisipasi dalam penyampaian cerita secara lisan karena mereka dapat dengan cepat menangkap bagian refrainnya.

Berikut karakter utama dalam buku tersebut:

  • Tucson: Tucson adalah lembing kecil pertama. Dia membangun rumahnya dari tanaman tumbleweed, yang banyak terdapat di gurun tetapi tidak terlalu kokoh.
  • Nogales: Nogales adalah lembing kecil kedua. Dia membangun rumahnya dari kayu, berpikir itu lebih baik daripada tanaman tumbleweed tapi masih belum terlalu kuat.
  • Yuma: Yuma adalah lembing kecil ketiga. Dia adalah saudara kandung yang paling bijaksana dan membangun rumahnya dari batu bata adobe, yang kokoh dan tahan terhadap kondisi gurun yang keras.
  • The Big Bad Coyote: Tokoh antagonis dalam cerita ini, Big Bad Coyote adalah predator licik dan lapar yang berusaha menangkap dan memakan lembing kecil. Dia gigih dalam pengejarannya dan mencoba meledakkan rumah-rumah yang dibangun para lembing.
  • Ibu Javelina: Ibu Javelina muncul sebentar dalam cerita, menawarkan nasihatnya kepada ketiga anak lembing kecilnya tentang membangun rumah yang kuat dan aman untuk melindungi diri mereka dari Coyote Jahat Besar.

Karakter-karakter ini bersatu untuk menciptakan penceritaan kembali dongeng klasik yang menyenangkan dan lucu, dengan latar belakang gurun Arizona. Adaptasi Susan Lowell menggabungkan unsur-unsur budaya Barat Daya dan satwa liar, menjadikan "The Three Little Javelinas" sebagai tambahan yang unik dan disukai dalam literatur anak-anak.

Post a Comment for "The Three Little Javelinas (Ringkasan dan Review Novel)"