Drama

Novel

Society of the Snow 2023 (La sociedad de la nieve)

"La Sociedad de la Nieve" atau "Society of the Snow" merupakan sebuah film dramatis yang menggugah, disutradarai oleh J. A. Bayona, yang membawa penonton dalam perjalanan yang mendebarkan melalui kisah nyata keberanian dan ketahanan sekelompok pemain rugbi Uruguay. Berdasarkan buku dengan judul yang sama karya Pablo Vierci, film ini mengisahkan peristiwa tragis di tahun 1972 ketika Pesawat Angkatan Udara Uruguay 571 jatuh di pegunungan Andes.

Society of the Snow 2023

Pemeran utamanya terdiri dari aktor-aktor Uruguay dan Argentina, banyak di antaranya merupakan pendatang baru yang menampilkan bakat mereka secara memukau. Kehadiran mereka memberikan kedalaman emosional pada cerita yang memilukan ini.

Mengakhiri Festival Film Internasional Venesia ke-80 sebagai film penutup dengan slot Out of Competition, "Society of the Snow" telah mencuri perhatian dunia perfilman dengan penceritaan yang kuat dan penggambaran yang memukau. Perjalanan film ini memulai debut teatrikalnya di Uruguay pada 13 Desember 2023, diikuti oleh Spanyol pada 15 Desember 2023, dan Amerika Serikat pada 22 Desember 2023. Kemudian, film ini memperluas jangkauannya melalui platform streaming Netflix, yang dirilis pada 4 Januari 2024, sehingga memungkinkan penonton di seluruh dunia untuk menikmati keindahan dan kekuatan kisah yang terkandung di dalamnya.

Dengan penggabungan elemen dramatis, keberanian, dan ketahanan, "Society of the Snow" tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi penonton untuk mempertimbangkan kekuatan manusia dalam menghadapi tantangan terberat dalam kehidupan. Ini adalah kisah yang akan meninggalkan jejak yang mendalam dalam pikiran dan hati penontonnya, membangkitkan rasa salut dan penghargaan terhadap semangat manusia yang tak terkalahkan dalam menghadapi cobaan.

Plot

Pada tanggal 13 Oktober 1972, tragedi besar menghantam tim sepak bola rugbi Uruguay yang melakukan perjalanan menuju pertandingan di Santiago, Chili. Penerbangan 571 Angkatan Udara Uruguay yang mereka tumpangi jatuh ke gletser di pegunungan Andes, mengirimkan 45 penumpang ke dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian dan keputusasaan.

Dari 45 penumpang yang ada di dalam pesawat, hanya 29 yang mampu bertahan dari kecelakaan awal. Namun, pertempuran untuk kelangsungan hidup belum berakhir. Para penyintas harus menghadapi tantangan yang lebih besar lagi, dengan lebih banyak korban meninggal karena cedera, penyakit, dan serangan longsoran salju dalam minggu-minggu berikutnya.

Terperangkap di lingkungan yang tidak ramah dan sulit dijangkau di tengah-tengah pegunungan yang ganas, para penyintas dihadapkan pada pilihan yang mengerikan. Untuk bertahan hidup, mereka terpaksa mengambil langkah-langkah yang ekstrim, termasuk praktik kanibalisme terhadap korban yang sudah meninggal. Namun, di tengah-tengah keputusasaan tersebut, ada cahaya harapan yang muncul.

Para korban selamat menunjukkan keberanian dan ketahanan yang luar biasa. Mereka memanfaatkan kerja tim kooperatif yang mereka pelajari melalui olahraga rugby untuk saling mendukung satu sama lain. Selain itu, keyakinan spiritual mereka memberikan kekuatan ekstra untuk tetap bertahan dalam situasi yang paling mengerikan sekalipun.

Dengan semangat yang tersisa, mereka akhirnya berhasil melarikan diri dari pegunungan, menunjukkan bahwa manusia bisa saja berhasil jika bersatu dalam tujuan yang sama dan mengandalkan kekuatan bersama.

Kisah ini tidak hanya memperlihatkan sisi gelap manusia dalam situasi ekstrem, tetapi juga menggambarkan keajaiban solidaritas, keberanian, dan keyakinan yang dapat mendorong manusia melampaui batas yang mereka pikirkan. Tragedi Penerbangan 571 Angkatan Udara Uruguay adalah bukti nyata akan kekuatan manusia yang luar biasa ketika diuji dalam cobaan tragis.

Pemeran (sebagian kecil):

  • Enzo Vogrincic sebagai Numa Turcatti
  • Matías Ingat kembali sebagai Roberto Canessa
  • Agustín Pardella sebagai Nando Parrado
  • Tomas Wolf sebagai Gustavo Zerbino
  • Diego Vegezzi sebagai Marcelo Pérez del Castillo
  • Esteban Kukuriczka sebagai Adolfo "Fito" Strauch
  • Francisco Romero sebagai Daniel Fernández Strauch
  • Rafael Federman sebagai Eduardo Strauch

Ulasan

Kisah ini adalah drama bertahan hidup mencekam yang menceritakan kisah nyata yang mengerikan dari bencana penerbangan Andes tahun 1972. Terdampar di puncak yang tertutup salju setelah pesawat mereka jatuh, tim sepak bola rugby dan rekan-rekan mereka menghadapi tantangan yang tak terbayangkan saat mereka berjuang untuk bertahan hidup. Dengan hanya 16 dari 45 penumpang yang berhasil melewatinya, ketangguhan mereka dalam menghadapi kesulitan membuat cobaan berat ini mendapat julukan "Keajaiban di Andes".

Terdampar di tengah hamparan salju dan es yang terpencil, mereka tak hanya harus menghadapi suhu dingin ekstrem, berkurangnya persediaan makanan, namun juga ancaman longsoran salju yang terus-menerus. Meskipun keadaan mereka sangat buruk, mereka tetap bersatu, menunjukkan kasih sayang dan solidaritas yang luar biasa ketika mereka menghadapi kenyataan brutal dari situasi mereka. Dari menanggung suhu yang sangat dingin hingga bergulat dengan penderitaan karena kehilangan rekan, setiap momen penuh dengan keputusasaan dan ketidakpastian.

Ketika hari berganti minggu, ketegangan meningkat di antara mereka seiring dengan munculnya perbedaan pendapat mengenai tindakan terbaik. Ketidaksepakatan dan konflik muncul di tengah perjuangan putus asa untuk menemukan jalan keluar dari penjara es mereka. Meskipun ada secercah harapan, seperti penampakan pesawat dari jarak jauh, misi penyelamatan yang dirindukan tidak pernah terwujud, sehingga menambah rasa keterasingan dan keputusasaan mereka.

Ini adalah bukti pedih semangat gigih jiwa manusia dalam menghadapi kesulitan. Dengan tekad yang tak tergoyahkan dan harapan yang semakin menipis, para penyintas bertahan, menolak untuk menyerah pada kekuatan alam yang tanpa ampun. Kisah mereka berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan kekuatan jiwa manusia dan kemauan abadi untuk bertahan melawan segala rintangan.

Seluruh pemeran tampaknya memainkan peranan yang sangat fenomenal. Berbeda dengan penggambaran Hollywood yang sering kali mengarah ke karikatur, setiap karakter di sini memancarkan keaslian, membuat percakapan mereka yang tenang dan tekad bertahan hidup benar-benar dapat dipercaya.

Sutradara J. A. Bayona memilih keintiman daripada kemegahan, memprioritaskan pengembangan karakter daripada tontonan. Meskipun gambar pegunungan yang menakjubkan menghiasi film ini, namun gambar-gambar close-up benar-benar menangkap esensi karakter, menarik penonton ke dalam perjuangan dan kemenangan pribadi mereka.

Sinematografi Pedro Luque dengan ahli menangkap lanskap Andes yang megah namun berbahaya, menyiapkan panggung untuk kisah mengerikan tersebut. Dari pemandangan hingga momen intim, setiap frame dipenuhi dengan kedalaman visual dan emosi.

Melengkapi visualnya adalah musik menggugah ala Michael Giacchino, yang dengan terampil menggarisbawahi kondisi keras yang dihadapi oleh para karakter sekaligus memberikan film ini rasa humanisme yang penuh harapan. Menyeimbangkan sentimentalitas dengan pengekangan, musik Giacchino menambah kedalaman dan resonansi pada setiap adegan tanpa pernah merasa angkuh.

Post a Comment for "Society of the Snow 2023 (La sociedad de la nieve)"