And Then I Go 2017: Korban Bully Sekolah Berniat Balas Dendam

"And Then I Go" juga dikenal dengan judul Triggered, adalah film drama Amerika yang dirilis pada tahun 2017 dan disutradarai oleh Vincent Grashaw. Mengambil inspirasi dari novel Project X karya Jim Shepard tahun 2004, film ini menggali kehidupan karakternya dengan mendalam dan sensitif.

Poster film And Then I Go 2017 - oleh Wikipedia

Pemeran termasuk Melanie Lynskey, Justin Long, Arman Darbo, dan Sawyer Barth. Film ini mengeksplorasi tema-tema remaja, keterasingan, dan mencari identitas diri di dunia yang kompleks dan tak kenal ampun.

Seiring berjalannya cerita, pemirsa diajak memasuki kehidupan para karakternya, menyaksikan perjuangan dan kemenangan yang mereka hadapi. 

Plot

Film diawali dengan perkenalan Edwin yang diperankan Arman Darbo dan sahabatnya Flake yang diperankan Sawyer Barth. Edwin adalah anak yang sensitif dan sadar diri, sedangkan Flake lebih memberontak dan blak-blakan. Kedua anak laki-laki tersebut berjuang melawan tekanan masa remaja, termasuk perundungan di sekolah dan konflik di rumah.

Ketika intimidasi semakin intensif, Edwin menjadi semakin menarik diri dan terisolasi. Dia mulai mengungkapkan pemikiran tentang kekerasan dan balas dendam, yang membuat orang tua dan gurunya khawatir. Meskipun ada upaya untuk menghubunginya, Edwin merasa disalahpahami dan sendirian.

Sementara itu, perilaku Flake semakin tidak menentu, dan dia mendorong Edwin untuk mengambil tindakan drastis untuk melawan para penindas mereka. Kedua anak laki-laki itu menyusun rencana untuk membawa senjata ke sekolah dan menghadapi para bully.

Saat hari konfrontasi yang direncanakan semakin dekat, ketegangan meningkat antara orang tua Edwin dan otoritas sekolah. Ibu Edwin, diperankan oleh Melanie Lynskey, berusaha mati-matian untuk memahami putranya dan mencegah sebuah tragedi.

Pada hari yang direncanakan, Edwin dan Flake pergi ke sekolah dengan senjata tersembunyi di ransel mereka. Namun, rencana mereka terganggu ketika menemui konflik yang tidak terduga. Edwin terpaksa menghadapi konsekuensi tindakannya dan persahabatannya dengan Flake.

Pemeran:

  • Arman Darbo sebagai Edwin Hanratty
  • Sawyer Barth sebagai Roddy ("Flake")
  • Melanie Lynskey sebagai Janice Hanratty
  • Justin Long sebagai Tim Hanratty
  • Kannon Hicks sebagai Gus Hanratty
  • Melonie Diaz sebagai Nona Meier
  • Tony Hale sebagai Mr.Mosley
  • Carrie Preston sebagai Ms.Arnold

Pemirsa lebih banyak ditarik melalui kacamata Edwin, seorang pemuda cerdas namun sangat bermasalah yang diiperankan oleh Arman Darbo. Melalui sudut pandang Edwin, kita menyaksikan perjuangan masa remaja, mulai dari pengalaman terisolasi karena tidak cocok hingga penindasan tanpa henti yang dialaminya di sekolah.

Terlepas dari kecerdasan dan potensinya, Edwin mendapati dirinya terombang-ambing dalam sikap apatis dan putus asa, kesulitan untuk terhubung dengan orang-orang di sekitarnya. Orang tuanya, yang diperankan dengan autentik oleh Justin Long dan Melanie Lynskey, bergulat dengan rasa frustrasi dan kekurangan mereka sendiri saat berusaha memahami dan mendukung putra mereka yang bermasalah.

Ketika ketegangan meningkat dalam keluarganya, adik laki-laki Edwin menjadi pengingat yang menyentuh akan cinta dan hubungan yang masih terjalin di tengah kekacauan. Melalui interaksinya dengan saudara laki-lakinya, Edwin mengungkapkan sekilas kapasitas cinta dan kasih sayang, meskipun kegelapan mengancamnya di luar sana.

Perjalanan Edwin berubah secara tak terduga ketika ia menemukan minat pada kelas seni, ini adalah harapan di tengah kegelapan perjuangannya. Terlepas dari rasa frustrasi dan kesalahpahaman yang dihadapinya dari sebagian besar guru dan administrator sekolah, Edwin menemukan pelipur lara dan pengakuan dalam bidang kreativitas.

Guru seninya mengakui bakatnya dan menempatkannya dalam proyek seni kelompok bersama dua wanita yang menghargai keahliannya dan menyambutnya dengan tangan terbuka. Keramahan mereka dan pujian yang tulus perlahan-lahan mulai mencairkan keengganan Edwin, memungkinkan dia untuk terbuka dan merangkul rasa penerimaan dan memiliki yang ia temukan dalam kelompoknya.

Saat ia berkolaborasi dengan teman-teman barunya dalam proyek seni itu, Edwin merasakan rasa terhubung dan munculnya persahabatan yang ia rindukan namun sulit ia temukan. 

Persahabatan Edwin dengan Flake menjadi penyelamat sekaligus sumber konflik. Terlepas dari pengalaman mereka yang sama dalam penindasan, kecenderungan sosiopat dan perilaku sembrono Flake menimbulkan ancaman bagi ketenangan Edwin.

Ikatan mereka, yang terbentuk sejak masa kanak-kanak dan diperkuat oleh pengalaman bersama, memberikan Edwin rasa memiliki dan pengertian yang sulit ia temukan di tempat lain.

Namun, ketika perilaku Flake semakin tidak menentu dan berbahaya, Edwin terpaksa menghadapi aspek kelam dari persahabatan mereka. Meskipun dia menghargai hubungan yang mereka miliki, Edwin terpecah antara kesetiaannya kepada Flake dan ketidaknyamanannya sendiri terhadap jalan rusak yang tampaknya ingin dilakukan temannya.

Sutradara Vincent Grashaw menciptakan penyelidikan yang menggugah tentang masa remaja dan identitas mereka dengan tempo yang lambat. Meskipun durasinya relatif singkat yaitu 99 menit, film ini terkadang terasa berlarut-larut, dengan adegan-adegan tertentu yang mengulangi tema dan emosi yang sudah klise.

Namun, di tengah kondisi yang mondar-mandir itu, Arman Darbo jelas cemerlang. Penampilan Darbo menghadirkan keaslian karakter, menangkap kesedihan mendalam dan gejolak batin yang dihadapi Edwin setiap hari. Melalui Darbo, penonton mampu berempati dengan perjuangan Edwin dan merasakan beban kesepian dan keterasingannya.

Post a Comment for "And Then I Go 2017: Korban Bully Sekolah Berniat Balas Dendam"