Civil War 2024 Film Berlatar Perang Sipil dan Jurnalis Kontemporer di AS
Civil War adalah film berlatar belakang perang sipil modern di Amerika Serikat, disutradarai dan ditulis oleh Alex Garland. Rating R yang layak didapatnya, dan durasi 1 jam 49 menit ini berhasil melaju ke nomor teratas daftar tontonan di negaranya. Film ini diproduksi oleh A24 dan dirilis 12 April 2024 bersama pemeran bintang seperti Kirsten Dunst, Wagner Moura, Caile Spaeny dan lainnya.
Poster film Civil War 2024 - oleh A24 |
Karir Alex Garland terkenal sangat variatif, mulai dari karirnya sebagai novelis terkenal dengan karya-karya seperti "The Beach" hingga petualangannya di dunia pembuatan film. Berkolaborasi dengan sutradara terkenal Danny Boyle dalam proyek-proyek seperti "28 Days Later" dan "Sunshine", Garland dengan cepat memantapkan dirinya sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan di dunia perfilman.
Namun, transisinya ke dunia penyutradaraan yang benar-benar memperkuat reputasi Garland. Dengan film-film fiksi ilmiah yang cerdas seperti "Ex Machina" dan "Annihilation," ia mendapat pengakuan luas atas narasi dan pendekatan inovatifnya terhadap genre tersebut. Meskipun filmn "Men" menerima ulasan negatif, hal itu tidak mengurangi antisipasi seputar proyek berikutnya.
Karya terbaru Garland, Civil War, adalah film perang distopia yang mengeksplorasi kemungkinan mengerikan pecahnya Perang Saudara kedua di Amerika Serikat. Bertempat di periode yang mencerminkan masa kini, tema film ini terasa sangat relevan, terutama setelah pemilu AS yang penuh kontroversi. Dengan meningkatnya ketegangan dan kesenjangan sosial yang semakin dalam, Perang saudara sepertinya tak terelakkan atas kerapuhan demokrasi, polarisasi politik dan konsekuensi dari ekstremisme yang tidak terkendali.
Inti dari Civil War terdapat narasi mencekam dengan latar belakang konflik, saat pasukan sekutu semakin dekat ke ibu kota, dan Presiden yang diperankan oleh Nick Offerman, mati-matian mempertahankan kekuasaan. Di tengah kekacauan dan kekerasan yang melanda negara ini, fokus kita beralih ke sekelompok jurnalis yang bertekad untuk mengungkap kekejaman yang dilakukan oleh para loyalis Presiden.
Menjelajahi situasi penuh bahaya dan ketidakpastian, para jurnalis ini memulai misi berbahaya untuk mendokumentasikan realitas perang yang suram dan menghadapi Presiden sendiri. Ketika kekerasan meletus di seluruh negeri, setiap pertemuan dengan para pendukung Presiden menjadi konfrontasi yang berisiko tinggi, menguji tekad dan keberanian para jurnalis.
Dengan latar belakang negara yang berada di ambang kehancuran, Civil War mengeksplorasi kekuatan jurnalisme dalam menghadapi tirani, ketika ketegangan meningkat dan nasib bangsa berada di ujung tanduk.
Kita dibawa pada perjalanan memukau melintasi lanskap negara yang sedang bergejolak, melalui sudut pandang beragam kelompok yang dipimpin oleh Lee, yang diperankan oleh Kirsten Dunst. Di samping Lee ada Joel, yang diperankan oleh Wagner Moura, dan Jessie, yang diperankan oleh Cailee Spaeny.
Perjalanan mereka menjadi petualangan mengerikan melintasi negara yang dilanda kekacauan dan kekerasan, saat mereka menjelajah dari tempat berlindung yang relatif aman menuju jantung pertempuran. Mendampingi mereka adalah jurnalis veteran Sammy, yang diperankan oleh Stephen McKinley Henderson, yang kebijaksanaan dan pengalamannya menawarkan perspektif berbeda mengenai peran jurnalis di masa konflik.
Saat mereka melakukan perjalanan lebih jauh ke tengah kelamnya konflik, ketegangan meningkat antara Lee dan Jessie, dimana Lee sangat melindungi Jessie dan bertekad untuk melindunginya dari kejamnya perang yang sedang berlangsung.
Civil War menawarkan perspektif yang cukup segar mengenai peran jurnalis di masa konflik, menyoroti pentingnya kebebasan pers dan kewajiban untuk menyajikan pandangan yang seimbang dari kedua sisi. Walaupun film ini memilih untuk tidak menyelidiki secara mendalam penyebab atau ideologi politik yang mendorong konflik tersebut, film ini malah menempatkan fokusnya pada para jurnalis yang ditugaskan untuk mendokumentasikan apa yang terjadi. Pendekatan ini mungkin membuat sebagian pemirsa menginginkan lebih banyak konteks, namun memungkinkan mengisi kekosongan tersebut dengan imajinasi mereka sendiri.
Yang paling menonjol dari Civil War adalah eksplorasi dilema etika yang dihadapi jurnalis di tengah perang, ketika mereka berusaha untuk tetap obyektif dan tidak memihak sambil menjadi saksi atas kekejaman yang tak terkatakan. Ini adalah suatu hal yang baru dan berbeda dari drama perang konvensional.
Namun, meskipun dengan anggaran yang besar, yakni katanya $50 juta dan merupakan anggaran terbesar bagi A24, babak akhir film ini mungkin terasa berlebihan dan kurang kohesi naratifnya.
Seluk-beluk konflik yang berlangsung dibiarkan kabur, sehingga pemirsa menafsirkan peristiwa tersebut melalui kacamata mereka sendiri. Meskipun California dan Texas digambarkan sebagai sekutu, film ini menahan diri untuk tidak menggali kecenderungan politik di wilayah tersebut, mungkin untuk menghindari memihak salah satu pihak dibandingkan pihak lain. Dimana California dominan demokrat dan Texas adalah republik.
Menariknya, new people's army yang disebutkan dalam promosi, tidak hadir dalam film itu sendiri, sehingga membuat penonton berspekulasi tentang peran mereka dalam konflik tersebut. Demikian pula, kesetiaan Florida masih ambigu, sehingga menambah kebingungan seputar faksi-faksi yang terlibat dalam perang tersebut.
Di tengah ambigu ini, fokusnya tetap pada jurnalis yang menangkap kekacauan dari berbagai sudut pandang, sehingga mengaburkan batas antara pihak-pihak yang bertikai. Pilihan yang disengaja ini menambah kompleksitas narasi, mengundang pemirsa untuk mempertimbangkan kebenaran secara subjektif dan peran media dalam membentuk persepsi publik.
Post a Comment for "Civil War 2024 Film Berlatar Perang Sipil dan Jurnalis Kontemporer di AS"