Ulasan Film: The Kashmir Files 2022
"The Kashmir Files" adalah film drama India berbahasa Hindi tahun 2022 yang disutradarai oleh Vivek Agnihotri. Dengan alur cerita fiksi pada intinya, film ini menyelidiki eksodus tragis umat Hindu Kashmir dari Kashmir yang dikelola India pada tahun 1990. Film ini menampilkan peristiwa-peristiwa menjelang eksodus tersebut yang bertujuan untuk menjelaskan kisah seputar babak kelam dalam sejarah penindasan terhadap umat Hindu di Kashmir. Film ini rilis 11 Maret 2022.
The Kashmir Files 2022 - gambar wikipedia |
Inti narasinya adalah pernyataan bahwa eksodus Kashmir bukan sekedar migrasi paksa namun merupakan tindakan kekerasan yang sistematis dan disengaja terhadap suatu komunitas. Film ini menentang gagasan konspirasi yang menunjukkan bahwa fakta dan laporan penting sengaja disembunyikan untuk memutarbalikkan narasi sebenarnya dari peristiwa tersebut.
Meskipun beberapa pakar mungkin menentang penggambaran eksodus tersebut sebagai genosida, film ini berupaya untuk menantang narasi itu dan mendorong penonton untuk mempertanyakan apa yang sudah ada. Sebagai eksplorasi sinematik dari subjek yang kompleks dan emosional, The Kashmir Files mengajak pemirsa untuk terlibat dengan nuansa sejarah dan menghadapi kebenaran yang tidak menyenangkan.
Plot
The Kashmir Files berpusat pada mahasiswa Hindu Kashmir yang dipendam dari kenyataan pahit seputar kematian orang tuanya. Dibesarkan oleh kakeknya yang diasingkan, siswa tersebut tumbuh dengan pemahaman terbatas tentang keadaan yang menyebabkan kematian tragis orang tuanya. Namun, setelah kakeknya meninggal, siswa tersebut terpaksa mengungkap kebenaran di balik nasib keluarganya.
Didorong oleh tekad baru, siswa tersebut memulai upaya untuk mengungkap fakta seputar kematian orang tuanya. Dengan alur ceritanya terungkap, narasinya berganti-ganti antara penyelidikan siswa saat ini di tahun 2020 dan peristiwa penuh gejolak yang terjadi tiga puluh tahun sebelumnya, selama masa cobaan dan kesengsaraan keluarganya.
Melalui struktur garis waktu ganda, film ini menawarkan perspektif beragam tentang eksodus umat Hindu Kashmir dan peristiwa-peristiwa yang mengarah ke sana. Saat siswa tersebut menggali lebih dalam sejarah keluarganya, dia menghadapi kebenaran yang menyakitkan dan rahasia yang telah lama terkubur yang melanda komunitasnya.
Dia dipaksa untuk menghadapi persepsi dan biasnya sendiri, yang pada akhirnya mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pengorbanan yang dilakukan oleh orang-orang sebelum dia.
Meninjau The Kashmir Files adalah sebuah tantangan tersendiri, karena melampaui gagasan tentang skenario film, namun lebih sebagai berkas kasus yang mendokumentasikan suatu babak dalam sejarah. Meskipun mungkin tidak sesuai dengan standar hiburan konvensional, film ini memiliki tujuan penting dalam menyoroti Pandit Kashmir.
Sebagai sebuah narasi, film ini berhasil merangkum peristiwa yang digambarkannya. Melalui penceritaan yang cermat dan pengembangan karakter yang menarik, film ini secara efektif menyampaikan besarnya tragedi tersebut dan dampak yang ditimbulkannya terhadap generasi Pandit Kashmir. Dengan menggabungkan garis waktu masa lalu dan masa kini, film ini memberikan gambaran komprehensif mengenai kekejaman yang dilakukan dan dinamika sosio-politik kompleks yang terjadi.
Namun, sebagai pengalaman sinematik murni, film ini terkadang terputus-putus karena masalah teknis. Meskipun pokok bahasannya sangat kuat, aspek-aspek tertentu dalam pembuatan film, seperti tempo dan biaya produksi, mungkin masih menyisakan sesuatu yang kurang. Selain itu, ketergantungan yang besar pada adegan eksposisi dan dialog bisa mengurangi pengalaman secara keseluruhan.
Film ini menavigasi berbagai periode waktu dalam narasinya, memastikan bahwa pemirsa tetap terlibat dan mengetahui kronologi peristiwa dengan jelas. Terlepas dari kompleksnya alur cerita, rangkaian narasi film yang kohesif memastikan bahwa penonton tidak bingung dengan pergeseran waktu, sehingga memungkinkan untuk menonton dengan lancar.
Dalam hal akting, penampilan dalam film ini sangat dipuji, dengan para pemainnya memberikan gambaran yang menarik dari karakter mereka masing-masing. Namun, ada kalanya beberapa tambahan memberikan performa biasa-biasa saja, yang mungkin sedikit mengurangi dampak dari adegan tertentu.
Salah satu penampilan menonjol dalam film ini dibawakan oleh Mithun Da, yang penggambarannya kuat sekaligus pedih. Sebagai saksi langsung atas kekejaman terhadap komunitas Pandit Kashmir dan kelambanan pemerintah selanjutnya, Mithun Da membawa kedalaman dan keaslian perannya.
Darshan Kumaar memerankan seorang mahasiswa universitas Nehru, seorang karkater pemberontak zaman baru yang menganjurkan untuk meninggalkan masa lalu dan melanjutkan hidup dengan sikap memaafkan dan melupakan. Namun, seiring berjalannya cerita, menjadi jelas bahwa karakternya tidak menyadari kenyataan pahit seputar peristiwa di masa lalu. Kinerja Kumaar dalam perannya cukup baik, menunjukkan kepercayaan dan ketulusan, meski mungkin tidak terlalu inovatif.
Sementara itu, Pallavi Joshi menampilkan karakter menawan sebagai tipikal profesor di universitas tersebut, yang memperjuangkan kebebasan Kashmir dan mempengaruhi murid-muridnya untuk menjadi aktivis. Penggambarannya sebagai profesor liberal stereotip begitu meyakinkan sehingga mengaburkan batas antara aktor dan karakternya.
Lagi-lagi, bahwa film tersebut lebih dari sekedar film tontonan, namun lebih kepada sebuah bagian dari apa yang ingin mereka perlihatkan tentang sesuatu yang terjadi di Kashmir di masa lalu. Peristiwa tragis yang terjadi di negara mereka yang tak pernah dibicarakan, bahkan disebutkan.
Sebagai penutup, apakah fim ini sebuah propaganda? atau narasi yang dikumpulkannya malah menjadi sebuah provokasi yang bisa membangkitkan sentimen di komunitas lebih luas? Yang jelas, negara tetangga dengan penduduk multikultural seperti Singapura melarang pemutara film tersebut di negaranya.
Post a Comment for "Ulasan Film: The Kashmir Files 2022"