"Late Night with the Devil" adalah film horor supernatural yang menggali suasana tergelap dari hal-hal yang tidak diketahui. Dibuat oleh duo berbakat Cameron dan Colin Cairnes, kisah mencekam ini terungkap melalui lensa rekaman (found footage) dengan prolog dokumenter yang menyiapkan panggung untuk malam Halloween yang tak terlupakan pada tahun 1977. Late Night with the Devil dirilis di Amerika Serikat pada 22 Maret 2024, oleh IFC Films.
Inti cerita adalah Jack Delroy, pembawa acara bincang-bincang dengan ambisi setinggi langit. Diperankan oleh David Dastmalchian, Jack melihat peluang untuk meroketkan peringkatnya ketika dia mengundang seorang gadis yang konon kerasukan ke acaranya. Tanpa dia sadari, dia akan mengeluarkan kekuatan melebihi mimpi buruk terliarnya.
Saat malam tiba dan kamera berputar, pemirsa ditarik ke dalam dunia teror dan ketegangan, di mana kenyataan kabur karena hal-hal gaib. Laura Gordon memberikan penampilan yang menghantui sebagai gadis yang kerasukan, karakternya membuat para pecinta horor pun merinding.
Bergabung dengan pemain utama termasuk Ian Bliss, Fayssal Bazzi, Ingrid Torelli, Rhys Auteri, Georgina Haig, dan Josh Quong Tart. Setiap aktor menghidupkan karakternya dengan keaslian yang mengerikan, membenamkan pemirsa dalam dunia di mana batas antara yang hidup dan yang mati menjadi tidak bisa dikenali lagi.
Dengan pendekatan inovatif dalam bercerita dan komitmen tanpa henti terhadap ketakutan, Late Night with the Devil adalah tontonan wajib bagi penggemar horor di mana pun.
Pemeran:
- David Dastmalchian as Jack Delroy
- Laura Gordon as Dr. June Ross-Mitchell
- Ian Bliss as Carmichael the Conjurer
- Fayssal Bazzi as Christou, a psychic
- Ingrid Torelli as Lilly D'Abo
- Rhys Auteri as Gus McConnell
- Nicole Chapman as Cleo James
Narasi pembuka Late Night with the Devil memberikan nada yang menawan untuk film tersebut, langsung menarik penonton ke dalam suasananya yang menakutkan. Melalui perpaduan antara misteri menyeramkan dan pengisahan cerita bergaya dokumenter, narasinya memberikan ringkasan singkat namun menarik tentang Jack Delroy, yang diperankan oleh David Dastmalchian. Daripada menghabiskan banyak waktu untuk membangun karakternya, narasinya dengan cerdik menarik minat penonton, membuat mereka bersemangat untuk mempelajari lebih lanjut tentang sosok misterius ini.
Selain itu, narasinya dengan ahli mengatur panggung untuk peristiwa yang sedang berlangsung, mengisyaratkan kengerian yang akan terjadi selama episode Halloween yang naas dalam acara bincang-bincang larut malam ini. Saat episode dimulai, pemirsa dibawa kembali ke tahun 1970-an, membenamkan mereka dalam suasana otentik pada era tersebut. Format acara bincang-bincangnya terasa sangat realistis, seolah-olah kita menyaksikannya dari siaran langsung di rumah kita sendiri.
Secara keseluruhan, perpaduan antara narasi, estetika autentik tahun 70-an, dan penceritaan yang menarik menjadikan Late Night with the Devil sebagai tontonan yang menarik.
Penampilan David Dastmalchian sangat memukai dengan karakter sebagai pembawa acara talk show tengah malam di era tahun 70-an, termasuk para pemeran lainnya menyumbangkan chemistry yang sama untuk keberhasilan film ini.
Meskipun Late Night with the Devil unggul dalam mengatur nada yang mencekam dan membuat pemirsa tenggelam dalam atmosfernya yang menakutkan, namun akhirnya tersendat di bagian akhir. Meskipun ada penumpukan yang cermat di sepanjang film, kesimpulannya terasa terburu-buru dan gagal memberikan hasil yang memuaskan. Durasi film ini bisa saja diperpanjang untuk memungkinkan eksplorasi resolusi cerita yang lebih menyeluruh.
Bagian akhir mungkin membuat sebagian penonton merasa bingung atau kecewa, karena menyimpang dari elemen horor yang awalnya ada. Sebaliknya, film ini mengalihkan fokusnya ke tema yang mungkin tidak begitu disukai oleh penonton yang mengharapkan pengalaman horor yang lebih tradisional.
Selain itu, karakter Lily, yang awalnya menjanjikan sebagai tokoh sentral teror, kurang dimanfaatkan di babak terakhir film tersebut. Keputusan untuk menurunkan perannya demi mengeksplorasi tema yang lebih luas mengurangi dampak film secara keseluruhan.
Selain itu, adegan-adegan tertentu yang menampilkan efek-efek khusus kuno mengurangi upaya-upaya awal film tersebut untuk menciptakan rasa takut dan ketegangan. Momen-momen ini mungkin terasa tidak pada tempatnya dan melemahkan ketegangan yang telah ditanamkan dengan cermat sepanjang film.
Secara keseluruhan, meskipun Late Night with the Devil memiliki kekuatan dalam atmosfer dan penceritaan, akhir ceritanya tidak memenuhi ekspektasi. Dengan durasi yang lebih lama dan eksplorasi karakter serta tema yang lebih terfokus, film ini bisa saja mencapai kesimpulan yang lebih memuaskan dan dapat diterima oleh penonton secara lebih mendalam.
Post a Comment for "Ulasan Film: Late Night with the Devil 2023 David Dastmalchian"