Ulasan Film: Uri: The Surgical Strike 2019

"Uri: The Surgical Strike" adalah film aksi militer berbahasa Hindi India tahun 2019 yang menandai debut sutradara Aditya Dhar dan diproduksi oleh Ronnie Screwvala di bawah bendera RSVP Movies. Berdasarkan peristiwa nyata, film ini menawarkan kisah tentang pembalasan terhadap serangan Uri tahun 2016, sebuah momen penting dalam sejarah India. Dirilis 11 Januari 2019.

The Surgical Strike 2019 - RSVP Movies

Dibintang oleh Vicky Kaushal dalam peran Mayor Vihaan Shergill, bersama dengan pemain papan atas termasuk Yami Gautam, Paresh Rawal, Kirti Kulhari, dan Mohit Raina, film ini menyelidiki tindakan berani Mayor Vihaan Shergill, seorang anggota dari unit Para (Pasukan Khusus), yang memainkan peran penting dalam peristiwa yang terjadi.

Sinopsis

Film ini dibagi dalam lima bagian yang dengan cermat menceritakan peristiwa seputar serangan yang dilakukan oleh militer India terhadap tersangka militan di Kashmir yang diduduki Pakistan. Setiap bab menggali detail rumit dari 11 hari penuh gejolak selama operasi berlangsung, menawarkan narasi keberanian dan tekad yang memukau.

Pemirsa didorong ke dalam inti aksi pasukan khusus tentara India yang memulai misi rahasia untuk membalas dendam kehilangan tragis rekan mereka di sebuah pangkalan yang diserang oleh kelompok militan. Dengan perencanaan yang cermat, para prajurit melalui medan berbahaya dan tantangan berat untuk melaksanakan misi mereka.

Film ini menampilkan emosional para prajurit saat mereka menghadapi musuh secara langsung. Melalui rangkaian aksi yang mendebarkan dan momen persahabatan yang mengharukan, film ini memberikan penghormatan atas keberanian dan pengorbanan mereka yang mengabdi pada negaranya dengan dedikasi dan mempertaruhkan nyawa mereka untuk menjaga kedaulatan dan keamanan tanah air mereka.

Jadi, film ini didasarkan pada peristiwa sebenarnya dari serangan bedah yang dilakukan oleh Angkatan Darat India terhadap landasan peluncuran militan di Kashmir yang diduduki Pakistan (PoK) setelah serangan Uri pada tahun 2016. Serangan terhadap pangkalan Angkatan Darat India di Uri oleh militan mengakibatkan kematian 19 tentara India, mendorong India untuk membalas dengan serangan bedah.

Film ini dibintangi oleh Vicky Kaushal sebagai pemeran utama Mayor Vihaan Singh Shergill, seorang perwira Angkatan Darat India yang memainkan peran penting dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan bedah. Narasi film ini mengikuti peristiwa-peristiwa menjelang serangan bedah, termasuk proses perencanaan, tantangan yang dihadapi Angkatan Darat India, dan pelaksanaan misi.

Uri: The Surgical Strike mendapat pujian luas karena penggambaran peristiwa yang realistis dan semangat patriotiknya. Dipuji karena penampilan, arahan, urutan aksi, dan skenarionya. Film ini sukses secara komersial di box office, menjadi salah satu film India dengan pendapatan tertinggi pada tahun 2019.

Vicky Kaushal memberikan penampilan yang menonjol sebagai Mayor Vihaan. Karakternya sebagai seorang perwira militer sangat sempurna, dengan penampilan dan sikapnya yang menangkap esensi karakternya. Penyampaian dialog Kaushal telah menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak film debutnya, dan ekspresi bernuansa serta pengaturan waktu yang tepat meningkatkan penampilannya ke tingkat yang lebih tinggi. Dia memimpin dengan percaya diri, menarik pemirsa ke dalam perjalanan Mayor Vihaan.

Mohit Raina memberikan penampilan luar biasa dalam perannya. Karakter yang dibawanya bergema secara emosional, dan kematian karakternya yang terlalu dini menimbulkan reaksi keras dari sebagian pemirsa. Dan ketidakhadirannya di paruh kedua film ini cukup terasa.

Yami Gautam dan Kirti Kulhari, meskipun memiliki waktu tayang yang lebih sedikit, memberikan penampilan yang terpuji dalam peran mereka masing-masing. Meskipun peluangnya terbatas, mereka menghadirkan kedalaman dan nuansa pada karakternya.

Penggambaran Ajit Doval oleh Paresh Rawal patut diberi tepuk tangan, menangkap esensi karakter dengan kemahiran dan keaslianya masing-masing. Demikian pula, penggambaran Modi oleh Rajit Kapoor patut dipuji, memberikan karakter tersebut dengan gravitasi dan kehadiran yang dituntutnya.

Uri: The Surgical Strike juga unggul dalam sinematografinya berkat tangan handal Mitesh Mirchandani. Karyanya di belakang kamera sungguh luar biasa, dengan setiap bidikan dibuat dengan cermat untuk menangkap intensitas dan emosi cerita. Film ini merupakan bukti dedikasi dan keterampilan Mirchandani, saat ia menghadapi tantangan pembuatan film di lingkungan yang menuntut kemahiran.

Pengeditan yang dilakukan oleh Shivkumar Panicker juga patut mendapat pujian, karena film ini dengan mulus merangkai narasinya tanpa ada momen yang berlebihan atau yang tidak perlu. Cepat, membuat penonton tetap terlibat dari awal hingga akhir, dan transisi antar adegan terjadi dengan mulus. Perjalanan film ini dieksekusi dengan sangat baik sehingga penonton mungkin tidak menyadari kapan ada jeda.

Selain itu, film ini dipuji karena pendekatannya yang terfokus pada penceritaan. Daripada melemahkan narasi dengan subplot atau gangguan yang tidak diperlukan, film ini tetap teguh dalam eksplorasi serangan Surgical Strike, memungkinkan tema sentral untuk mendorong alur cerita ke depan. Fokus tunggal ini meningkatkan dampak film, memungkinkan pemirsa untuk sepenuhnya membenamkan diri dalam cerita dan karakternya.

Adegan prolog yang menggambarkan respons serdadu India terhadap sebuah serangan ke warganya, yang membangkitkan rasa patriotisme dan kebanggaan yang kuat di kalangan pemirsa. Film ini sangat bergema di kalangan penonton India, memicu luapan emosi dan menimbulkan tepuk tangan antusias serta nyanyian "Jai Hind" di bioskop dinegara itu. Adalah hal yang menggembirakan ketika menyaksikan hubungan yang kuat antara penonton dan film yang ditontonnya, yang mencerminkan daya tarik universal dan relevansi narasinya.

Uri: The Surgical Strike membangkitkan beragam emosi dari pemirsa. Dari momen penuh air mata hingga ledakan rasa bangga saat menjalani operasi, film ini memberikan dampak yang mendalam bagi penontonnya.

Penggambaran serangan dalam film ini berfungsi sebagai pesan tegas melawan terorisme, tanpa ada menunjukkan kebencian terhadap Pakistan sebagai sebuah bangsa. Sebaliknya, pemerintah mengambil sikap tegas dan tanpa kompromi terhadap terorisme dan pelakunya, tanpa memandang asal usulnya. Sikap yang sungguh-sungguh ini diterima oleh para penonton, mencerminkan keinginan massa akan keadilan dan keamanan.