Brigham Young: Pioneer Prophet (John G. Turner): Perintis dan Pemimpin Mormon Berkembang
"Brigham Young: Pioneer Prophet" adalah biografi Brigham Young yang ditulis oleh John G. Turner dan diterbitkan pada tahun 2012. John G. Turner memberikan laporan komprehensif dan menarik mengenai kehidupan Brigham Young, presiden kedua Gereja Latter-Day Saints: LDS.
Sampul Brigham Young: Pioneer Prophet (John G. Turner) |
Biografinya mengeksplorasi masa kecil Young, perpindahannya ke aliran Mormonisme, kepemimpinannya selama eksodus Mormon ke Lembah Salt Lake, dan perannya selanjutnya dalam mendirikan kerajaan Mormon di Barat.
Turner menyelidiki kepribadian Young yang kompleks, menggambarkannya sebagai pemimpin visioner, politisi yang cerdas, dan pria berkeluarga yang berbakti. Buku ini mengkaji upaya Young membangun komunitas yang berkembang di lingkungan gurun yang keras di Utah, perjuangannya dengan pemerintah federal mengenai isu-isu seperti poligami dan kebebasan beragama.
- Judul: Brigham Young: Nabi Pionir
- Penulis: John G. Turner
- Halaman: 512 halaman
- Diterbitkan: 20 September 2012 oleh Harvard University Press
- ISBN: 9780674049673 (ISBN10: 0674049675)
- Bahasa: Bahasa Inggris
- Karakter: Brigham Young
Sinopsis
Brigham Young: Pioneer Prophet menawarkan gambaran yang jelas dan seimbang tentang Brigham Young, seorang tokoh terkemuka dalam sejarah agama dan politik Amerika. Lahir dalam kemiskinan di New York, kehidupan Young diubah oleh perjumpaannya dengan kepercayaan Mormon. Turner menelusuri perjalanan Young dari seorang pengrajin kasar hingga menjadi pemimpin karismatik yang memainkan peran penting dalam perluasan Mormonisme di seluruh Amerika Serikat dan sekitarnya.
Melalui penelitian dan analisis yang cermat, Turner menghilangkan mitos dan kesalahpahaman yang menyelimuti kehidupan Young, menghadirkan potret pria di balik legenda yang bernuansa dan terwujud sepenuhnya. Dia mengeksplorasi kemampuan luar biasa Young dalam menarik orang-orang yang berpindah agama ke Mormonisme, pengalamannya melakukan perjalanan melintasi Amerika Serikat dan Inggris untuk menyebarkan iman, dan praktiknya yang tidak lazim dalam menikahi banyak istri.
Intinya adalah visi Young untuk mengubah gurun tandus di Utah menjadi komunitas berkembang yang mewujudkan cita-citanya tentang Kerajaan Tuhan di Bumi. Turner dengan jelas menggambarkan kepemimpinan Young selama eksodus Mormon ke Lembah Salt Lake dan upayanya untuk membangun masyarakat yang makmur dan mandiri di wilayah Barat Amerika.
Kepemimpinan Brigham Young di LDS setelah pembunuhan Joseph Smith pada tahun 1844 menandai momen penting dalam sejarah Mormon. Sebagai penerus Smith, Young mengambil alih kepemimpinan gereja dan memimpin para jemaatnya dalam migrasi ke arah barat untuk menghindari penganiayaan dan membangun rumah baru di Pegunungan Rocky.
Di Utah, Young berupaya menciptakan masyarakat yang mencerminkan visinya tentang Sion zaman modern, dengan mengambil inspirasi dari para leluhur, hakim, dan nabi Israel kuno. Ia menerapkan sistem pemerintahan yang menggabungkan unsur otoritas agama dengan administrasi praktis, memposisikan dirinya sebagai pemimpin spiritual dan tokoh politik.
Gaya kepemimpinan Young dicirikan oleh karisma dan otoritas, yang membuatnya mendapatkan loyalitas dan kekaguman dari para pengikutnya. Namun, kecenderungan otokratis dan ambisi teokratisnya juga memicu kritik dan pertentangan dari mereka yang memandangnya sebagai diktator.
Bagi para pengikutnya, Young dipandang sebagai pelindung yang sangat diperlukan yang membimbing mereka melewati kesulitan. Namun, di mata lawan-lawannya, ia dianggap sebagai tokoh berbahaya dan pengkhianat yang berupaya mendirikan negara teokratis yang mengancam prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan beragama.
Young dengan gigih membela praktik pernikahan jamak, yang menjadi prinsip utama teologi Mormon selama masa jabatannya. Selain itu, ia menerapkan kebijakan yang memberi batas tempat orang Afrika-Amerika di dalam gereja, yang mencerminkan sikap rasial yang lazim di Amerika pada abad ke-19.
Gereja OSZA, di bawah kepemimpinan Young, juga bentrok dengan otoritas federal, terutama selama Perang Utah tahun 1857-1858, ketika ketegangan antara Mormon dan pemerintah AS meningkat menjadi konflik bersenjata. Penentangan Young terhadap otoritas federal dan upayanya untuk menghalangi penuntutan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas Pembantaian Mountain Meadows semakin memicu kontroversi dan kritik.
Namun, Turner juga menyoroti pencapaian dan kontribusi Young yang luar biasa terhadap Mormonisme dan Amerika Barat. Keyakinan dan kegigihan Young mengilhami puluhan ribu penganut Mormon untuk bergabung dalam migrasi ke arah barat, mengubah hutan belantara Utah yang tandus menjadi komunitas yang berkembang dan sejahtera.
Selain itu, kepemimpinan Young mengilhami kehidupan sehari-hari umat Mormon dengan rasa tujuan suci dan solidaritas komunal, menumbuhkan rasa identitas dan rasa memiliki yang kuat di antara para pengikutnya.
Secara keseluruhan, Turner menampilkan Brigham Young sebagai sosok yang kompleks dan kontradiktif, yang komitmennya terhadap imannya meninggalkan jejak yang mendalam pada Gereja LDS dan American Mountain West.
Beberapa karakter yang terlibat dalam buku ini:
Brigham Young: Tokoh sentral dalam buku, Brigham Young adalah presiden kedua Gereja LDS dan memimpin para pionir Mormon untuk menetap di Lembah Salt Lake, tempat dia mendirikan kota Salt Lake City. Turner mengeksplorasi kepribadian Young yang kompleks, gaya kepemimpinan, dan pengaruhnya terhadap Mormonisme dan sejarah Barat Amerika.
Joseph Smith: Pendiri gerakan Latter Day Saint, Joseph Smith memainkan peran penting dalam membentuk keyakinan keagamaan dan lintasan kepemimpinan Brigham Young. Turner meneliti hubungan antara Smith dan Young, serta peristiwa-peristiwa yang mengarah pada kematian Smith dan asumsi kepemimpinan Young selanjutnya dalam komunitas Mormon.
Emma Smith: Istri Joseph Smith, Emma, adalah tokoh penting lainnya dalam kehidupan Young. Turner mengeksplorasi hubungan Emma dengan Brigham Young dan tantangan yang dia hadapi setelah kematian suaminya, khususnya dalam konteks transisi kepemimpinan dalam Gereja OSZA.
John Taylor: Rekan dekat Brigham Young, John Taylor adalah pemimpin terkemuka di Gereja LDS dan akhirnya menggantikan Young sebagai presidennya. Turner mengkaji peran Taylor dalam mendukung kepemimpinan Young dan tantangan yang dia hadapi selama masa kepresidenannya.
Wilford Woodruff: Tokoh berpengaruh lainnya dalam sejarah Mormon, Wilford Woodruff adalah anggota Kuorum Dua Belas Rasul dan kemudian menjabat sebagai presiden keempat Gereja OSZA. Turner mengeksplorasi hubungan Woodruff dengan Brigham Young dan kontribusinya pada gerakan pionir Mormon.
Post a Comment for "Brigham Young: Pioneer Prophet (John G. Turner): Perintis dan Pemimpin Mormon Berkembang"