Hingga kini Street Fighter telah memiliki dua adaptasi live-action sebelumnya: film tahun 1994 yang menampilkan Jean-Claude Van Damme dan Raul Julia, dan film tahun 2009 berjudul Street Fighter: The Legend of Chun-Li. Kedua film tersebut mendapat ulasan yang buruk, tetapi versi tahun 1994 mendapatkan banyak pengikut karena pesonanya yang justru "sangat buruk, itu bagus".
|
Gambar game street fighter 4 Gouken - oleh flickr |
Sebaliknya, film anime Street Fighter II tahun 1994 dirayakan sebagai salah satu adaptasi game-ke-film awal terbaik, yang telah teruji oleh waktu. Dengan tren film video game dan adaptasi layar kaca yang sukses saat ini, ada harapan bahwa film baru Street Fighter nantinya dapat memanfaatkan momentum ini dan menghasilkan kesuksesan.
Sutradara asal Australia, Danny and Michael Philippou lebih memilih mengerjakan film lain berjudul "Bring Her Back", dan dipastikan telah meninggalkan proyek tersebut lebih dari setahun, dan hal itu mendorong Legendary Pictures bersama Capcom mencari sutradara baru untuk meneruskan produksi film ini.
Meskipun konflik penjadwalan disebut-sebut sebagai sebagian alasan kepergian Philippous dari proyek 'Street Fighter', mungkin ada faktor yang lebih dalam dan rumit yang berperan. Sejarah mengadaptasi franchise video game ikonik ini ke layar lebar diwarnai dengan kemunduran. Kedua upaya sebelumnya, terlepas dari ambisi besar mereka, gagal secara kritis dan komersial. Namun, perlu dicatat bahwa film pertama yang diangkat oleh Jean-Claude Van Damme akhirnya mendapatkan banyak pengikut, mengisyaratkan potensi daya tarik dari adaptasi yang dilaksanakan dengan baik.
Mengadaptasi 'Street Fighter' menjadi film bukanlah usaha kecil. Tidak seperti banyak game berbasis narasi, 'Street Fighter' tidak memiliki alur cerita kohesif yang dapat diterjemahkan dengan mulus ke dalam film. Inti dari game ini terletak pada dinamika pertarungan satu lawan satu yang intens—pengalaman interaktif dan mendebarkan yang menghadirkan tantangan unik ketika ditata ulang untuk penonton.
Bagi sutradara mana pun, merangkum sifat interaktif 'Street Fighter' yang memacu adrenalin ke dalam format film adalah tugas yang berat. Upaya ini menuntut keseimbangan kreatif, memastikan esensi inti permainan tetap utuh sambil menyusun narasi sinematik.
Sony dan Legendary telah mengumumkan bahwa Street Fighter akan tayang pada 20 Maret 2026 meski telah mengalami stagnan setelah duo sutradara mundur dari produksinya. Ini mungkin langkah positif mengingat gamenya sendiri adalah permainan yang sudah sangat dikenal sejak era 90-an.
Post a Comment for "Jadwal Tayang Street Fighter 3 Tetap Lanjut Meski Sutradara Mundur"