Sinopsis Born a Crime: Perjalanan Trevor Noah Di Masa Apartheid Afrika Selatan
"Born a Crime: Stories from a South African Childhood" adalah buku komedi otobiografi karya komedian terkenal Afrika Selatan Trevor Noah, yang diterbitkan pada tahun 2016. Memoar yang menarik ini memberikan gambaran sekilas tentang masa kecil Noah yang penuh gejolak, dengan latar belakang era apartheid di Selatan. Afrika. Lahir dari ibu berkulit hitam dan ayah berkulit putih pada masa ketika hubungan antar-ras dilarang, keberadaan Nuh merupakan kejahatan berdasarkan hukum yang menindas pada masa itu.
Sampul buku Born a Crime - oleh Goodread |
Narasinya merupakan perpaduan humor dan wawasan mendalam, menawarkan pembaca perspektif unik tentang kompleksitas ras dan identitas dalam masyarakat. Melalui serangkaian anekdot yang mengharukan dan lucu, dia menceritakan pengalamannya di dunia di mana dia tidak cocok dengan kategori ras mana pun. Mulai dari perjuangan ibunya yang tangguh hingga tantangan sehari-hari dalam tumbuh dewasa di negara yang penuh dengan rasisme, kisah Noah sangat pribadi dan dapat diterima secara universal.
Buku ini meraih kesuksesan kritis dan komersial, menduduki puncak daftar buku terlaris dan mendapatkan pengakuan luas karena isinya yang jujur, menarik dan menggugah. Kemampuan Noah untuk memasukkan humor ke dalam aspek tergelap dalam hidupnya telah diterima oleh pembaca di seluruh dunia, menjadikan Born a Crime wajib dibaca bagi mereka yang tertarik untuk memahami dampak apartheid.
Pada tahun 2018, diumumkan bahwa memoar tersebut akan diadaptasi menjadi film yang dibintangi Lupita Nyong'o sebagai Patricia, ibu Noah. Nyong'o memproduseri film tersebut bersama perusahaan produksi film di bawah Noah.
Ikhtisar dan Struktur
Buku ini disusun sebagai rangkaian 18 esai, masing-masing menceritakan kejadian dan aspek berbeda dari masa kanak-kanak dan awal masa dewasa Noah. Kisah-kisah ini diselingi dengan wawasan mengenai konteks sosial dan politik apartheid yang lebih luas dan dampaknya.
Sinopsis:
Noah lahir pada tahun 1984 dari ibu Xhosa berkulit hitam dan ayah berkulit putih Swiss-Jerman. Keberadaannya secara harfiah merupakan "kejahatan" berdasarkan undang-undang apartheid, yang melarang hubungan antar-ras.
Sebagai seorang anak, Noah harus tinggal di dalam rumah agar tidak terlihat oleh pihak berwenang. Ibunya akan berjalan di depannya di depan umum, dan ayahnya akan berjalan di seberang jalan untuk menghindari kecurigaan.
Patricia Nombuyiselo Noah, Ibu Noah sebagai tokoh sentral dalam buku tersebut. Seorang wanita yang sangat mandiri dan taat, dia menentang hukum apartheid dan ekspektasi masyarakat untuk membesarkan Noah dalam lingkungan yang penuh kasih namun ketat.
Abel Shingange, Ayah tiri Noah, yang perilaku kasarnya dijelaskan secara rinci dalam buku ini, berdampak signifikan pada kehidupan keluarga Noah dan berkontribusi pada pemahamannya tentang kekerasan dan ketahanan.
Noah menggambarkan kemiskinan yang dia hadapi saat tumbuh dewasa, sering kali menggunakan cara-cara kreatif untuk menghasilkan uang dan menghibur dirinya sendiri. Dari menjual CD bajakan hingga menjalankan layanan taksi mini, semangat kewirausahaan Noah ditonjolkan sebagai cara untuk bertahan hidup dan beradaptasi.
Noah berbicara beberapa bahasa, termasuk Inggris, Xhosa, Zulu, Sotho, dan Afrikaans. Kemampuannya untuk menavigasi lingkungan budaya dan bahasa yang berbeda merupakan tema yang berulang dalam buku ini. Buku ini memberikan gambaran yang kaya tentang berbagai kelompok etnis dan budaya di Afrika Selatan, menampilkan keragaman negara dan kompleksitas tatanan sosialnya.
Noah bersekolah di berbagai sekolah, masing-masing menghadirkan tantangan dan pengalaman unik. Sifatnya yang nakal sering kali membuatnya mendapat masalah, tetapi juga menjadi bahan untuk karya komedi selanjutnya.
Post a Comment for "Sinopsis Born a Crime: Perjalanan Trevor Noah Di Masa Apartheid Afrika Selatan"