Sinopsis The Front Room: Berbuat Baik, Keluarga Irwin Malah Diterpa Horror
"The Front Room" adalah film horor psikologis Amerika 2024 mendatang yang menandai debut film fitur Eggers Brothers sebagai penulis dan sutradara. Berdasarkan cerita pendek Susan Hill tahun 2016 dengan judul yang sama, kisah mengerikan ini dibintangi oleh Brandy Norwood, Kathryn Hunter, dan Andrew Burnap. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Amerika Serikat pada 6 September 2024.
The Front Room |
The Front Door adalah cerita pendek karya Susan Hill yang diterbitkan pada tahun 2016, merupakan bagian dari buku The Traveling Bag. Dikenal karena keahlian bercerita dalam genre horor dan gotik, Hill menciptakan suasana menegangkan dan menakutkan dalam kisah ini.
Pemeran:
- Kathryn Hunter
- Brandy Norwood
- Neal Huff
- Andrew Burnap
- Morgen McKynzie
- Toree Hill
- Scottie DiGiacomo
- Charlize Orr
- Chasity Orr
- Desi Ramos
- Wendy Heagy
The Traveling Bag adalah kumpulan lima cerita mengerikan.
1. The Traveling Bag
The Traveling Bag adalah kisah yang diceritakan oleh penyelidik paranormal terkenal, yang berbagi salah satu kasusnya yang paling menarik. Latarnya, sebuah klub pria yang remang-remang dan menindas, berfungsi sebagai transisi yang efektif dari kenyataan duniawi ke pertemuan supernatural yang menakutkan.
Walter Craig memulai karirnya sebagai ilmuwan yang brilian dan menjanjikan, dan karyanya dipuji sebagai sesuatu yang revolusioner. Setelah menderita penyakit parah, ia mempekerjakan seorang asisten muda bernama Silas Webb. Suatu hari, Webb menghilang, membawa serta bagian terpenting dari penelitian Craig.
Kisah ini bercerita tentang kematian seorang pria yang tidak menyenangkan dan ambisius yang mencuri penelitian inovatif mentornya, melambungkan dirinya ke ketenaran dan pengakuan sekaligus menghancurkan karier mentornya. Kebenciannya dalam hidup semakin meningkat di akhirat, membuat kehadiran hantunya hampir tak terelakkan.
2. Boy Twenty One
Boy Twenty One menceritakan kisah pedih Toby Garrett, seorang anak laki-laki penyendiri dan melankolis yang menjalani kehidupan di sekolah berasrama. Toby menemukan hiburan dalam menggambar peta yang rumit dan menciptakan dunia imajinatif, yang menjadi perlindungannya dari perasaan ditinggalkan dan rasa kesepian.
Dunianya berubah dengan kedatangan Andreas, anak baru di sekolah itu. Toby dan Andreas dengan cepat membentuk ikatan yang mendalam, menemukan hiburan dan persahabatan di hadapan satu sama lain. Namun, suatu hari Andreas menghilang secara misterius, meninggalkan Toby kebingungan dan patah hati.
Selama perjalanan sekolah ke rumah kuno Cloten Hall, Toby terkejut bertemu Andreas sekali lagi. Reuni ini tidak menakutkan atau menyeramkan, melainkan diwarnai dengan nostalgia yang pahit.
Boy Twenty One menangkap esensi perjalanan emosional Toby, di mana persahabatan hanya berlangsung sebentar namun sangat berdampak, dan mencari koneksi di tengah kesepian membentuk pengalamannya lebih dari yang bisa disampaikan oleh elemen supernatural mana pun.
3. Alice Baker
Alice Baker bergabung dengan sebuah kantor sebagai karyawan baru, yang dikenal karena efisiensinya yang luar biasa namun kurang ramah dan kurang berinteraksi sosial dengan rekan-rekannya. Ada aura meresahkan di sekelilingnya, sering kali disertai dengan bau aneh pembusukan yang masih melekat di hadapannya.
Awalnya, kantor berpindah ke gedung baru dengan ruangan yang luas dan modern, melambangkan awal yang baru bagi semua orang. Namun, kejadian-kejadian meresahkan yang mengingatkan kita pada kejadian di kantor lama dan aura pengap mulai terjadi lagi.
Ketika ketegangan meningkat dan rekan-rekan semakin terkesima, pertanyaan tentang identitas dan niat Alice Baker yang sebenarnya mulai muncul. Apakah dia ada hubungannya dengan peristiwa misterius tersebut, ataukah dia hanya seorang pengamat yang tanpa disadari terperangkap dalam serangkaian fenomena yang tidak dapat dijelaskan?
4.. The Front Room
The Front Room sebagai kisah paling mengerikan dan meresahkan dalam koleksinya. Terinspirasi oleh khotbah pendeta mereka tentang amal dan kasih sayang, Norman dan Belinda Irwin, pasangan kelas menengah yang taat, memutuskan untuk mengubah ruang depan mereka menjadi tempat tinggal ibu tiri Norman yang sudah lanjut usia, Solange.
Solange digambarkan sebagai sosok yang tidak menyenangkan—kesepian, lemah, namun memiliki kemampuan licik untuk memanipulasi dan membuat orang-orang di sekitarnya merasa bersalah. Kedatangannya menandai perubahan besar dalam dinamika rumah tangga Irwin. Anak-anak diganggu oleh mimpi buruk, dan seorang anak kecil bahkan mempunyai bekas gigitan misterius di lengannya. Seluruh keluarga menjadi tampak lelah, semakin kurus dan pucat di bawah kehadiran Solange yang menindas.
Ketika Solange akhirnya meninggal, keluarga tersebut awalnya merasa lega, percaya bahwa cobaan berat mereka telah berakhir. Namun, ketenangan mereka hanya berumur pendek. Rumah itu segera menjadi tempat aktivitas paranormal, dihantui oleh roh jahat Solange sendiri.
5. Printer's Devil Court
Printer's Devil Court terungkap sebagai narasi mencekam yang dapat dengan mudah berdiri sendiri sebagai sebuah buku. Berpusat pada dua mahasiswa kedokteran yang memulai eksperimen kelam: kebangkitan orang mati. Mereka mengajak teman sekelasnya, Hugh Meredith, yang berbagi tempat tinggal, untuk menjadi saksi atas proyek mengerikan mereka.
Kisah ini menyelami dilema moral dan etika yang mendalam mengenai batasan penelitian medis dan definisi kehidupan itu sendiri. Saat Hugh Meredith terjerat dalam eksperimen tersebut, konsekuensinya menghantuinya tanpa henti selama sisa hidupnya.
Kisah ini pada awalnya menunjukkan potensi penyelesaian atau setidaknya penutupan, sehingga membuat pembaca merasa antisipasi. Namun, akhir ceritanya berubah secara tak terduga beberapa saat sebelumnya, menantang segala harapan akan adanya "happing ending" yang sudah biasa. Sebaliknya, hal ini meninggalkan pertanyaan-pertanyaan yang masih melekat dan dampak yang menghantui yang menggarisbawahi etika dan dampak mengerikan atas gangguan terhadap kehidupan dan kematian.
إرسال تعليق for "Sinopsis The Front Room: Berbuat Baik, Keluarga Irwin Malah Diterpa Horror"