Sinopsis A Quiet Place: Day One: Awal Mula Invasi Alien Dan Kekacauan Di New York

A Quiet Place: Day One adalah film horor apokaliptik Amerika yang sangat ditunggu-tunggu dan akan memperluas dunia mengerikan dari franchise A Quiet Place. Disutradarai dan ditulis oleh Michael Sarnoski, prekuel spin-off ini didasarkan pada cerita yang ia kembangkan bekerja sama dengan John Krasinski, pencipta asli serial tersebut.

A Quiet Place - oleh Paramount Pictures

Film ini menampilkan pemeran mengesankan yang dipimpin oleh Lupita Nyong'o, yang dikenal karena penampilannya yang serba bisa dengan Joseph Quinn dan Alex Wolff bergabung dengannya. Selain itu, Djimon Hounsou tetap ambil bagian dan mengulangi perannya dari A Quiet Place Part II (2020) meski belum diketahui apa perannya.

Premis film ini mengetengahkan dunia sebelum kejadian di film pertama, ketika seorang perempuan bernama Sam (Lupita Nyong'o) harus bertahan dalam invasi kota New York oleh makhluk alien yang memiliki pendengaran ultrasonik.

Plot:

Meskipun detail plotnya masih tertutup, A Quiet Place: Day One akan menyelidiki asal usul invasi mengerikan yang memaksa umat manusia terdiam tanpa suara. Prekuel ini bertujuan untuk mengeksplorasi kekacauan dan ketakutan awal yang mencengkeram dunia, menawarkan perspektif segar tentang peristiwa apokaliptik yang menjadi latar film aslinya.

Michael Sarnoski, yang terkenal atas karyanya di Pig (2021), menghadirkan visi penyutradaraan yang unik untuk film baru ini. Kolaborasinya dengan John Krasinski memastikan bahwa film ini akan mempertahankan nuansa menegangkan dan atmosferik yang disukai para penggemar serial ini. Paramount Pictures akan merilis A Quiet Place: Day One di bioskop Amerika Serikat pada 28 Juni 2024.

Pemeran:

Lupita Nyong'o sebagai Sam
Joseph Quinn sebagai Eric
Alex Wolff sebagai Ruben
Djimon Hounsou sebagai Henri
Eliane Umuhire

Dalam serial film A Quiet Place, alien yang turun ke bumi digambarkan sebagai makhluk luar angkasa yang buta namun memiliki indera pendengaran yang tajam. Mereka memburu mangsanya dengan menggunakan suara, karena mereka sangat sensitif terhadap suara apa pun yang dibuat oleh manusia atau makhluk lain. Makhluk-makhluk ini berlapis baja dan tangguh, menyerupai gabungan ciri-ciri serangga dan reptil, dengan anggota badan yang tajam dan memanjang serta kerangka luar yang kuat. Mereka tertarik pada suara dan dapat bergerak cepat dan agresif saat diberi peringatan.

Sepanjang film, para karakter harus menjalani dunia di mana keheningan adalah hal terpenting untuk bertahan hidup, berkomunikasi melalui bahasa isyarat dan mengambil tindakan pencegahan ekstrim untuk menghindari deteksi oleh alien mematikan ini. Kemampuan makhluk-makhluk ini untuk mendeteksi kebisingan sekecil apa pun menambah ketegangan tiada henti pada cerita, menjadikan mereka antagonis yang tangguh dalam latar pasca-apokaliptik.