Drama

Novel

Bride of the Sea Karya Eman Quotah

"Bride of the Sea" adalah novel tahun 2021 karya penulis Arab-Amerika Eman Quotah. Novel perdana ini merupakan eksplorasi yang menyentuh tentang keluarga, identitas, dan konflik budaya. Novel ini mengupas kompleksitas pernikahan lintas budaya, ketegangan akibat perpisahan, dan dampaknya terhadap kehidupan para tokoh yang terlibat.

Sampul novel Bride of the Sea Karya Eman Quotah

Novel ini berlatar beberapa dekade dan berpindah-pindah antara Amerika Serikat dan Arab Saudi. Novel ini mengikuti kehidupan Muneer dan Saeedah, pasangan yang pernikahannya runtuh, yang menyebabkan perebutan yang sengit atas hak asuh putri mereka, Hanadi. Muneer adalah seorang calon jurnalis dari Arab Saudi, dan istrinya yang berkebangsaan Amerika, Saeedah, menghadapi tantangan besar saat mereka mengatasi perbedaan budaya mereka.

Setelah perceraian mereka, Saeedah menculik putri mereka Hanadi dan melarikan diri ke Arab Saudi, yang menjadi latar bagi pencarian Muneer selama puluhan tahun untuk menemukan putrinya. Hanadi tumbuh dalam dunia yang penuh rahasia, dibentuk oleh ketakutan ibunya dan ketidakhadiran ayahnya. Seiring bertambahnya usia, ia harus bergulat dengan identitasnya sendiri dan kebenaran masa lalu keluarganya.

Ringkasan Cerita:

Cerita ini bermula pada tahun 1970-an di Cleveland, Ohio, tempat Muneer, seorang jurnalis Arab Saudi, dan Saeedah, seorang warga Amerika generasi pertama keturunan Arab, bertemu dan jatuh cinta. Meskipun ada perbedaan budaya dan pertentangan keluarga, mereka menikah dan memiliki seorang putri, Hanadi. Namun, pernikahan mereka dengan cepat memburuk karena bentrokan budaya, kesalahpahaman, dan perjuangan Saeedah dengan harapan yang diberikan kepadanya sebagai seorang istri dan ibu dalam keluarga tradisional Saudi.

Setelah pernikahan mereka berakhir dengan perceraian, Saeedah, yang merasa kewalahan dan takut kehilangan putrinya karena Muneer, menculik Hanadi dan melarikan diri ke Arab Saudi. Muneer hancur dan menghabiskan waktu bertahun-tahun mencari putrinya, tidak dapat melupakan kehilangan itu. Sementara itu, Saeedah hidup dalam ketakutan akan ketahuan, membesarkan Hanadi di bawah awan kerahasiaan dan ketidakstabilan. Hanadi tumbuh dengan pemahaman yang terbatas tentang identitasnya, terpecah antara didikan ketat ibunya dan kenangan masa lalu ayahnya.

Seiring bertambahnya usia Hanadi, ia mulai mempertanyakan masa lalunya dan tempatnya di dunia. Novel ini beralih antara sudut pandang Muneer, Saeedah, dan Hanadi, mengungkap beban emosional dan psikologis yang dialami masing-masing dari mereka akibat perpisahan dan kerahasiaan. Hanadi akhirnya mengetahui kebenaran tentang masa lalu orang tuanya, dan novel ini berpuncak pada perjalanannya menemukan jati diri saat ia mencoba mendamaikan dua sisi identitasnya dan menemukan jalannya sendiri.

Tema:

Novel ini meneliti perjuangan karakter yang terjebak di antara dua budaya, mengeksplorasi bagaimana identitas dibentuk oleh tempat, tradisi, dan keluarga. Cerita ini menyoroti dampak ikatan keluarga dan bagaimana orang akan berusaha melindungi dan menemukan orang yang mereka cintai.

Tema yang berulang dalam novel ini adalah beban rahasia dan pencarian kebenaran, saat karakter menghadapi kenyataan masa lalu dan masa kini mereka.

Tokoh Utama:

Muneer: Muneer adalah seorang jurnalis Arab Saudi yang menikahi Saeedah saat tinggal di Amerika Serikat. Ia adalah ayah yang penyayang bagi Hanadi dan sangat terpukul ketika Saeedah menculiknya dan melarikan diri ke Arab Saudi. Muneer menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencari putrinya, dan karakternya menggambarkan rasa sakit karena kehilangan dan harapan abadi untuk bersatu kembali.

Saeedah (Saud): Saeedah, yang juga dikenal sebagai Saud, adalah istri Muneer yang lahir di Amerika dan berdarah Arab. Ia berjuang melawan ekspektasi budaya yang dipaksakan kepadanya dalam pernikahannya, yang menyebabkan keputusannya untuk menculik Hanadi dan melarikan diri ke Arab Saudi. Saeedah adalah karakter yang kompleks, terpecah antara cintanya kepada putrinya dan rasa takutnya kehilangan putrinya kepada Muneer. Tindakannya mendorong sebagian besar konflik dalam novel ini.

Hanadi: Hanadi adalah putri dari Muneer dan Saeedah. Ia tumbuh besar di Arab Saudi, tidak menyadari kebenaran sepenuhnya tentang masa lalu orang tuanya dan upaya ayahnya untuk menemukannya. Saat ia beranjak dewasa, Hanadi bergulat dengan pertanyaan tentang identitasnya, terpecah antara dunia yang diciptakan ibunya untuknya dan masa lalu yang tidak diketahui yang mulai ia ungkap.

Karakter Pendukung:

Keluarga Saeedah: Kerabat Saeedah, terutama orang tuanya, berperan dalam membentuk persepsinya tentang pernikahan dan ekspektasi budaya. Pengaruh mereka berkontribusi pada tekanan yang dirasakan Saeedah, yang akhirnya mengarah pada keputusannya untuk melarikan diri bersama Hanadi.

Keluarga Muneer: Keluarga Muneer di Arab Saudi juga berdampak pada cerita, mewakili nilai-nilai dan ekspektasi tradisional yang mengikat Muneer dan mencoba menavigasinya dalam hidupnya sendiri.

Zuhair: Seorang teman Muneer, yang memberikan dukungan dan nasihat selama pencarian panjang Muneer atas putrinya. Karakter Zuhair membantu mengeksplorasi tema persahabatan dan kesetiaan dalam menghadapi kesulitan.

Tariq: Tariq adalah sepupu Hanadi, yang menjadi dekat dengannya saat ia tumbuh besar di Arab Saudi. Ia merupakan penghubung dengan identitas Hanadi dan berperan dalam perjalanannya menemukan jati dirinya.

Dinamika Karakter:

Hubungan Muneer dan Saeedah menjadi pusat novel, menggambarkan kompleksitas pernikahan lintas budaya dan tekanan yang ditimbulkannya dalam kehidupan mereka. Cinta mereka kepada Hanadi, meskipun diungkapkan dengan cara yang berbeda, mendorong banyak tindakan dan keputusan mereka di sepanjang cerita.

Hanadi menjadi kunci narasi, saat ia bergerak dari tempat kebingungan dan keterasingan menuju tempat pemahaman dan kesadaran diri. Interaksinya dengan orang tuanya dan karakter lain membantunya menyusun identitasnya.

Post a Comment for "Bride of the Sea Karya Eman Quotah"