Crossroads: A Novel karya Jonathan Franzen

Crossroads: A Novel adalah karya sastra Jonathan Franzen yang diterbitkan pada tanggal 5 Oktober 2021. Novel ini merupakan entri pertama dalam trilogi Franzen yang berjudul A Key to All Mythologies, yang mengeksplorasi kehidupan sebuah keluarga di Midwest pada awal tahun 1970-an. Dikenal karena narasinya yang rumit dan berpusat pada karakter, Franzen menyelami kehidupan keluarga Hildebrandt secara mendalam, meneliti perjuangan pribadi, dilema moral, dan hubungan yang rumit dengan latar belakang perubahan masyarakat di masa itu.

Sampul novel Crossroads: A Novel karya Jonathan Franzen

Ringkasan Plot:

Berlatar di awal tahun 1970-an dan berfokus pada keluarga Hildebrandt yang tinggal di daerah pinggiran kota fiktif New Prospect, Illinois. Novel ini berlatar sekitar musim Natal tahun 1971 dan membahas kompleksitas kehidupan setiap anggota keluarga saat mereka menghadapi krisis pribadi dan dilema moral.

Keluarga Hildebrandt:

Russ Hildebrandt: Bapak keluarga, Russ adalah seorang pendeta pembantu di gereja setempat. Ia pernah menjadi pendeta muda yang idealis dan berpengaruh, tetapi sekarang bergulat dengan rasa stagnasi dalam karier dan kehidupan pribadinya. Ketidakpuasannya membuatnya merenungkan perselingkuhan dengan seorang wanita yang lebih muda, yang mengguncang kompas moralnya dan menguji imannya. 

Russ terus bergulat dengan krisis moral dan pribadinya. Hubungannya dengan wanita muda yang menjadi kekasihnya menjadi lebih rumit, yang semakin membebani pernikahannya dan perannya sebagai pendeta.

Marion Hildebrandt: Istri Russ, Marion, sedang berjuang dengan serangkaian masalahnya sendiri. Ia merasa terkekang oleh perannya sebagai istri dan ibu dan dihantui oleh peristiwa traumatis dari masa lalunya yang terus memengaruhi kesehatan mental dan rasa identitasnya.

Masalah kesehatan mental dan trauma masa lalu Marion tetap menjadi pusat karakternya. Ia berjuang melawan perasaan tidak mampu dan tidak puas, yang memengaruhi hubungannya dengan Russ dan kemampuannya untuk terhubung dengan anak-anaknya.

Clem Hildebrandt: Putra tertua, Clem, adalah seorang mahasiswa yang sangat terpengaruh oleh Perang Vietnam dan wajib militer. Pengalaman dan refleksinya tentang perang membuatnya mempertanyakan keyakinan dan nilai-nilainya sendiri, yang menciptakan ketegangan antara dirinya dan keluarganya.

Kegiatan aktivis dan kekecewaan Clem terhadap norma-norma sosial semakin dalam. Keterlibatannya dengan isu-isu politik dan sosial mencerminkan konfliknya yang berkelanjutan dengan otoritas dan pencariannya akan tujuan hidup.

Becky Hildebrandt: Putri remajanya, Becky, tampak seperti mahasiswa dan putri yang ideal, tetapi bergulat dengan keraguannya sendiri tentang iman dan budaya materialistis yang mengelilinginya. Pergumulan internalnya mencerminkan pertanyaan yang lebih luas tentang pemenuhan dan keaslian pribadi.

Krisis pribadi Becky dan keraguan tentang imannya menjadi lebih jelas. Perjuangannya dengan harapan yang diberikan kepadanya oleh keluarga dan masyarakat merupakan fokus utama.

Perry Hildebrandt: Putra bungsunya, Perry, adalah seorang remaja yang cerdas tetapi bermasalah. Dia bereksperimen dengan narkoba dan berjuang dengan dilema moral dan eksistensialnya sendiri. Tindakan dan pikiran Perry sering kali menjadi cerminan dari masalah keluarga yang lebih luas.

Perilaku Perry menjadi semakin tidak menentu saat ia terus mengeksplorasi identitas dan tempatnya di dunia. Perjuangannya melawan narkoba dan pencariannya akan makna hidup semakin intensif.

Cerita ini didorong oleh konflik internal para tokoh dan interaksi mereka satu sama lain, saat mereka menjalani periode pergolakan pribadi dan sosial. Setiap anggota keluarga berada di persimpangan jalan, membuat keputusan penting yang akan membentuk masa depan dan hubungan mereka satu sama lain. Russ tergoda oleh perselingkuhan, Marion menghadapi trauma masa lalunya sendiri, Clem mempertanyakan masa depannya mengingat Perang Vietnam, Becky berjuang dengan keyakinannya dan harapan masyarakat, dan Perry bergulat dengan tujuan dan identitasnya.

Novel ini menggali lebih dalam hubungan dan konflik dalam keluarga Hildebrandt. Interaksi mereka dibentuk oleh perjuangan masing-masing dan isu-isu masyarakat yang lebih besar saat itu, termasuk pergeseran budaya tahun 1970-an dan dampak Perang Vietnam.

Latar New Prospect, Illinois, dan latar belakang tahun 1970-an memberikan konteks yang kaya untuk cerita tersebut. Perubahan budaya dan sosial saat itu memengaruhi keputusan tokoh-tokoh dan mencerminkan tema-tema novel yang lebih luas.

Franzen mengeksplorasi tema-tema seperti moralitas, keyakinan, kompleksnya kehidupan keluarga, serta tantangan identitas pribadi. Novel ini juga merefleksikan isu sosial yang lebih luas pada masa itu, termasuk Perang Vietnam, pergeseran budaya pada tahun 1970-an, dan perubahan dinamika keyakinan agama di Amerika.

Crossroads menerima pujian luas atas kedalaman karakternya, resonansi emosional, dan kemampuan Franzen untuk merangkai narasi yang rumit. Buku ini dipuji sebagai salah satu karya Franzen yang paling mudah diakses dan menarik baik bagi penggemar lama dan pembaca baru.

Sebagai buku pertama dalam trilogi yang direncanakan, Crossroads menjadi latar untuk eksplorasi yang lebih besar tentang keluarga Hildebrandt dan perubahan masyarakat pada akhir abad ke-20. Kembalinya Franzen ke tema keluarga, keyakinan, dan moralitas menandai kelanjutan dari penceritaan yang telah menentukan kariernya.

Post a Comment for "Crossroads: A Novel karya Jonathan Franzen"